Pemanfaatan Tumbuhan Cempedak (Artocarpus champeden) oleh Masyarakat Kampung Sabun Distrik Aitinyo Tengah Kabupaten Maybrat, Papua Barat

https://doi.org/10.22146/jik.12631

Ariance Juli Ross Nauw(1), Sepus M Fatem(2*), Susilo Budi Husodo(3), Mecky Sagrim(4)

(1) Fakultas Kehutanan, Universitas Papua Jl. Gunung Salju Amban, Manokwari Papua Barat 98314
(2) Fakultas Kehutanan, Universitas Papua Jl. Gunung Salju Amban, Manokwari Papua Barat 98314
(3) Fakultas Kehutanan, Universitas Papua Jl. Gunung Salju Amban, Manokwari Papua Barat 98314
(4) Fakultas Pertanian, Universitas Papua Jl. Gunung Salju Amban, Manokwari Papua Barat 98314
(*) Corresponding Author

Abstract


Tumbuhan cempedak (Artocarpus champeden) merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu (HHBK) potensial di wilayah Maybrat. Jenis HHBK ini dimanfaatkan sebagai salah satu pangan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Maybrat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2014, untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan cempedak (Artocarpus chempeden) bagi masyarakat Kampung Sabun, Distrik Aitinyo, Kabupaten Maybrat. Pengambilan data dilakukan melalui observasi dan wawancara terstruktur pada 15 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagian tumbuhan cempedak yang dimanfaatkan adalah buah dan biji. Pengolahan tumbuhan cempedak terbagi atas 3 bentuk, yaitu: pengolahan pada buah masak, buah muda, dan biji, sedangkan pengolahan biji dibagi dalam 4 bagian, yaitu: proses perebusan dan pengukusan, sangrai, pengisian dalam bambu, dan penyimpanan biji. Upaya konservasi cempedak telah dilakukan secara sederhana melalui penanaman pada areal kebun dan pekarangan rumah masyarakat. Penelitian ini juga memperoleh informasi bahwa pemanfaatan cempedak hanya terbatas untuk kebutuhan rumah tangga masyarakat saja. Pengolahan komersil belum dikembangkan. Dengan demikian, pengembangan cempedak sebagai alternatif pangan produk HHBK perlu dilakukan dengan mendorong kerjasama lintas sektor baik pertanian dan kehutanan serta pihak terkait di wilayah Maybrat.

Kata kunci: Artocarpus champeden, Masyarakat Kampung Sabun, Kabupaten Maybrat, HHBK, pengolahan buah 

 

Utilization of Cempedak (Artocarpus champeden) by Communities in Sabun Village, Central Aitinyo Sub-district, Maybrat Regency, West Papua Province

Abstract

Cempedak (Artocarpus champeden) is one of the non timber forest products (NTFPs) from the Maybrat district. It is used as a daily food of Maybrat people. The study was conducted from June-July 2014 in Sabun Village, Aitinyo Sub district of the Maybrat Regency, West Papua Province. The objectives of this study were to explore the utilization, harvesting technique, and manufacturing process of cempedak in Sabun villages. Field observations and interviews were used to collect the data of 15 respondents. The result showed that fruits and seeds are part of of the cempedak trees, which is utilised for food. Cempedak processing were divided into 3 parts i.e. the ripe fruit, the unripe fruit, and the seed. Processing of the seed were divided into four parts i.e. boiling, steaming, frying without oil process, filling inside bamboo, and storage. Conservation efforts were conducted by planting cempedak in the garden of villagers’ house. This research also revealed that the utilization process was done for household purposes only. Therefore, the development of cempedak for an alternative food as NTFPs, is necessary to be promoted by collaboration of related stakeholders including forestry and agriculture in Maybrat Regency.


Keywords


Artocarpus champeden; Sabun villagers; Maybrat Regency; NTFPs; food processing

Full Text:

PDF


References

  1. Anonimous. 2014. Monografi Kampung Sabun, Distrik Aitinyo Kabupaten Maybrat. BAPPEDA Maybrat.
  2. Belcher B dan Kusters K. 2004. Forest product, Livelihoods and Conservation. Case studies of Non Timber Forest Product Systems. ASIA Vol. 1. CIFOR Indonesia.
  3. Boelars J. 1992. Manusia Irian Dahulu, Sekarang, Masa Depan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
  4. Departemen Kehutanan (DEPHUT). 2007. Peraturan Menteri Kehutanan No. 35 Tahun 2007 tentang Hasil Hutan Bukan Kayu. http://www.dephut.go.id/INFORMASI/Web%20 HHBK. (Diakses: 28 Juni 2014).
  5. De Beer J & Dermott M. 1996. The economic Value of Non Timber Forest Product in Southeast Asia. IUCN Netherlands.
  6. Jansen PCM. 1997. Artocarpus integer (Thunb.) Merr. dalam Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel. 1992.(eds.). Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan. PROSEA – Gramedia. Jakarta. (Diakses: 29 Maret 2014).
  7. Mc Neely JA dan Mainka SA. 2009. Conservation for a New Era. IUCN, Gland Switzerland
  8. Petocz R.G 1989. Konservasi Alam dan Pembangunan di Irian Jaya. Grafiti press. Jakarta.
  9. Repository Borneo. 2013. Pemanfaatan pemanfaatan biji cempedak (Artocarpus champeden) dalam pembuatan tempe. (Diakses: 12 Februari 2015).
  10. Soedsoetoeboen. R dan Moelyono, S. 1996. Daun Jilad dalam Kehidupan Suku Yapen. Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Berguna. Bogor.
  11. Santinovella K. 2012. Cempedak Buah Eksotis Khas Kalimantan. http://cempedak.blogspot.com//Cempedak,BuahEksotisKhasKalimantan_santinovella. html1. (Diakses: 30 November 2014).
  12. Widyawaruyanti A, Noer Cholis Zaini, Syafruddin. 2011. Mekanisme dan Aktivitas Antimalaria dari Senyawa Flavonoid yang Diisolasi dari Cempedak (Artocarpus champeden). JBP. Unair.ac.id 13, 2.



DOI: https://doi.org/10.22146/jik.12631

Article Metrics

Abstract views : 9244 | views : 31821

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Jurnal Ilmu Kehutanan

License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/


© Editorial Board Jurnal Ilmu Kehutanan
Faculty of Forestry, Universitas Gadjah Mada
Building D 2nd floor
Jl. Agro No 1, Bulaksumur, Sleman 55281
Phone. +62-274-512102, +62-274-550541, +62-274-6491420
Fax. +62-274-550541 E-mail : jik@ugm.ac.id
former website : jurnal.ugm.ac.id/jikfkt/
new website : jurnal.ugm.ac.id/v3/jik/

 

Indexed by:

 

Jurnal Ilmu Kehutanan is under the license of Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International