Pemilihan Jenis Hasil Hutan Bukan Kayu Potensial dalam Rangka Rehabilitasi Hutan Lindung (Studi Kasus Kawasan Hutan Lindung KPHL Rinjani Barat, Nusa Tenggara Barat)

https://doi.org/10.22146/jik.10165

Ogi Setiawan(1*), Krisnawati Krisnawati(2)

(1) Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu Jl. Dharma Bhakti No. 7, Lombok Barat 83371
(2) Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu Jl. Dharma Bhakti No. 7, Lombok Barat 83371
(*) Corresponding Author

Abstract


Salah satu strategi dalam upaya rehabilitasi hutan lindung adalah pemilihan jenis Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang tepat. Selain sesuai dengan lokasi yang akan direhabilitasi, jenis HHBK yang dipilih juga harus mempunyai potensi manfaat secara ekologi sehingga fungsi pokok hutan lindung terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis pemilihan jenis-jenis HHBK potensial dalam rangka rehabilitasi hutan lindung dengan mengambil studi kasus di hutan lindung KPHL Rinjani Barat, Nusa Tenggara Barat. Penelitian terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan (pengumpulan data pendukung dan desk study), pengamatan lapangan (biofisik dan sistem perakaran jenis HHBK), dan analisis data (kesesuaian jenis, nilai Indeks Jangkar Akar dan Indeks Cengkeram Akar). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan jenis HHBK potensial dapat didasarkan pada tingkat kesesuaian jenis di kawasan yang akan direhabilitasi dan potensi sistem perakarannya dalam mencegah longsor dan erosi. Berdasarkan hasil yang diperoleh jenis HHBK yang potensial dikembangkan dalam kerangka rehabilitasi hutan lindung di KPHL Rinjani Barat adalah jenis HHBK penghasil buah seperti durian, mangga, manggis, sukun, alpukat, sawo, dan kemiri. Jenis HHBK sebagai sumber bahan bakar nabati yaitu nyamplung dan penghasil minyak atsiri yaitu kayu putih. Beberapa faktor pembatas yang perlu diperhatikan dalam pengembangan jenis potensial tersebut adalah kemiringan lereng yang curam, tanah dengan tekstur didominasi fraksi pasir dan rendahnya unsur hara, serta iklim berupa bulan kering yang cukup panjang. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak faktor pembatas ini adalah penerapan teknik konservasi tanah air, pemanfaatan pupuk organik, dan pemanfaatan mikoriza.

Kata kunci: HHBK, hutan lindung, rehabilitasi, sistem perakaran, Rinjani Barat

 

Selection of Non-Timber Forest Products  species for protected forest rehabilitation (Case study in protected forest of Rinjani Barat Forest Management Unit, West Nusa Tenggara Province

Abstract

One of the strategies in protected forest rehabilitation is selecting proper Non-Timber Forest Products (NTFPs) species. The selected NTFPs species should have an ecological function to maintain the sustainability of protected forest services. The research aimed to conduct an analysis of NTFPs selection in protected forest rehabilitation framework. The study was located in Rinjani Barat Forest Management Unit (FMU), West Nusa Tenggara Province. The research consisted of three steps, which were preparation (collecting supported data and desk study), field observation (biophysics and root characteristics of NTFPs), and data analysis (species suitability, Index Root Anchoring, and Index Root Binding). The result of the research showed that selection of NTFPs potentials could be based on suitability level in rehabilitation site and roots system prospects, especially in landslide and erosion control. The selected NTFPs species, which were suitable for protected forest rehabilitation in Rinjani Barat FMU, were fruit species such as Durio zibethinus, Mangifera indica, Garcinia mangostana, Arthocarpus altilis, Persea americana, Achras zapota, and Aleuritas moluccana; source of biofuel species such as Callophylum inophylum; and source of essential oil species such as Melaleuca leucadendron. There were some constrain factors in the utilization of the NTFPs species for protected forest rehabilitation, including steep slope, soil texture dominated by sand fraction, low soil nutrients, and long period of dry month. These constrain factors could be minimized by implementing soil conservation techniques and utilizing of organic fertilizer and mychorriza.

 


Keywords


NTFPs; protected forest; rehabilitation; roots system; West Rinjani

Full Text:

PDF


References

  1. Abe K & Ziemer R. 1991. Effect of tree roots on shallow-seated land slide. USDA Forest Service Gen. Tech. Rep. PSW-GT 130, 11-20.
  2. Agus FE, Surmaini, & Sutrisno N. 2002. Teknologi hemat air dan irigasi suplemen. Teknologi Pengelolaan Lahan Kering Menuju Pertanian Poduktif dan Ramah Lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Balitbang Pertanian, Deptan, Jakarta.
  3. Ali F. 2010. Use of vegetation for slope protection : Root mechanical properties of some tropical plants. International Journal of Physical Sciences 5(5), 496-506.
  4. Arsyad S. 2000. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press, Bogor.
  5. Balai Penelitian Tanah. 2005. Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Air dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah, Bogor.
  6. BAPPENAS. 2010. Draft Strategi Nasional REDD+. BAPPENAS, Jakarta.
  7. KPH Rinjani Barat. 2011. Kondisi umum KPHL Rinjani Barat. KPHL Rinjani Barat, Mataram.
  8. FAO. 1976. A Framework for Land Evluation. Soil Bull. No.32. FAO, Rome.
  9. Geist H, & Lambin E. 2001. What drives tropical deforestation? A meta-analysis of proximate and underlying causes of deforestation based on subnational case study evidence. Land-Use and Land-Cover Change (LUCC) Project, International Geosphere-Biosphere Programme (IGBP). LUCC Report Series: 4.
  10. Hairiah K, Widianto, & Suprayogo D. 2008. Adaptasi dan mitigasi pemanasan global : Bisakah agroforestri mengurangi resiko longsor dan emisi gas rumah kaca. Kumpulan makalah INAFE. UNS, Surakarta.
  11. Handoko C. 2012. Ujicoba Rehabilitasi Hutan Lahan Kering Berbasis Tanaman HHBK di KPH Rinjani Barat dan KPH Bali Timur. Laporan Hasil Penelitian (Tidak dipublikasikan). Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan, Mataram.
  12. Hardjowigeno S. 2003. Ilmu tanah. Medyatama Sarana Prakarsa, Jakarta.
  13. Jamilah. 2003. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang dan Kelengasan terhadap Perubahan Bahan Organik dan Nitrogen Total Entisol. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
  14. Kissinger G, Herold M, & De Sy V. 2012. Drivers of Deforestation and Forest Degradation : A Synthesis Report for REDD+ Policymakers. Lexeme Consulting, Vancouver, Canada.
  15. Millenium Ecosystem Assessment. 2005. Ecosystem and Human Well-being : Synthesis. Washington, DC: Island Press.
  16. Nawir A, Murniati, & Rumboko L. 2008. Rehabilitasi Hutan di Indonesia akan Kemanakah Arahnya setelah Lebih dari Tiga Dasawarsa. Center for International Forestry Research (CIFOR), Bogor.
  17. Ritung S, Wahyunto AF, & Hidayat H. 2007. Panduan Evaluasi Kesesuaian Lahan dengan Contoh Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat. Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre (ICRAF), Bogor.
  18. Schmidt F & Fergusson J. 1951. Rainfall Types Based on Wet and Dry Period Ratios for Indonesia with Western New Guinea. Djawatan Meteorologi dan Geofisik, Jakarta.
  19. Setiawan O & Krisnawati. 2012. Model Rehabilitasi Hutan Lindung Berbasis Hasil Hutan Bukan Kayu. Laporan Hasil Penelitian (Tidak dipublikasikan). Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu.
  20. Setiawan O & Narendra BH. 2012. Sistem perakaran bidara laut (Strychnos lucida R.Br) untuk pengendalian tanah longsor. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea 1(1), 50-61.
  21. Soemarwoto O. 1985. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan, Bandung.
  22. Soepardi G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
  23. Subagyono K. 2007. Konservasi air untuk adaptasi pertanian terhadap perubahan iklim. Dalam Bunga Rampai KTA. Agus F, Sinukaban N, Gintings AN, Santoso H, & Sutadi (Ed). MKTI, Jakarta.
  24. Subiksa I. 2002. Pemanfatan mikoriza untuk penanggulangan lahan kritis. Makalah Falsafah Sains Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Institut Pertanian Bogor, Bogor.



DOI: https://doi.org/10.22146/jik.10165

Article Metrics

Abstract views : 7155 | views : 16792

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2014 Jurnal Ilmu Kehutanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


© Editorial Board Jurnal Ilmu Kehutanan
Faculty of Forestry, Universitas Gadjah Mada
Building D 2nd floor
Jl. Agro No 1, Bulaksumur, Sleman 55281
Phone. +62-274-512102, +62-274-550541, +62-274-6491420
Fax. +62-274-550541 E-mail : jik@ugm.ac.id
former website : jurnal.ugm.ac.id/jikfkt/
new website : jurnal.ugm.ac.id/v3/jik/

 

Indexed by:

 

Jurnal Ilmu Kehutanan is under the license of Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International

Creative Commons License