Hubungan antara karakteristik pasien terhadap kepuasan pasien (aspek tangibles) pada pelayanan antenatal care di rumah bersalin citra lestari Pabuaran Bojonggede Bogor Jawa Barat

https://doi.org/10.22146/bkm.35656

Sri Hayuningsih(1*), Winnie Tunggal Mutika(2)

(1) Universitas Gunadarma
(2) Universitas Gunadarma
(*) Corresponding Author

Abstract


Tujuan
 Penelitian ini menganalisa hubungan antara karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan, dan gravida) dengan tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles di Rumah Bersalin Citra Lestari Pabuaran Bojonggede Bogor Jawa Barat  Metode Penelitian menggunakan rancangan cross sectional dengan jumlah responden 106 orang dan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada saat mulai kehamilan trimester III. Hasil Hasil pengolahan data didapatkan rerata skor harapan dan kenyataan atas mutu layanan antenatal care dalam dimensi tangibles 83,65%, tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles berdasarkan umur ibu 20thn -35thn 71,1% Ibu tidak puas, 28,9% ibu merasa puas, sedangkan kelompok umur < 20thn dan > 35thn50% ibu merasa puas dan 50% ibu merasa tidak puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles berdasarkan pendidikan ibu SLTA-PT 75% tidak puas dan 25% ibu merasa puas, sedangkan pendidikan ibu SD-SLTP 50% ibu merasa puas dan 50% ibu merasa tidak puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles berdasarkan Pekerjaan, ibu yang bekerja 77,4% ibu merasa tidak puas 22,6% ibu merasa puas, sedangkan ibu yang tidak bekerja 56,5% ibu merasa tidak puas, 43,5% ibu merasa puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles berdasarkanKelompok gravid, ibu primi gravid 78,1% ibu tidak puas, 21,9% ibu merasa puas, sedangkan ibu multi gravida45,2% ibu merasa tidak puas, 54,8% ibu merasa puas. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,068 sehingga ada tidak ada hubungan yang signifikan antara umur responden terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,015 sehingga ada hubungan yang signifikan antara pendidikan rendah dengan tinggi terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,045 sehingga ada hubungan yang signifikan antara ibu yang bekerja dengan yang tidak bekerja terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 sehingga ada hubungan yang signifikan antara primipara dan multipara terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Simpulan Adanya hubungan yang bermakna antara pendidikan, pekerjaan, dan gravida dengan kepuasan pasien (aspek tangibles) terhadap pelayanan antenatal care. Berdasarkan ”Importance Performance Analysis” yang dilakukan, yang menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan yaitu kuantitas peralatan, kebersihan dan kenyamanan WC. Sedangkan aspek yang harus dipertahankan adalah kebersihan dan kenyamanan ruang tunggu dan ruang periksa, penampilan, keramahan, ketrampilan dan layanan informasi dan kesempatan bertanya bagi pasien oleh bidan dan karyawan.

 

Tujuan : Penelitian ini menganalisa hubungan antara karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan, dan gravida) dengan tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles di Rumah Bersalin Citra Lestari Pabuaran Bojonggede Bogor Jawa Barat

 

Metode : Penelitian menggunakan rancangan cross sectional dengan jumlah responden 106 orang dan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada saat mulai kehamilan trimester III.

 

Hasil : Hasil pengolahan data didapatkan rerata skor harapan dan kenyataan atas mutu layanan antenatal care dalam dimensi tangibles 83,65%, tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangiblesberdasarkan umur ibu 20thn -35thn 71,1% Ibu tidak puas, 28,9% ibu merasa puas, sedangkan kelompok umur < 20thn dan > 35thn50% ibu merasa puas dan 50% ibu merasa tidak puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangiblesberdasarkan pendidikan ibu SLTA-PT 75% tidak puas dan 25% ibu merasa puas, sedangkan pendidikan ibu SD-SLTP 50% ibu merasa puas dan 50% ibu merasa tidak puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangiblesberdasarkan Pekerjaan, ibu yang bekerja 77,4% ibu merasa tidak puas 22,6% ibu merasa puas, sedangkan ibu yang tidak bekerja 56,5% ibu merasa tidak puas, 43,5% ibu merasa puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangiblesberdasarkanKelompok gravid, ibu primi gravid 78,1% ibu tidak puas, 21,9% ibu merasa puas, sedangkan ibu multi gravida45,2% ibu merasa tidak puas, 54,8% ibu merasa puas. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,068 sehingga ada tidak ada hubungan yang signifikan antara umur responden terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles.Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,015 sehingga ada hubungan yang signifikan antara pendidikan rendah dengan tinggi terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,045 sehingga ada hubungan yang signifikan antara ibu yang bekerja dengan yang tidak bekerja terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 sehingga ada hubungan yang signifikan antara primipara dan multipara terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles.

