Fungsi Ekologis Vegetasi Taman Denggung Sleman sebagai Pengendali Iklim Mikro dan Peredam Kebisingan
Alun Erdianto(1), Siti Nurul Rofiqo Irwan(2*), Dody Kastono(3)
(1) Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UGM
(2) Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UGM
(3) Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UGM
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi ekologis vegetasi sebagai pengendali iklim mikro dan peredam kebisingan, menganalisis jenis vegetasi Taman Denggung serta membuat rekomendasi tata hijau Taman Denggung berdasarkan aspek fungsi ekologisnya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Juli 2018 di Taman Denggung, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY. Studi ini menggunakan metode survei dengan pengambilan data lapangan dan analisis deskriptif untuk tujuan fungsi pereduksi kebisingan, pemecah angin, dan penurun suhu di Taman Denggung. Hasil inventarisasi dianalisis berdasarkan kriteria fungsi ekologis yang kemudian dibandingkan dengan literatur. Teknik penilaian fungsi ekologis menggunakan rumus Key Performance Index (KPI) untuk memberi nilai pada masing-masing kriteria. Keberadaan vegetasi berupa pohon di Taman Denggung mampu mereduksi kebisingan sebesar 8,6 dBA, mengurangi suhu sebesar 2,25 °C dan meningkatkan kelembaban udara sebesar 5,3 % serta mampu memperlambat kecepatan angin sebesar 0,60 m/s. Jenis vegetasi di Taman Denggung yang memiliki karakteristik morfologi baik sebagai peredam kebisingan 57,47 %, sebagai penurun suhu 57,34 %, sebagai kontrol kelembaban udara 38,53 %, dan sebagai penahan angin 95,41 %.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Botkin, D.B. 1992. The ecologycal importance of urban vegetation. Santa Barbara.
Dahlan EN. 1992. Membangun Kota Kebun (Garden City) Bernuansa Hutan Kota. Bogor (ID): IPB Pr.
Direktorat Jenderal Bina Marga. 1996. Tata cara perencanaan teknik lanskap jalan. Jakarta (ID): Departemen Pekerjaan Umum.
Direktorat Jendral Penataan Ruang. 2008. Peraturan Menteri Pekerjaan umum nomor 05/prt/m/2008 tentang pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan. Jakarta (ID): Departemen Pekerjaan Umum.
Fandeli, C., Kaharuddin dan Mukhlison. 2004. Perhutanan kota, Cet. I. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Grey GW, F.J. Deneke. 1978. Urban forestry. New York: John Willey and Sons inc.
Hidayat I. 2008. Evaluasi jalur hijau jalan sebagai penyangga lingkungan sekitarnya dan keselamatan pengguna jalan bebas hambatan jagorawi. Tesis. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Karyono, T.H., Thermal Comfort for the Indonesian workers in Jakarta. Building Research and Information, Vol. 23 No 6, Nov/Dec. 1995, pp.317-323, U.K. 1995.
Krass Marci. 2011. Diversity of greenspace in hilltowns of Tuscany. San Grimingano. Italy.
Laurie M. 1986. Pengantar kepada arsitektur pertamanan (Terjemahan). Bandung (ID): Intermata.
M Kalansuriya, AS Pannila, DUJ Sonnadara. 2009. Noise Level Survey inside the Inter Provincial Buses in Sri Lanka. S Hapuarachchi, DC Jayaratna.
Mahardi F. 2013. Evaluasi fungsi ekologis dan estetika pada beberapa taman kota di Jakarta. skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Odum, E.P. 1998, Dasar-dasar ekologi. Alih Bahasa : Samingan, T dan B. Srigandono. Edisi Ketiga Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta, 824 hlm
Pemerintah Kabupaten Sleman. 2011. Peraturan daerah Kabupaten Sleman nomor 12 tahun 2012 tentang rencana tata ruang wilayah Kabupaten Sleman Tahun 2011-2031.
Pemerintah Kabupaten Sleman. 2015. Peraturan daerah Kabupaten Sleman nomor 11 tahun 2015 tentang rencana induk pengembangan kepariwisataan Kabupaten Sleman Tahun 2015-2025.
Primanita M. 2012. Intensitas Kebisingan berdasarkan jenis dan tingkat kerapatan tanaman. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang.
Resiana, Febi et al.2014. Efektivitas penghalang vegetasi sebagai peredam kebisingan lalu lintas di kawasan pendidikan jalan Ahmad Yani Pontianak. Pontianak. Universitas Tanjungpura.
Tauhid. 2008. Kajian jarak jangkau efek vegetasi pohon terhadap suhu udara pada siang hari diperkotaan.Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. 126p.
Tursilowati, 2007. Use of remote sensing and gis to compute temperature humidity index as human comfort indicator relate with land use land cover change (LULC) in Surabaya. International Journal of Sustainable Humanosphere. 40(2):160-166.
Wungkar MM. 2005. Evaluasi aspek fungsi dan kualitas estetika arsitektural pohon lanskap jalan kota Bogor [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Zoer’aini. 2005. Tantangan lingkungan dan lansekap hutan kota. Bumi Aksara, Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.41374
Article Metrics
Abstract views : 9964 | views : 10513Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Vegetalika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
VEGETALIKA journal indexed by: