Cover Image

STRATEGI PEMILIHAN JENIS TANAMAN UNTUK MENDUKUNG REHABILITASI PESISIR BERDASARKAN KARAKTERISTIK FISIK MAKRO DI MUARA SUNGAI PROGO (Strategy of Plant-Species Selection for Coastal Rehabilition Based on Macro-physical Characteristics in Progo Estuary)

https://doi.org/10.22146/jml.18809

Budiadi Budiadi(1*), Handojo Hadi Nurjanto(2), Suryo Hardiwinoto(3), Enggal Primananda(4)

(1) Bagian Silvikultur, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Jl. Agro No. 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281
(2) Bagian Silvikultur, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Jl. Agro No. 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281
(3) Bagian Silvikultur, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Jl. Agro No. 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281
(4) Program Pascasarjana, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Jl. Agro No. 1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRAK

Muara Sungai Progo memiliki peran yang penting secara ekologis dan sosial-ekonomis bagi masyarakat Yogyakarta bagian selatan. Mengingat kondisinya kurang baik, maka dibutuhkan strategi rehabilitasi dengan jenis tanaman yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan arahan jenis tanaman yang sesuai untuk rehabilitasi pesisir muara Sungai Progo berdasarkan karakteristik fisik makro lahan. Penelitian ini menggunakan teknologi sistem informasi geografis (SIG) dengan metode digitasi dan overlay peta menggunkan software Arc GIS (ver. 10.0 ESRI) sebagai acuan analisis dan interpretasi peta kondisi muara selama 10 tahun terakhir, sehingga diketahui lokasi-lokasi yang tetap dari waktu ke waktu, dikombinasikan dengan pemetaan genangan air, salinitas dan sebaran jenis endapan. Lokasi penelitian adalah areal pasang surut yang relatif sempit (13,10 ha), namun berperan penting dalam rehabilitasi seluruh areal muara Sungai Progo (luas sekitar 100 ha). Berdasarkan kondisi ketergenangan air yang dipengaruhi arus yang lemah dan kadar salinitas, ditemukan relung-relung lahan basah yang sesuai untuk tanaman mangrove, terdiri dari lahan berpasir (2,49 ha) yang sesuai untuk jenis Avicennia marina, Rhizophora stylosa dan Ceriops tagal; serta berlumpur (0,89 ha) untuk jenis R. mucronata, R. apiculata, Bruguiera sp. dan Sonneratia alba. Pada lahan kering yang didominasi pasir (1,70 ha) direkomendasikan jenis Casuarina equisetifolia dan Pandanus tectorius; serta dominasi tanah (6,45 ha) dengan jenis produktif Callophyllum inophyllum dan kelapa. Dengan menanam jenis-jenis secara tepat dalam rehabilitasi jangka pendek, maka diharapkan akan berdampak baik pada rehabilitasi seluruh kawasan muara.

 

ABSTRACT

Progo estuary has an important ecological and socio-economic roles for communities in the South of Yogyakarta. Within a long time, the location is delayed in critical condition, and needs a proper rehabilitation strategy through selecting suitable species. The research aimed to recommend suitable species for coastal region of Progo estuary, based on study of macro-physycal characteristics of the site. The research conducted using GIS technology through digitation method and interpretation of map using Arc GIS (ver. 10.0 ESRI) fot the changes of Progo estuary in the last 10 years, determining the steady spots over time, and mapping wet areas, water salinity and distribution of the sediment. Research site is a small intertidal zone (13.10 ha), but plays important role to the whole rehabilitation program of Progo estuary (approximated 100 ha). Based on the mapping of wet area affected by slow wave and water salinity, it was determined niches of wet land that suitable for mangroves, consisted of sandy soil (2.49 ha) for Avicennia marina, Rhizophora stylosa and Ceriops tagal; and muddy soil (0.89 ha) for R. mucronata, R. apiculata, Bruguiera sp. and Sonneratia alba. On dry land dominated by sand (1.70 ha), the study recommends Casuarina equisetifolia and Pandanus tectorius; and on dry fertile soil with Callophyllum inophyllum and coconut. By planting the suitable species on the specific site, it will positively impacts on the rehabilitation program on the whole area of Progo estuary.


Keywords


kawasan pesisir; marjinal; mangrove; salinitas; sedimen; coastal region; marginal land; salinity; sediment.



References

Anonim, 2010. Baku Mutu Air Laut. Yogyakarta.

Anonim, 2012. Badan Lingkungan Hidup, Provinsi D.I. Yogyakarta. Yogyakarta.

Anonim, 2013. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014. Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa, Yogyakarta

Anonim, 2014. Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Jakarta.

Djohan, T.S., 2010. Dinamika Kualitas PlanktonDi Perairan Ekosistem Hutan Bakau Segara Anakan yang Sedang Berubah. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 17(3):135-149

Djunaedi, A., dan Basuki, M.N., 2002. Perencanaan Pengembangan Kawasan Pesisir. Jurnal Teknologi Lingkungan ,3(3):225-231.

Goltenboth, F., Timotius, K.H., Milan, P.P., dan Margraf, J., 2006. Ecology of Insular Southeast Asia. The Indonesian Archipelago. Elsevier. Amsterdam.

Hadi, W.A., 2009. Pemanfaatan Minyak Biji Nyamplung (Calophylluminophyllum L.) sebagai Bahan Bakar Minyak Pengganti Solar. Jurnal Riset Daerah, 8(2):1044-1052.

Hamilton, L., Dixon, J., and Miller, G., 1989. Mangroves: An Undervalued Resource of The Land and The Sea. Ocean Yearbook, 8:254-288.

Hanley, R., Mamonto, D., dan Broadhead, J., 2009. Petunjuk Rehabilitasi Hutan Pantaiuntuk Wilayah Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. FAO Regional Officefor Asia and the Pacific. Bangkok.

