Manfaat neurofeedback dalam terapi gangguan kognitif pasca cedera kepala
Sari Wahyu Ningrum(1*), Indarwati Setyaningsih(2), Ahmad Asmedi(3)
(1) RSUD dr. Soekardjo,Tasikmalaya
(2) Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Cedera kepala merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama pada kelompok usia produktif. Korban cedera kepala yang selamat dihadapkan pada permasalahan disabilitas salah satunya gangguan kognitif. Saat ini rehabilitasi kognitif konvensional pasca cedera kepala tidak menunjukkan hasil yang bermakna. Analisis kritis ini bertujuan untuk melakukan telaah dan pembahasan terhadap hasil penelitian mengenai manfaat neurofeedback dalam terapi gangguan kognitif pasca cedera kepala.
Pencarian literatur menggunakan jasa MEDLINE dengan kata kunci neurofeedback, neurotherapy, quantitative electroencephalography (qEEG) biofeedback, traumatic brain injury, dan cognitive impairment yang dipublikasikan dalam naskah asli bahasa Inggris antara tahun 2000-2012. Artikel yang memenuhi kriteria dianalisis dan dinilai kualitasnya dengan rating scale on therapy.
Diperoleh lima artikel yang menunjukkan manfaat neurofeedback dalam memperbaiki fungsi kognitif pasca cedera kepala. Tiga artikel menggunakan metode uji klinik acak buta ganda terkendali, satu dengan uji klinik terkendali, dan satu uji klinik tanpa kontrol. Hasil analisis dari kelima artikel menunjukkan perbedaan yang bermakna pada fungsi kognitif kelompok yang mendapatkan terapi neurofeedback setelah 20-25 sesi latihan selama 40-60 menit tiap sesinya. Neurofeedback dapat diterapkan pada semua klasifikasi cedera kepala dan diterapkan seawal mungkin pasca cedera, serta berperan dalam perbaikan seluruh domain fungsi kognitif. Efek samping yang ditimbulkan minimal dan bersifat sementara.
Neurofeedback efektif, aman, dan bermakna dalam terapi gangguan kognitif pasca cedera kepala ringan sampai berat, sehingga penggunaannya dapat direkomendasikan.
Pencarian literatur menggunakan jasa MEDLINE dengan kata kunci neurofeedback, neurotherapy, quantitative electroencephalography (qEEG) biofeedback, traumatic brain injury, dan cognitive impairment yang dipublikasikan dalam naskah asli bahasa Inggris antara tahun 2000-2012. Artikel yang memenuhi kriteria dianalisis dan dinilai kualitasnya dengan rating scale on therapy.
Diperoleh lima artikel yang menunjukkan manfaat neurofeedback dalam memperbaiki fungsi kognitif pasca cedera kepala. Tiga artikel menggunakan metode uji klinik acak buta ganda terkendali, satu dengan uji klinik terkendali, dan satu uji klinik tanpa kontrol. Hasil analisis dari kelima artikel menunjukkan perbedaan yang bermakna pada fungsi kognitif kelompok yang mendapatkan terapi neurofeedback setelah 20-25 sesi latihan selama 40-60 menit tiap sesinya. Neurofeedback dapat diterapkan pada semua klasifikasi cedera kepala dan diterapkan seawal mungkin pasca cedera, serta berperan dalam perbaikan seluruh domain fungsi kognitif. Efek samping yang ditimbulkan minimal dan bersifat sementara.
Neurofeedback efektif, aman, dan bermakna dalam terapi gangguan kognitif pasca cedera kepala ringan sampai berat, sehingga penggunaannya dapat direkomendasikan.
Keywords
neurofeedback; traumatic brain injury; cognitive impairment
DOI: https://doi.org/10.22146/bns.v15i2.55751
Article Metrics
Abstract views : 2321 | views : 0 | views : 4906Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Berkala NeuroSains
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.