Prevalensi dan determinan pra diabetes dan diabetes mellitus tipe 2 pada perempuan di dusun Getasan, kecamatan Getasan, kabupaten Semarang

https://doi.org/10.22146/bkm.45061

Rambu Lawu N. K. Retno Triandhini(1*), Kristiawan Prasetyo Agung Nugroho(2), Angelina Bramantyas Sekar Arum(3)

(1) Universitas Kristen Satya Wacana
(2) Universitas Kristen Satya Wacana
(3) Universitas Kristen Satya Wacana
(*) Corresponding Author

Abstract


Tujuan: untuk mengetahui prevalensi dan determinan yang mempengaruhi kejadian Pra Diabetes dan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Dusun Getasan. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode survey. Sampel dari penelitian ini adalah wanita berusia diatas 40 tahun di wilayah Dusun Getasan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan September – November 2018. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner data diri responden, SQ-FFQ, GPAQ, dan form Etika Penelitian. Hasil: Prevalensi yang menderita DM di Dusun Getasan sebesar 2,2%, sementara untuk pra-DM menunjukan prevalensi sebesar 2,7%. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 67 orang dan berjenis kelamin perempuan. Sebesar 20,9% dari 67 responden yang menderita DM, sementara untuk kategori pra-DM sebesar 26,9%. Responden DM dan pra-DM tersebar antara rentang usia 40-70 tahun keatas. Responden paling banyak berada pada usia 61-70 tahun, untuk responden pra-DM sebesar 10,4% sementara yang menderita DM sebesar 7,5%. Berdasarkan hasil IMT, responden DM memiliki kategori IMT normal (10,4%) sementara responden pra-DM (17,9%). Aktifitas fisik pada responden pra-DM (14,9%) dan penderita DM (10,4%) dengan kategori sedang. Pola makan pada penderita DM dan pra-DM menunjukan bahwa nasi menjadi makanan pokok yang frekuensi dan berat terbanyak dibanding jenis makanan lainnya. Responden memiliki kebiasaan makan dan minum yang mengandung gula, sehingga konsumsi gula perhari bisa melebihi batas normal. Simpulan: Penderita DM dan pra-DM menunjukan prevalensi yang cukup besar. Responden paling banyak memiliki IMT normal, kemudian memiliki kebiasaan makan dan minum dengan gula yang tinggi, dan kurang melakukan aktifitas fisik. Diharapkan untuk responden pra-DM mampu membatasi konsumsi makanan/minuman manis, melakukan aktifitas lebih banyak, dan rutin cek kesehatan di layanan kesehatan terdekat, guna mencegah terjadinya DM.


Keywords


diabetes mellitus; prevalensi; determinan; Getasan



References

  1. World Health Organiztion. Global Report On Diabates. Geneva, Switzerland. 2016. International Diabetes Federation. IDF Diabates Atlas: Global Estimates for The Prevalence of Diabetes for 2015 and 2040.
  2. Brussels, Belgium. 2017. American Diabetes Association. Standards of Medical Care in Diabetes. USA. 2016.
  3. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2013. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI (Infodatin). Situasi dan Analisis Diabetes.
  4. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Profil Kesehatan Kabupaten Semarang. Departemen Kesehatan RI. 2014.
  5. Deshpande, A. D., Harris-Hayes, M., & Schootman, M. (2008). Epidemiology of Diabetes and Diabetes-Related Complications. Physical Therapy, 88(11), 1254–1264. http://doi.org/10.2522/ptj.20080020 (Diakes tanggal 19 Oktober 2017).
  6. Berraho, M., El Achhab, Y., Benslimane, A., EL Rhazi, K., Chikri, M., & Nejjari, C. (2012). Hypertension and type 2 diabetes: a cross-sectional study in Morocco (EPIDIAM Study). The Pan African Medical Journal, 11, 52.
  7. Sumangkut, S., Supit, W., dan Onibala, F. (2013). Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Penyakit Diabetes Mellitus Tipe-2 di Poli Interna BLU RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. e-Kp, 1(1), 1-6.
  8. Baequny, A., Harnany, AS., Rumimper, E. (2015). Pengaruh Pola Makan Tinggi Kalori terhadap Peningkatan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Riset Kesehatan, 1(4), 687-692.
  9. American Diabetes Association. Standards of Medical Care in Diabetes. USA. 2017.
  10. Puji, I., Heru, S., dan Agus, S. (2007). Pengaruh Latihan Fisik; Senam Aerobik Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita DM Tipe 2 Di Wilayah Puskesmas Bukateja Purbalingga. Media Ners, 1(2), 49-99.
  11. Widiya, Arkan A. (2015). Pengaruh Olahraga Jalan Santai Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus. Naskah Publikasi. Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
  12. Ansari, R. M. (2009). Effect of Physical Activity and Obesity on Type 2 Diabetes in a Middle-Aged Population. Journal of Environmental and Public Health, 2009, 195285.
  13. Profil Kesehatan Kota Salatiga. (2014). Dinas Kesehatan Kota Salatiga 2015. Kusumawati, dyah Surya. Diabetes Mellitus (Tipe 2) Pada Usia Produktif dan Faktor-faktor Risiko Yang Mempengaruhinya (Studi Kasus di RSUD dr. Soeroto Kabupaten Ngawi).
  14. Adnan, Miftahul,Tatik Mulyati, Joko Teguh Isworo. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di RS Tugurejo Semarang. Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang April 2013 Volume 12 Nomor 1.
  15. Dolongseda, Fehni V., Gresty N.M.Masi, Yolanda B. Bataha. Hubungan Pola Aktivitas Fisik dan Pola Makan Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Poli Penyakit Dalam RS Pancaran Kasih GMIM Manado. E-Journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1 Februari 2017.



DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.45061

Article Metrics

Abstract views : 2263 | views : 1605

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Berita Kedokteran Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).

Indexed by:


Web
Analytics Visitor Counter