Hutahaean, E., Kusmana, C., dan Dewi, H.R., 1999. Studi Kemampuan Tumbuh Anakan Mangrove Jenis Rhizophora mucronata, Bruguiera Gimnorrhiza dan Avicennia marina pada Berbagai Tingkat Salinitas. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 5(1):77-85

Hutching, P., dan Saenger, P., 1987. Ecology of Mangrove. University of Queensland Press. ST Lucia.

Kamaruzzaman, B.Y., Mohd-Lokman, H. , Sulong, I., dan Razanudin, I., 2001. Sedimentation Rates on the Mangrove Forests of Pulau Che Wan Dagang, Kemaman Terengganu. The Malaysian Forester, 64(1):6-13.

Kusmana, C., Wilarso, S., Hilwan, I., Pamoengkas, P., Wibowo, C., Tiryana, T., Triswanto, A., dan Hamzah Y., 2003. Teknik Rehabilitasi Mangrove. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Martuti, N.K.T., 2013. Keanekaragam Mangrove di Wilayah Tapak, Tugurejo, Semarang. Jurnal Mipa 36(2):123-130.

Mile, M.Y., 2007. Pengembangan Species Tanaman Pantai untuk Rehabilitasi dan Perlindungan Kawasan Pantai Pasca Tsunami. Info Teknis, 5(2):1-8.

Muhsin, dan Indrawati, 2008. Distribusi dan Kepadatan Jenis Vegetasi Mangrove Menurut Tingkatan Pertumbuhan di Wilayah Pesisir Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. Warta – Wiptek, 16(2):128-136.

Nugroho, A.W., 2013. Pengaruh Komposisi Media Tanam terhadap Pertumbuhan Awal Cemara Udang (Casuarina equisetifolia var. Incana) pada Gumuk Pasir Pantai. Indonesian Forest Rehabilitation Journal, 1(1):113-125.

Nurjanto, H.H., Suhardi, dan Djulianto, S., 2009. Tanggapan semai cemara udang (Casuarinaequisetifolia var. Incana) terhadap cekaman salinitas dan frekuensi penyiraman padamedia pasir pantai. Prosiding seminar nasional Silvikultur Rehabilitasi Lahan: Pengembangan Strategi untuk Mengendalikan Tingginya Laju Degradasi Hutan. Yogyakarta, 24-25 November 2008,pp. 176-183.

Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT Gramedia. Jakarta.

Onrizal dan Kusmana, C., 2008. Studi Ekologi Hutan Mangrove di Pantai Timur Sumatera Utara. Biodiversitas, 9(1):25-29.

Poedjirahajoe, E., 2007. Dendrogram Zonasi Pertumbuhan Mangrove Berdasarkan Habitatnnya di Kawasan Rehabilitasi Pantai Utara Jawa Tengah Bagian Barat. Jurnal Ilmu Kehutanan, 1(2):10-21.

Prabakaran, K., dan Britto, S.J., 2012. Biology, Agroforestry and Medicinal Value of Callophyllum inophyllum L. (Clusiacea): AReview. International Journal of Natural Product Research, I(2):24-33.

Primavera, J.H., 1998. Tropical Shrimp Farming and Its Sustainability. In: de Silva, S. (ed.), Tropical Mariculture. Academic Press. London.

Rahayu, Ariyanto, D.P., Komariah, Hartati, S., Syamsiyah, J., dan Dewi, W.S., 2014. Dampak Erupsi Gunung Merapi Terhadap Lahandan Upaya-upaya Pemulihannya. Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian, 19(1):61-72.

Setyawan, A.D., Susilowati, A., dan Wiryanto, 2002. Habitat Reliks Vegetasi Mangrove di Pantai Selatan Jawa. Biodiversitas, 3(2):242-256.

Singh, Y.P., Singh, G., dan Sharma, D.K., 2011. Ameliorative Effect of Multipurpose Tree Species Grown on Sodic Soils of Indo-gangetic Alluvial Plains of India. Arid Land Research and Management, 25(1):55-74.

Suhardi, Sutikno, Nurjanto, H.H., dan Widodo, M.A., 2002. Casuarina equisetifolia Plantingfor Rehabilitation of Coastal Sand Dune Area. Proceedings of The 11th International Workshop of Bio-Refor. Seoul, Korea, 8-12 October 2002, pp. 143-150. Seoul.

Sukri, dan Yeni, S., 2016. Sistem Informasi Geografis Budidaya Ikan Lele di Kawasan Wisata Kampung Lele Kampar Riau. Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi UNIVRAB, 1(1):2477-2062.

Sumardi, 2008. Model Rehabilitasi Kawasan Pantai. Seminar Nasional Silvikultur Rehabilitasi Lahan : Pengembangan Strategi untuk Mengendalikan Tingginya Laju Degradasi Hutan, Wanagama I, 24-25 November 2008. Yogyakarta.

Supriharyono, 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Thuy, N., Tanaka, N., dan Tanimoto, K., 2012. Tsunami Mitigation by Coastal Vegetation Considering The Effect of Tree Breaking. Journal of Coastal Conservation, 16(1):111-121.

Wahyuningsih, E.P., Suleman, S.M., dan Ramadanil, 2012. Struktur dan Komposisi Vegetasi Mangrove di Desa Lalombi Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala. Jurnal Biocelebes, 6(2):84-100.

Wibowo, M., 2002. Sistem Jaringan Kelembagaan dalam Pengelolaan Lingkungan Pantai. Jurnal Teknologi Lingkungan, 3(3):218-225.



DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18809

Article Metrics

Abstract views : 6540 | views : 5299

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan



JML Indexed by:

  

Web
Analytics View My Stats