Cover Image

KARAKTERISTIK DAN POTENSI PERAIRAN SEBAGAI PENDUKUNG PERTUMBUHAN LAMUN DI PERAIRAN TELUK BUYAT DAN TELUK RATATOTOK, SULAWESI UTARA (The Characteristics and Potential of Water to Support the Seagrass Abundance at Buyat and Ratatotok Bay Waters)

https://doi.org/10.22146/jml.18804

Restu Nur Afi Ati(1*), Terry Louise Kepel(2), Mariska Astrid Kusumaningtyas(3), Desy Maria Helena Mantiri(4), Andreas Albertino Hutahaean(5)

(1) Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir, Badan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Kompleks Bina Samudera Jalan Pasir Putih I Ancol Timur Lantai 4 Jakarta 14430.
(2) Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir, Badan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Kompleks Bina Samudera Jalan Pasir Putih I Ancol Timur Lantai 4 Jakarta 14430.
(3) Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir, Badan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Kompleks Bina Samudera Jalan Pasir Putih I Ancol Timur Lantai 4 Jakarta 14430.
(4) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi. Jalan Kampus Unsrat Bahu Sulawesi Utara 95115.
(5) Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir, Badan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Kompleks Bina Samudera Jalan Pasir Putih I Ancol Timur Lantai 4 Jakarta 14430.
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan potensi perairan Teluk Buyat dan Teluk Ratatotok guna mendukung potensi sumberdaya hayati ekosistem laut dan pesisir, khususnya ekosistem lamun. Penelitian dilakukan pada Juni 2013 pada 6 stasiun di Teluk Buyat dan 4 stasiun di Teluk Ratatotok. Parameter yang diukur in-situ dengan menggunakan alat water quality meter adalah pH, salinitas dan suhu. Parameter nitrat, fosfat dan klorofil-a dianalisis dengan menggunakan metode APHA. Data tutupan lamun diperoleh dengan metode transek kuadrat sesuai Seagrass Watch Method. Hasil pengamatan dipetakan secara spasial menggunakan Ocean Data View. Analisis hubungan antara parameter perairan dan tutupan lamun mengunakan Principal Component Analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu, salinitas dan klorofil-a pada perairan berperan penting pada tutupan lamun dan secara umum kondisi perairan Teluk Buyat dan Teluk Ratatotok masih dalam kategori baik dan subur serta layak untuk kehidupan biota laut, khususnya ekosistem lamun.

 

ABSTRACT

The aim of this research is to identify the characteristics and potential of Buyat Bay and Ratatotok Bay waters to support natural resources in marine and coastal ecosystems, especially seagrass ecosystem. The research was conducted in June 2013, at 6 stations in Buyat Bay and 4 stations in Ratatotok Bay. The in-situ parameters measured using water quality meter instrument were pH, salinity and temperature. Water sample for nitrate, phosphate and chlorophyll-a concentration were taken to laboratory used APHA method. Seagrass cover data obtained with the square method transect of Seagrass Watch. The observations were mapped spatially using Ocean Data View software. Principal Component Analysis was used to analyse the relationship between the water parameters and seagrass covers. The result shows that temperature, salinity and chlorophyll-a at Buyat and Ratatotok Bay waters are considerably good to support the living of marine biota, especially seagrass ecosystem.


Keywords


Teluk Buyat; Teluk Ratatotok; parameter fisika-kimia; kelimpahan lamun; Buyat Bay; Ratatotok Bay; physical-chemical parameter; seagrass abundance



References

Abal, E.G., dan Dennison W.C., 1996. Seagrass Depth Range and Water Quality in Southern Moreton Bay, Queensland, Australia. Mal: Freshwater Res., 47:763-71.

Ahmad, T., 1998. Peubah Penting Mutu Air Tambak Udang. Seminar Budidaya Udang Intensif. Jakarta.

Anonim, 2004. Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.KEP-51/MENLH/ 2004 tentang Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut. Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Jakarta.

Blackwood, G.M., dan Edinger, E.N., 2007. Mineralogy and Trace Element Relative Solubility Patterns of Shallow Marine Sediments Affected by Submarine Tailings Disposal and Artisanal Gold Mining, Buyat-Ratatotok District, North Sulawesi, Indonesia. Environmental Geology, 52:803-818.

Burkholder, J.M., Tomasko, D.A., and Touchette, B.W., 2007. Seagrasses and Eutrophication. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology, 350:46–72.

Fourqurean, J.W., Manuel, S.A., Coates, K.A., Kenworthy, W.J., dan Boyer, J.N., 2015. Water Quality, Isoscapes and Stoichioscaes of Seagrass Indicate General P Limitation and Unique N Cycling in Shallow Water Benthos of Bermuda. Biogeosciences, 12:6235-6249.

