Eksplorasi dan Karakterisasi Sawo (Manilkara zapota (L.) van Royen) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

https://doi.org/10.22146/veg.4009

Rozika, Rudi Hari Murti, dan Setyastuti Purwanti(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


INTISARI

Sawo (Manilkara zapota (L.) van Royen) merupakan tanaman buah tropis yang berbuah sepanjang tahun dan dapat hidup di daerah kering sehingga potensial untuk dikembangkan. Berdasarkan data populasi, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu sentra sawo terbesar di Indonesia tetapi informasi keragaman dan aksesi-aksesi sawo unggul belum tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran tanaman sawo di DIY, mengetahui keragaman sawo dan mengelompokkannya berdasarkan sifat morfologi, serta menentukan pohon induk sawo yang memiliki sifat unggul sebagai calon varietas. Kegiatan eksplorasi tanaman sawo dilakukan pada bulan September–Desember 2012 di 4 kabupaten dan 1 kotamadya di DIY. Metode pengambilan data dilakukan dengan metode survey lapangan serta wawancara terhadap pemilik pohon sawo untuk memperoleh informasi tentang pohon sawo dan produksinya. Buah dari setiap aksesi diamati 9 karakter morfologi, termasuk buah sawo yang diamati di Laboratorium Hortikultura Fakultas Pertanian UGM. Berdasarkan data populasi, sebaran tanaman Sawo di DIY terdistribusi merata di setiap kabupaten dimana populasi sawo terbesar dimiliki oleh Kabupaten Sleman dan populasi terkecil dimiliki oleh Kota Yogya. Hasil analisis ragam menunjukkan kandungan vitamin C memiliki keragaman tinggi sedangkan karakter lain memiliki keragaman sedang. Hasil analisis klaster pada karakter bentuk buah menghasilkan 3 klaster yaitu klaster 1 terdiri dari 9 aksesi sawo dengan bentuk buah lonjong, klaster 2 terdiri dari 75 aksesi sawo dengan bentuk buah oval, dan klaster 3 terdiri dari 29 aksesi sawo dengan bentuk buah bulat. Aksesi terpilih berdasarkan ukuran buah, kadar gula dan penampilan yaitu berbuah lonjong: aksesi G3 dari Mantrijeron (Yogya), H1 dan H4 dari Patuk (Gunung Kidul); berbuah oval: aksesi C4 dan C5 dari Imogiri (Bantul), G5 dari Mantrijeron (Yogya); berbuah bulat: aksesi D4 dari Lendah (Kulonprogo), G6 dari Kraton (Yogya), dan J1 dari Kalasan (Sleman).

Kata kunci: sawo, eksplorasi, aksesi, analisis klaster, kadar gula, vitamin C.





DOI: https://doi.org/10.22146/veg.4009

Article Metrics

Abstract views : 17015 | views : 27082

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)



VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats