Klasifikasi Jenis dan Sebaran Sedimen Menggunakan Data Multibeam Echosounder Multi-Temporal di Alur Pelayaran Barat dan Timur Surabaya

https://doi.org/10.22146/jgise.62741

Fadilla Ivana Ayuningtyas(1), Bambang Kun Cahyono(2*)

(1) Gadjah Mada University
(2) Gadjah Mada University
(*) Corresponding Author

Abstract


Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya merupakan salah satu pelabuhan utama di Indonesia yang memiliki peran penting dalam transportasi laut Indonesia. Survei batimetri rutin diperlukan untuk mengidentifikasi kedalaman alur akses pelabuhan dan kondisi sedimentasi yang terjadi. Kondisi sedimen dapat dikarakterisasi berdasarkan sifat alaminya: ukuran butir, berat jenis, kecepatan jatuh, komposisi, porositas, bentuk, dll. Kondisi sedimen juga dapat dikarakterisasi berdasarkan nilai hamburan balik sonar, menggunakan instrumen Multibeam Echosounder (MBES) . Data mentah nilai hamburan balik kemudian dikoreksi dengan mengadopsi persamaan regangan kontras linier ke kisaran tertentu. Data masukan penelitian ini diukur menggunakan ODOM MB2 dengan instrumen Applanix oleh The Surabaya Navigational District (DISNAV) pada bulan Februari 2019 (Lokasi 2) dan Oktober 2018 (Lokasi 1) untuk alur akses barat Surabaya (APBS) dan Agustus 2017 ( Lokasi 3) untuk jalur akses timur Surabaya (APTS). Uji kualitas data batimetri dilakukan dengan mengikuti IHO S-44 2008 untuk spesifikasi pesanan khusus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data batimetri memiliki akurasi yang baik pada lokasi 1, 2, dan 3 dengan nilai 0,0862; 0,1317; dan 0,1072. Hubungan antara tipe sedimen dan hamburan balik menunjukkan bahwa tipe sedimen pasir memberikan hamburan balik yang kuat. Semakin kecil nilai hamburan balik maka jenis sedimennya semakin lunak. Klasifikasi di APBS dan APTS menunjukkan bahwa di APBS terdiri dari empat jenis sedimen (lempung, lanau lempung, lanau berpasir, dan pasir) sedangkan di APTS hanya terdapat tiga jenis sedimen (lanau lempung, lanau berpasir, dan pasir).

Keywords


Backscatter, multibeam echosounder, sediment classification, sediment distribution

Full Text:

PDF


References

Ayuningtyas, F. I. (2020). Klasifikasi Jenis dan Sebaran Sedimen Menggunakan Data Multibeam Echosounder Multi-Temporal di Alur Pelayaran Barat dan Timur Surabaya. Universitas Gadjah Mada.

Brown, C. J., & Collier, J. S. (2008). Mapping benthic habitat in regions of gradational substrata: An automated approach utilising geophysical, geological, and biological relationships. Estuarine, Coastal and Shelf Science. https://doi.org/10.1016/j.ecss.2007.11.026

Dartnell, P., & Gardner, J. V. (2004). Predicting seafloor facies from multibeam bathymetry and backscatter data. Photogrammetric Engineering and Remote Sensing, 70(9), 1081–1091. https://doi.org/10.14358/PERS.70.9.1081

Ferrini, V. L., & Flood, R. D. (2006). The effects of fine-scale surface roughness and grain size on 300 kHz multibeam backscatter intensity in sandy marine sedimentary environments. Marine Geology, 228(1–4), 153–172. https://doi.org/10.1016/j.margeo.2005.11.010

Goff, J. A., Kraft, B. J., Mayer, L. A., Schock, S. G., Sommerfield, C. K., Olson, H. C., … Nordfjord, S. (2004). Seabed characterization on the New Jersey middle and outer shelf: Correlatability and spatial variability of seafloor sediment properties. Marine Geology, 209(1–4), 147–172. https://doi.org/10.1016/j.margeo.2004.05.030

Kagesten, G. (2008). Geological Seafloor Mapping With Backscatter Data From a Multibeam Echosounder. Gothenburg University.

Kim, G. Y., Richardson, M. D., Bibee, D. L., & Wilkens, R. H. (2004). Sediment Types Determination Using Acoustic Techniques in The Northeastern Gulf of Mexico. Geosciences Journal, 8(1), 95–103.

Mather, P. M. (2004). Computer Processing of Remotely-Sensed Images. The University of Nottingham, UK. https://doi.org/10.2307/633899

Nitriansyah, R., & Cahyono, B. K. (2018). Klasifikasi Dasar Laut Menggunakan Data Pengukuran Multibeam Echosounder. (2), 1–9.

Parnum, I., Siwabessy, P. J. W., & Gavrilov, A. N. (2004). Identification of Seafloor Habitats in Coastal Shelf Waters Using a Multibeam Echosounder. ACOUSTICS 2004. Gold Coast, Australia.

Poerbandono, & Djunarsjah, E. (2005). Survei Hidrografi. In R. Herlina (Ed.), (R.Herlina, Ed.) (Cetakan Pe). Bandung, Indonesia: PT. Refika Aditama. PT. Refika Aditama.

PUSHIDROSAL. (2019). Peta Laut No. 96 Surabaya. Jakarta.

Supartono, B. (2013). Pengukuran Acoustic Backscattering Strength Dasar Perairan Dengan Instrumen Single dan Multi Beam Echo Sounder. Institut Pertanian Bogor.

Sutherland, T. F., Galloway, J., Loschiavo, R., Levings, C. D., & Hare, R. (2007). Calibration Techniques and Sampling Resolution Requirements for Groundtruthing Multibeam Acoustic Backscatter (EM3000) and QTC VIEWTM Classification Technology. Estuarine, Coastal and Shelf Science, 75, 447–458. https://doi.org/10.1016/j.ecss.2007.05.045



DOI: https://doi.org/10.22146/jgise.62741

Article Metrics

Abstract views : 2272 | views : 7012

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Journal of Geospatial Information Science and Engineering (JGISE) ISSN: 2623-1182 (Online) Email: jgise.ft@ugm.ac.id The Contents of this website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.