Greening, H., dan Janicki A., 2006. Toward Reversal of Eutrophic Conditions in a Subtropical Estuary: Water Quality and Seagrass Response to Nitrogen Loading Reductions in Tampa Bay, Florida, USA. Environmental Management, 38(2):163-178.

Haslam, S.M., 1995. River Pollution, an Ecological Perspective. Belhaven Press. London.

Hendersen, B.S., dan Markland, H.R., 1987. Decaying Lakes, The Origin and Control of Cultural Eutrophication. Wiley, New York.

Howarth, W.R., dan Marino, R., 2006. Nitrogen as The Limiting Nutrient for Eutrofication in Coastal Marine Ecosystems: Evolving Views Over Three Decades. Limnology Oceanography, 51:364-376.

Jailani, A.Q., Herawati, E.Y., dan Semedi, B., 2015. Studi Kelayakan Lahan Budidaya Rumput Laut Euchema cottonii di Kecamatan Bluto Sumenep Madura Jawa Timur. J. Manusia dan Lingkungan, 22(2):211-216.

Klausmeier, C.A., Litchman, E., Daufresne, T., dan Levin, S.A., 2004. Optimal Nitrogen-to-Phosphorus Stoichiometry of Phytoplankton. Nature, 429:171–174.

Lee, K.S., Park, S.R., dan. Kim, Y.K.,. 2007. Effects of Irradiance, Temperature, and Nutrients on Growth Dynamics of Seagrasses: A Review. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology, 350:144–175.

Maher, W.A., 1986. Trace Metal Concentrations in Marine Organisms from Gulf St Vincent, South Australia. Water, Air, Soil Pollution, 29:77–84.

Mantiri, D., dan Rimper, 2005. Konsentrasi Klorofil di Perairan Teluk Buyat dan Teluk Totok. Seminar “Mining, Environment, and Sustainable Development. 244 – 247. Universitas Sam Ratulangi.

Manembu, I., Adrianto, L., Bengen, D.G., dan Yulianda, F., 2012. Distribusi Karang dan Ikan Karang di Kawasan Reef Ball Teluk Buyat Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis, 8(1):28-32.

Mc Kenzie, Campbell, S.J., dan Roder, C.A., 2003. Seagrasswatch: Manual for Mapping & Monitring Seagrass Resources by Community (citizen) Volunteers. CRC Reef. Queensland. pp 104.

Nontji, A., 1984. Biomassa dan Produktivitas Fitoplankton di Perairan Teluk Jakarta serta Kaitannya dengan Faktor Lingkungan. Tesis. Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor

Nybakken, J.W., 1997. Marine Biology: An Ecological Approach. 4th edition. Addison – Wesley Educational Publishers Inc. New York.

Pasaribu, H.J., Hartono, D., Praptana, R., dan Setiadi, T., 2005. Biodegradasi Urea dalam Reaktor Sharon® : Pengaruh Waktu Tinggal Cairan dan pH. Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Kimia dan Proses. Bandung.

Riyono, S.H., Afdal, dan Rozak, A., 2006. Kondisi Perairan Teluk Klabat ditinjau dari Kandungan Klorofil –a Fitoplankton. Oseanologi dan Limnologi Indonesia, 39: 19-36.

Supriyadi, I.H., and Kuriandewa, T.E., 2008. Seagrass Distribution at Small Islands: Derawan Archipelago, East Kalimantan Province, Indonesia. Oseanologi dan Limnologi, 34(1):83-99.

Terrados, J., Duarte, C.M., Kamp-Nielsen, L., Agawin, N.S.R., Gacia, E., Lacap, D., Fortes. M.D., Borum, J., Lubanski, M., dan Grevec, T., 1999. Are Seagrass Growth and Survival Constrained by The Reducing Conditions of The Sediment?. Aquatic Botany, 65:175–197.

Touchette, B.W., dan Burkholder, J.M., 2000. Review of Nitrogen and Phosphorus Metabolism in Seagrasses. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology, 250:133–167.

Van Katwijk, M.M., Van der Welle, M.E.W., Lucassen, E.C.H.E.T., Vonk, J.A., Christianen, M.J.A., Kiswara, W., al Hakim, I., Arifin, A., Bouma, T.J., Roelofs, J.G.M., dan Lamers, L.P.M., 2011. Early Warning Indicators for River Nutrient and Sediment Loads in Tropical Seagrass Beds: A Benchmark From A Near-Pristine Archipelago in Indonesia. Marine Pollution Bulletin, 62:1512-1520.



DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18804

Article Metrics

Abstract views : 6266 | views : 4952

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan



JML Indexed by:

  

Web
Analytics View My Stats