Health promoting university: potensi peer-educator dalam promosi kesehatan di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

https://doi.org/10.22146/bkm.45135

Eta Auria Latiefa(1*), Dicky Yulianda(2)

(1) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada
(2) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Tujuan: Mengkaji potensi peer educator dalam promosi kesehatan, khususnya  Health Promoting University di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Isi: Health Promoting University (HPU) merupakan konsep yang diturunkan dari WHO Healthy Cities yang bertujuan untuk merefleksikan filosofi dan prinsip kesehatan melalui pendekatan berbasis tempat. Tiga komponen penting dalam pendekatan ini adalah lingkungan kerja dan hidup yang sehat, integrasi promosi kesehatan dalam aktivitas harian, dan menjangkau komunitas lingkungan. Dalam lingkup HPU, seluruh civitas akademika menjadi bagian dari komunitas sasaran, termasuk mahasiswa. Ada berbagai metode promosi kesehatan yang dapat dilakukan, salah satunya adalah peer education. Pada November 2018, tim HPU FKKMK UGM mengirimkan fasilitator ke Fakultas Teknik (FT) UGM dalam rangka menciptakan peer educator dari dan bagi mahasiswa. FT UGM dipilih karena aspek kesehatan mendapat perhatian lebih dari dekanat, ditambah dengan jumlah mahasiswa yang cukup banyak yaitu 12.666 orang, sehingga FT UGM diharapkan bisa dijadikan role model untuk fakultas non-kesehatan lainnya. Peer Educator merupakan teman sebaya yang dipercaya untuk memberikan pesan positif guna mengubah pengetahuan, sikap, dan perilaku. Metode edukasi melalui peer education tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat dikaji. Sebagai keunggulan, peer educator dapat mengedukasi berbagai topik sensitif, seperti kesehatan seksual dan kesehatan mental. Peer Educator juga dapat mengintegrasikan nilai-nilai kesehatan ke dalam kehidupan mahasiswa serta mampu menyampaikan pesan dalam suasana informal sehingga lebih berbaur dengan target sasaran. Di sisi lain, seorang peer educator pun memiliki tantangan tersendiri dikarenakan banyaknya faktor yang berpengaruh terhadap dinamika sosial yang terjadi, seperti etika, afeksi, dan kekuatan relasi. Lesson learned: Berdasarkan uraian tersebut, peer educator memiliki potensi yang cukup kuat dalam upaya HPU sehingga perlu difasilitasi dengan baik oleh pihak fakultas maupun universitas. Pembentukan peer educator mahasiswa FT UGM dirasa perlu sebagai keberlanjutan program yang pernah diinisiasi. Kajian ini didukung dengan adanya studi peer education di Turki yang menunjukkan hasil penurunan perilaku seksual tidak sehat dan studi di Iran yang membahas mengenai efektivitas peer education di tingkat universitas. Hal tersebut juga harus diiringi dengan kebijakan dekanat yang mendukung promosi kesehatan bagi mahasiswa.


Keywords


health promoting university; peer educator; promosi kesehatan



References

  1. Southgate E, Aggleton P. Peer education: from enduring problematics to pedagogical potential. Health Education Journal. 2017 Feb;76(1):3-14.
  2. Tsouros, A., Dowding, G., Thompson, J., Dooris, M. and World Health Organization, 1998. Health Promoting Universities: Concept, experience and framework for action (No. EUR/ICP/CHVD 03 09 01). Copenhagen: WHO Regional Office for Europe.



DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.45135

Article Metrics

Abstract views : 1126 | views : 974

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Berita Kedokteran Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).

Indexed by:


Web
Analytics Visitor Counter