Penyalahgunaan NAPZA sebagai faktor risiko neuropati perifer pada remaja jalanan
Suprapto Suprapto(1*), Indarwati Setyaningsih(2), Sri Sutarni(3)
(1) RSUD Dr. RM Soedjarwadi, Klaten
(2) Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lain (NAPZA) semakin meningkat di kalangan remaja, terutama remaja jalanan. Dampak penyalahgunaan NAPZA sangat besar, salah satunya adalah neuropati perifer. Beberapa jenis NAPZA diketahui mempunyai efek toksik langsung terhadap sel saraf maupun gangguan sintesis neurotransmiter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyalahgunaan NAPZA sebagai faktor risiko neuropati perifer pada remaja jalanan. Pengaruh jumlah dan lama penyalahgunaan NAPZA terhadap neuropati perifer masih belum diketahui.
Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus kontrol. Subjek adalah remaja jalanan berusia 18-24 tahun dengan neuropati perifer sebagai kelompok kasus dan tanpa neuropati perifer sebagai kontrol. Modified total neuropathy score (mTNS) digunakan untuk menilai neuropati perifer. Kuesioner car, relax, alone, forget, friends, trouble (CRAFFT) dipakai untuk menentukan penyalahgunaan NAPZA.
Sebanyak 88 subjek terlibat dalam penelitian ini, masing-masing kelompok kasus dan kontrol 44 subjek. Sebanyak 35 subjek dalam kelompok kasus dan 12 subjek dalam kelompok kontrol menyalahgunakan NAPZA. Penyalahgunaan NAPZA meningkatkan risiko terjadinya neuropati perifer pada remaja jalanan (OR =12,50; 95%CI 2,96-52,76; p <0,001). Hasil analisis multivariat menunjukkan jumlah NAPZA yang disalahgunakan (OR =10,39; 95%CI 1,47-73,42; p =0,019) dan lama penyalahgunaan NAPZA (OR =8,35; 95%CI 1,49-46,67; p =0,016) meningkatkan risiko neuropati perifer pada remaja jalanan penyalahguna NAPZA.
Penyalahgunaan NAPZA sebagai faktor risiko neuropati perifer pada remaja jalanan. Jumlah NAPZA yang disalahgunakan dan lama penyalahgunaan NAPZA merupakan faktor risiko neuropati perifer pada remaja jalanan penyalahguna NAPZA.
Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus kontrol. Subjek adalah remaja jalanan berusia 18-24 tahun dengan neuropati perifer sebagai kelompok kasus dan tanpa neuropati perifer sebagai kontrol. Modified total neuropathy score (mTNS) digunakan untuk menilai neuropati perifer. Kuesioner car, relax, alone, forget, friends, trouble (CRAFFT) dipakai untuk menentukan penyalahgunaan NAPZA.
Sebanyak 88 subjek terlibat dalam penelitian ini, masing-masing kelompok kasus dan kontrol 44 subjek. Sebanyak 35 subjek dalam kelompok kasus dan 12 subjek dalam kelompok kontrol menyalahgunakan NAPZA. Penyalahgunaan NAPZA meningkatkan risiko terjadinya neuropati perifer pada remaja jalanan (OR =12,50; 95%CI 2,96-52,76; p <0,001). Hasil analisis multivariat menunjukkan jumlah NAPZA yang disalahgunakan (OR =10,39; 95%CI 1,47-73,42; p =0,019) dan lama penyalahgunaan NAPZA (OR =8,35; 95%CI 1,49-46,67; p =0,016) meningkatkan risiko neuropati perifer pada remaja jalanan penyalahguna NAPZA.
Penyalahgunaan NAPZA sebagai faktor risiko neuropati perifer pada remaja jalanan. Jumlah NAPZA yang disalahgunakan dan lama penyalahgunaan NAPZA merupakan faktor risiko neuropati perifer pada remaja jalanan penyalahguna NAPZA.
Keywords
penyalahgunaan NAPZA; faktor risiko; neuropati perifer; remaja jalanan
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/bns.v15i2.55752
Article Metrics
Abstract views : 1366 | views : 2363Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Berkala NeuroSains
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.