Keywords


karakteristik pasien; kepuasan pasien; aspek tangibles



References

  1. Alma, Buchori, 2000 Manajemen Pemasaran dan pemasaran jasa, Alfabeta, Bandung.
  2. Azwar, Azrul, 1996 Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta Adhi Susetyo Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Rawat Jalan Poli Umum Puskesmas di Kota Sabang Tahun 2008, Tesis Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyrakat Universitas Indonesia.
  3. Bakhtiar, Adang, H, 2007 Modul Tehnik Pengukuran dan Penelitian Untuk Peningkatan Mutu, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
  4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1999 Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, Jakarta.
  5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2002 ARRIME, Pedoman Manajemen Puskesmas, Jakarta.
  6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Sistem Kesehatan Nasinal, Jakarta 2004.
  7. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Sistem Kesehatan Nasinal, Jakarta 2004 A.M.
  8. Sambas dan Mama Abdurahman. 2007. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur Dalam Penelitian. CV. Pustaka Setia.
  9. Amin Widjaja. 2005. Tanya Jawab Perilaku Konsumen dan Pemasaran Strategi. Harvindo. Jakarta.
  10. Asnawi, Sahlan 2002 Teori Motivasi dalam Pendekatan Psikologi Cetakan pertama Penerbit Studi Press.
  11. Cipolle, Robert j, dkk. 1998. Pharmaceutical Care Practice. McGraw Hill Healt Professions Division, United States of America.
  12. Clegg,Brian .2000 Instant Motivation alih bahasa PT.Glora Aksara Jakarta.
  13. Departemen Kesehatan RI. 2004. Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit. Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
  14. Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Konseling Pelayanan Kefarmasian di Sarana Kesehatan. Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
  15. Dhanutorto, H. Asuhan Kefarmasian (Pharmaceutical care) Nilai Tambah. www.isfinational.co.id.
  16. Effendy, Onong Uchyana. 1991 Ilmu Komunikasi : Teori dan Paraktek, Bandung :PT,Remaja Rosdakarya Handayani.
  17. Bini Sasanti, dkk.1 April 2006. Eksplorasi Pelayanan Informasi Yang Dibutuhkan Konsumen Apotek dan Kesiapan Apoteker Memberi Informasi Terutama Untuk Penyakit Kronik dan Generatif. Majalah Ilmu Kefarmasian Universitas Indonesia, Vol.III. No.1.
  18. Irwan, Handi. 2002. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. PT. Elex Media Komputerindo. Jakarta.
  19. Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 1996. Ed. Bahasa Indonesia Dasar-dasar Pemasaran Principles of Marketing 7e. Jilid 1. Prenhallindo, Jakarta.
  20. Kerlinger ,Fred,N.1990 Azas Penelitian Behavioral edisi ketiga terjemahan Gajah Mada University Press Maslow.
  21. H,Abraham .1993 Motivasi dan Kepribadian 2 PT Pustaka Binaman Pressindo Jakarta.
  22. Nasution, M.N. 2001. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Ghalia Indonesia, Jakarta.
  23. Notoatmodjo, Soekidjo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta, Jakarta.
  24. Santoso, Singgih. 2008. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 16. Elex Media Komputerindo. Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah,2008. Pedoman Tesis dan Disertasi. Uhamka Press.
  25. Suharsini ,Arikunto .1985 Prosedur Penelitian Penerbit PT Bina Aksara Jakarta.
  26. Sugiyono, 2004. Statistik Non Parametris. CV. ALVABETA. Bandung.
  27. Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Penerbit ANDI OFFSET. Yogyakarta, Jakarta. Sujana , Metoda statistika , Bandung Tarsito 1996.
  28. Supranto.2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Rineka Cipta, Jakarta.
  29. Sutanto ,P,H. 2006 Basic Data Analysis for Health Research Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia



DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.35656

Article Metrics

Abstract views : 8768 | views : 5042

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Berita Kedokteran Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).

Indexed by:


Web
Analytics Visitor Counter