Pengaruh Takaran Pupuk Kandang dan Periode Penyiangan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tumpangsari Lidah Buaya (Aloe chinensis B.) – Wijen (Sesamum indicum L.) di Lahan Pasir Pantai

https://doi.org/10.22146/veg.6422

Muh Auditya N., Sri Trisnowati, dan Rohlan Rogomulyo(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh takaran pupuk kandang dan periode penyiangan terhadap pertumbuhan dan hasil lidah buaya (Aloe chinensis B.) dan wijen (Sesamum indicum L.) pada pertanaman tumpangsari lidah buaya -wijen, dan mendapatkan takaran pupuk kandang dan periode penyiangan yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan hasil tanaman yang terbaik di lahan pasir pantai. Penelitian dilaksanakan di lahan pasir pantai Keburuhan, Purworejo menggunakan rancangan petak terbagi dengan tiga blok sebagai ulangan. Takaran pupuk kandang (20, 40, 60, 80 dan 100 ton/ha) sebagai perlakuan pada petak utama dan periode penyiangan (1bulan setelah tanam, 2 bulan setelah tanam dan 3 bulan setelah tanam) sebagai perlakuan pada anak petak. Hasil penelitian menunjukan bahwa takaran pupuk kandang tidak berinteraksi dengan periode penyiangan pada semua variabel yang diamati. Peningkatan takaran pupuk kandang dari 20 ton/ ha sampai dengan 100 ton/ ha tidak meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah daun lidah buaya secara nyata, demikian juga perbedaan periode penyiangan. Pupuk kandang dengan takaran 20 ton/ ha sampai 100 ton/ ha tidak menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun dan berat kering akar wijen yang berbeda nyata. Pemberian pupuk kandang pada takaran 100 ton/ha menghasilkan berat kering tanaman wijen, jumlah polong, berat polong, berat biji dan hasil biji wijen per 100m2 tertinggi. Perbedaan periode penyiangan tidak menghasilkan tinggi tanaman wijen, jumlah daun, berat kering tanaman, berat kering akar, jumlah polong per tanaman, berat kering polong per tanaman, berat kering biji per polong per tanaman wijen dan hasil biji wijen per 100m2 yang berbeda nyata.

Kata Kunci : Pupuk kandang, periode penyiangan, lidah buaya, wijen, lahan pasir pantai



References

Disa, Rahardian. 2011. Pengaruh Takaran Pupuk Kandang dan Interval Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Lidah Buaya (Aloe chinensis Baker) di Lahan Pasir Pantai Keburuhan Purworejo. Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Skripsi.

Hasibuan, Rahmadhani. 2012. Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau (Vigna radiate L.) Varietas No. 129 Pada Beberapa Dosis Batuan Fosfat di Medium Gambut. Fakultas Pertanian. Universitas Riau. Skripsi.

Hendrival. Z. Wirda dan A. Aziz. 2014. Periode kritis tanaman kedelai terhadap persaingan gulma. Jurnal Floratek 9: 6-13.

Mardjono, R., Hadi Sudarmo, Moch. Romli, dan Tukimin S.W. 2006. Teknologi Budi Daya Dan Pascapanen Untuk Meningkatkan Produksi Dan Mutu Wijen (Sesamum indicum L.). Balai Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat, Malang.

Rukmana, Rahmat. 1998. Budidaya Wijen. Kanisius, Yogyakarta.

Soenardi dan N. Soedibyo.2001. Tumpangsari tanaman jarak dan wijen sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan potensi lahan. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri 6 (2): 3-5.

Sulaiman, Suprapto dan Eviati. 2005. Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, air dan Pupuk. Balittanah, Bogor.

Supriyadi, Slamet. 2008. Kandungan bahan organik sebagai dasar pengelolaan tanah di lahan kering Madura. Embryo 5 (2): 7-9.

Wahyono, Edi dan Koesnandar. 2002. Mengebunkan Lidah Buaya Secara Intensif. Agomedia Pustaka, Jakarta.



DOI: https://doi.org/10.22146/veg.6422

Article Metrics

Abstract views : 1421 | views : 5303

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)



VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats