Pengaruh IAA dan BAP pada Pertumbuhan Eskplan Pisang Cavendish (Musa acuminata L.) melalui Kultur In Vitro

https://doi.org/10.22146/veg.83613

Fadil Rohman(1), Muhammad Zayin Sukri(2), Refa Firgiyanto(3), Hanif Fatur Rohman(4*), Maulana Nur Fadli Robbi(5)

(1) Politeknik Negeri Jember
(2) 
(3) 
(4) 
(5) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Pisang Cavendish (Musa acuminata L.) memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan memiliki peluang pasar yang bagus sehingga produksinya perlu ditingkatkan. Kendala yang dapat ditemukan dalam budidaya pisang adalah ketersediaan bibit yang terbatas. Salah satu alternatif untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan perbanyakan kultur jaringan pada media yang telah dimodifikasi dengan IAA dan BAP pada konsentrasi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi IAA dan BAP terhadap pertumbuhan eksplan pisang pada perbanyakan secara kultur in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Jember, pada bulan Juli hingga November 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi IAA yang terdiri atas 2 taraf, yaitu 4 dan 5 ppm yang diperoleh dengan melarutkan IAA sebanyak 4 dan 5 mg dalam aquadest hingga 1 l. Faktor kedua adalah konsentrasi BAP yang terdiri atas 2 taraf, yaitu 8 dan 10 ppm yang yang diperoleh dengan melarutkan BAP sebanyak 8 dan 10 mg dalam aquadest hingga 1 l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penambahan IAA dan BAP pada media MS bermanfaat untuk meningkatkan tinggi dan jumlah tunas eksplan pisang cavendish. Penambahan 5 ppm IAA secara nyata meningkatkan tinggi tanaman pada 3 – 7 MST dan jumlah ekslan pada 7 – 12 MST dibandingkan penambahan 4 ppm IAA. Eksplan pisang cavendish yang diinokulasi pada media MS yang ditambahkan 5 ppm IAA + 8 ppm BAP menghasilkan tunas terbanyak pada 12 MST.


Keywords


BAP; IAA; kultur in vitro; pisang cavendish

Full Text:

PDF


References

Adihaningrum, H. dan Rahayu, T. 2019. Potensi biosida serbuk pelepah pisang kepok pada kultur in vitro benih beras hitam. Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-4.

Afiyah, N. N., Surya M. I., Ismaini, L., Azizah, E., Sapitro, N. W. 2022. Inisiasi kalus secara in vitro dari daun Talinum paniculatum (Jacq.) Gaertn. Buletin Kebun Raya 25(3): 121-130.

[BPS] Badan Pusat Stastistik diakses dari https://databoks.katadata.co.id/ diakses pada tanggal 8 Februari pada jam 20.00 WIB.

Fathurrahman., Rosmawati, T., Syaifuddin, A. dan Gunawan, S. 2012. Multiplikasi Tunas Pucuk Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) dengan Menggunakan Benzyl Amino Purine (BAP) dan Naphtalene Acetic Acid (BAP) secara In Vitro. Jurnal Agroteknologi 1(1): 1-12.

Jamaluddin, M. A., Widodo, W. D. dan Suketi, K. 2019. Pengelolaan perkebunan pisang cavendish komersial di Lampung Tengah, Lampung. Bul. Agrohorti 7(1):16-24.

Oratmangun, K. M., Pandiangan, D. dan Kandou, F. E. 2017. Deskripsi Jenis-Jenis Kontaminan Dari Kultur Kalus Catharanthus roseus (L.) G. Donnaman. Jurnal MIPA 6(1): 47-52.

Pamungkas, S. S. T. 2015. Pengaruh konsentrasi NAA dan BAP terhadap pertumbuhan tunas eksplan tanaman Pisang Cavendish (Musa paradisiaca L.) melalui kultur in vitro. Gontor Agrotech Science Journal 2(1): 31-45.

Rahmi, H. A., Agustien, N. dan Triani, N. 2021. Interaksi IBA dan IAA terhadap jumlah daun dan berat kering tanaman Pisang Cavendish (Musa acuminata) periode secondary hardening. Journal of Food Technology and Agroindustry 3(2): 76-84.

Sadat, M. S., Siregar, L. A. M. dan Setiado, H. 2018. Pengaruh IAA dan BAP Terhadap Induksi Tunas Mikro dari Eksplan Bonggol Pisang Kepok (Musa paradisiaca L). Jurnal Online Agroekoteknologi 6(1): 107-112.

Sholeh, A. dan D. Parawita. 2005.Teknologi produksi bibit melon (Cucumis melo l.) dengan teknik in vitro. Jurnal Ilmu Dasar 6: 33-40.

Sholikhah, R. I., Makhziah, Widiwurjani. 2022. Effect of IAA Addition and Some Organic Supplements on Growth and Rooting of Cavendish Banana (Musa acuminata, AAA) In-Vitro. Jurnal Teknik Pertanian Lampung 11(2): 266-278.

Susanto, M. dan Baskorowati, L. 2018. Pengaruh genetik dan lingkungan terhadap pertumbuhan sengon (Falcataria molucanna) ras lahan jawa. Bioeksperimen 4(2): 35-41.

Wahidah, B. F. dan Hasrul, H. 2017. Pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh indole acetic acid (IAA) terhadap pertumbuhan tanaman pisang sayang (Musa paradisiaca L. var. sayang) secara in vitro. Teknosains: Media Informasi Sains dan Teknologi 11(1):27-41.

Widiastoety, D. 2014. Pengaruh auksin dan sitokinin terhadap pertumbuhan planlet anggrek mokara. J. Hort. 24(3): 230-238.

Yudhanto, A. S. dan Wiendi, N. M. A. 2015. Pengaruh pemberian auksin (NAA) dengan sitokinin (BAP, kinetin dan 2ip) terhadap daya proliferasi tanaman kantong semar (Nepenthes mirabilis) secara in vitro. Bul. Agrohorti 3(3): 276-284.



DOI: https://doi.org/10.22146/veg.83613

Article Metrics

Abstract views : 800 | views : 1385

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Vegetalika

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats