Pertumbuhan dan Hasil Benih Kedelai Hitam (Glycine max (L.) Merr) Mallika yang Ditanam Secara Tumpangsari dengan Jagung Manis (Zea mays kelompok Saccharata)
Ari Wibowo, Setyastuti Purwanti, Rohmanti Rabaniyah(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Tumpangsari dapat dijadikan solusi dalam pengadaan benih kedelai hitam bermutu tinggi dengan tidak mengurangi kebutuhan petani dalam pemenuhan pakan ternaknya. Kedelai hitam yang ditanam tumpangsari dengan jagung manis akan lebih menguntungkan petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil benih kedelai hitam yang ditanam secara tumpangsari dengan jagung manis dibandingkan monokultur, serta mengetahui kombinasi jumlah baris efektif pada tanaman kedelai hitam yang ditanam secara tumpangsari dengan jagung manis. Penelitian ini dilakukan di Desa Niron, Pandowoharjo, Sleman, DIY, dan di Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada mulai bulan Mei sampai dengan September 2011. Penelitian ini menggunakan rancangan RAKL dengan 6 perlakuan masing-masing 3 ulangan. Perlakuan tersebut adalah kombinasi jumlah baris kedelai hitam : jagung manis, yaitu 3:1, 4:1, 5:1, dan 6:1. Pengamatan dilakukan terhadap komponen pertumbuhan tanaman kedelai hitam, komponen hasil benih kedelai hitam, Land Equivalent Ratio (LER), kualitas benih kedelai hitam, dan komponen pertumbuhan jagung manis. Penelitian ini menunjukkan bahwa tumpangsari kedelai hitam dan jagung manis memberikan pertumbuhan dan hasil benih kedelai hitam yang sama baik dengan monokultur. Tumpangsari 6 baris kedelai hitam dengan 1 baris jagung manis dapat dianjurkan karena memberikan keuntungan paling tinggi dengan nilai LER > 1.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/veg.1591
Article Metrics
Abstract views : 3307 | views : 6866Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
VEGETALIKA journal indexed by: