Identifikasi Keberadaan Akuifer Air Tanah Menggunakan Metode Geolistik Vertical Electrical Sounding (VES) di Padukuhan Dondong, Kalurahan Jetis, Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul
Abstrak
Air merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Air sebagai sumber daya alam juga dikelola dan diatur oleh negara melalui undang-undang untuk mencukupi kebutuhan rakyat dari Sabang sampai Merauke. Namun, pemenuhan hak rakyat atas air oleh negara nyatanya hingga saat ini masih belum tercapai secara merata. Pelayanan air bersih yang diberikan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) hingga saat ini belum menjangkau ke semua kalangan masyarakat, contohnya di Padukuhan Dondong, Kalurahan Jetis, Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul. Salah satu faktor yang menghambat pemerataan air ke masyarakat adalah faktor ekonomi. Hal ini mengakibatkan masyarakat yang kurang mampu lebih memilih untuk mengandalkan sistem tadah hujan dan telaga guna mencukupi kebutuhan air setiap harinya. Akan tetapi, ketersediaan dengna sistem tadah hujan dan telaga sangat dipengaruhi oleh pergantian musim. Tidak adanya sumur bor air tanah yang dapat menjangkau akuifer dalam mengakibatkan masalah ketersediaan air muncul di musim kemarau. Oleh sebab itu, diperlukan identifikasi keberadaan air tanah di Padukuhan Dondong, Kabupaten Gunung Kidul sebagai solusi terencana guna mendapatkan titik sumur bor yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi keberadaan akuifer air tanah dan litologi batuan reservoir air tanah di lokasi penelitian melalui data Geolistrik VES (Vertical Electrical Sounding) konfigurasi Schlumberger. Prinsip metode ini adalah dengan menginjeksikan arus ke dalam tanah dan akan diukur beda potensialnya untuk mendapatkan nilai resistivitas semu sebagai respon bawah permukaan bumi. Hasil analisis resistivitas menunjukkan bahwa potensi akuifer air tanah dengan litologi batugamping terumbu berpori yang terisi air di Padukuhan Dondong berada pada kedalaman 14,89 – 30,25 meter dengan nilai resistivitas 14,32 (Ωm) pada titik A dan 36,47 – 64,94 meter dengan nilai resistivitas 36,26 (Ωm) pada titik B. Hasil eksperimen geolistrik VES ini sesuai dengan hasil pengeboran sumur air tanah pada titik A.
Referensi
Muhardi, M., Perdhana, R., & Nasharuddin, N. 2019. Identifikasi Keberadaan Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Schlumberger (Studi Kasus: Desa Clapar Kabupaten Banjarnegara). Prisma Fisika, 7(3), 331-336.
Nugroho, J., Zid, M., & Miarsyah, M. 2020. Potensi sumber air dan kearifan masyarakat dalam menghadapi risiko kekeringan di wilayah karst (Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Yogyakarta). Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management). https://doi.org/10.36813/jplb.4.1.438-447
Rahardjo, W., Sukandarrumidi, & Rosidi, H.M.D. 1977. Peta Geologi Lembar Yogyakarta, Jawa, skala 1:100.000. Direktorat Geologi, Bandung
Telford, W. M., Geldart, L. P., & Sheriff, R. E. 1990. Applied Geophysics (2nd ed.). Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/CBO97811391679 32
Copyright (c) 2024 Jurnal Pengabdian, Riset, Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Tepat Guna
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.