Gambaran serotype virus dengue serta faktor risiko lingkungan dan perilaku di kabupaten Bondowoso tahun 2017
Efi Sriwahyuni(1*), Zahrotunisa Zahrotunisa(2), Teguh Suranta Sinulingga(3), Tatiana Rizka(4)
(1) Departemen Biostatistik, Epidemiologi dan Kesehatan Populasi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(2) BBTKLPP Surabaya
(3) BBTKLPP Surabaya
(4) BBTKLPP Surabaya
(*) Corresponding Author
Abstract
Tujuan: Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui jenis serotype virus Dengue di Kabupaten Bondowoso, serta mengetahui indeks kepadatan nyamuk dan faktor risiko perilaku masyarakat terhadap penyakit demam berdarah. Metode: Kegiatan ini dilaksanakan melalui pemeriksaan laboratorium pada spesimen darah penderita Demam Dengue di RSU Bondowoso dengan metode PCR. Selain itu dilakukan survey jentik dan perilaku penduduk di Kelurahan Tamansari yang merupakan salah satu wilayah endemis di Kabupaten Bondowoso. Hasil: Diperoleh sebanyak 109 spesimen yang kemudian dilakukan pemeriksaan PCR ditemukan dua spesimen positif mengandung tiga jenis serotype virus Dengue yaitu Den-1, Den-2 dan Den-3. Hasil survey jentik pada 101 rumah diperoleh nilai angka bebas jentik (ABJ) sebesar 78,3% Container Index (CI) sebesar 13,2%, House Index (HI) sebesar 21,7% dan Breteau Index (BI) sebesar 26,7 %. Faktor risiko perilaku pada 98 responden menunjukkan kebiasaan menggantung pakaian (63,3%), menutup rapat penampungan air (70,4%) dan menguras kamar mandi secara rutin (50%). Simpulan: Ditemukan tiga jenis serotype virus Dengue yaitu DEN-1, DEN-2 dan DEN-3 di Kabupaten Bondowoso. Angka Bebas Jentik disalah satu wilayah endemis masih rendah sedangkan kepadatan jentik (density figure) dari perhitungan nilai HI, CI, dan BI masuk dalam kepadatan vektor kategori sedang dan menunjukkan adanya risiko transmisi penyakit demam berdarah. Kebiasaan menguras kamar mandi secara rutin yang rendah dapat meningkatkan risiko perkembangbiakan vektor DBD. Sehingga diperlukan upaya pencegahan dan pengendalian vektor untuk mengurangi resiko penyakit Demam Berdarah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aryati, A. (2016). ANALISIS FILOGENETIK DENGUE DI INDONESIA. INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY, 18(2), 105–110. https://doi.org/10.24293/IJCPML.V18I2.362
Bennett, S. (2015). Queensland Dengue management plan 2015-2020. Retrieved from https://www.health.qld.gov.au/publications/clinical-practice/guidelines-procedures/diseases-infection/governance/dengue-mgt-plan.pdf
Joharina, A. S., & Widiarti. (2014). Kepadatan Larva Nyamuk Vektor sebagai Indikator Penularan Demam Berdarah Dengue di Daerah Endemis di Jawa Timur. Jurnal Vektor Penyakit, 8(2), 33–40.
Pedoman Pengendalian dan Pencegahan Penyakit DBD, Kemenkes RI, 2012
DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.37620
Article Metrics
Abstract views : 1499 | views : 1452Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Berita Kedokteran Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).