Sukma desi alternatif menjaring kader kesehatan di Kabupaten Boyolali

https://doi.org/10.22146/bkm.37501

Putut Wisnu Nugroho(1*), Yunita Arisanti(2)

(1) Department of Health Policy and Management, Faculty of Medicine, Public Health and Nursing, Universitas Gadjah Mada
(2) Department of Health Policy and Management, Faculty of Medicine, Public Health and Nursing, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Kader kesehatan sangat diharapkan sebagai komponen integral tenaga kerja kesehatan untuk pembangunan kesehatan (Susanto et al.). Dukungan terbesar untuk persoalan kesehatan masyarakat Boyolali selama ini datang dari para kader kesehatan. Namun berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, jumlah kader kesehatan di Boyolali semakin menurun. Ada 10.000 kader yang terdata di tahun 2014, sedangkan pada tahun 2017 tersisa 6.900 kader (Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali) . Artinya setiap tahun terjadi penurunan sekitar 1.000 kader. Setelah dianalisa, penurunan jumlah kader ini bersifat alamiah. Sebagian besar kader adalah mereka yang telah mengabdi untuk jangka waktu yang sangat panjang, beberapa bahkan lebih dari 30 tahun pengabdian. Sedangkan proses regenerasi tidak berlangsung cepat. (Laverack and Labonte). Dalam paper ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sedangkan data yang digunakan adalah data sekunder dari dokumen dan literatur yang tersedia. Paper ini ingin menunjukkan pengalaman menjaring kader kesehatan di Kabupaten Boyolali dengan sebutan Sukarelawan Kader Muda Kesehatan Desa Siaga (SUKMA DESI). Jumlah Anggota Sukarelawan Kader Muda Kesehatan Desa Siaga (SUKMA DESI) pada Tahun 2017 sejumlah 1000 orang . Anggotanya diutamakan berasal dari Karang Taruna Desa , generasi muda yang berasal dari pelajar SMP dan SMA, SBH (Saka Bakti Husada ), dan Mahasiswa. Rumah Sekretariat Sukma Desi sejumlah 1 rumah, dan 2 rumah dalam tahap proses penetapan dari Kabupaten. Agar penjaringan kader dapat dilaksanakan lebih efektif, pemerintah daerah lain dapat menggunakan pendekatan terhadap komunitas yang memiliki massa misalnya komunitas mobil, komunitas sepeda motor, komunitas olahraga dan lain-lain. Selain itu itu perlu dipikirkan untuk menggunakan aplikasi informasi untuk memudahkan pendataan anggota kader muda kesehatan.

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.37501

Article Metrics

Abstract views : 1543 | views : 4325

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Berita Kedokteran Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).

Indexed by:


Web
Analytics Visitor Counter