Evaluasi Paradigma Fungsi Ekonomi pada Rumah Sakit Elim Rantepao

https://doi.org/10.22146/jkki.v6i2.28932

David Nakka Gasong(1*), Laksono Trisnantoro(2)

(1) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unversitas Kristen Satya Wacana Salatiga
(2) Program Studi, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRACT
Background: Head of Toraja Church and Church Health Foundation tend to maintain religious social function on management of Elim hospital. Meanwhile, low income and high operational costs followed by limited funding support from donors forced managers to think of their economic functions. There is lack of developing strategy, while hospital management still follow strategy set by Zending at the beginning of hospital establishment.
Aim: Providing information as comparison to determine strategy from re-evaluation of the old strategy to decision making. To provide comparison information to determine vision, mission, objectives and strategy of Elim Hospital.
Method: The type of research was observasional by survey approach. Evidence, data and information are obtained through observation, indepth interview using interview guideline and checklist. Data obtained from head of church and foundation, hospital director and document.
Result and Discussion: About 38% of Toraja Church leaders expect hospital revenue will be bigger than expenditure. About 62% believe that hospital income should be equal with expenditure. The church leaders expect to develop public perception related to excelence service (23%), but 77% did not want this. About 31% believe that expenditure is expected financed by owner’s equity and loans.
Conclusion: Hospital management based on economic principle is only expected by minority of leader, especially hospital director; while the majority of Toraja Church Leaders and foundation did not expected transformation of hospital management based on economic principle.

Keyword: Evaluation, Paradigm, Economic Function, Social Function.

ABSTRACT
Latar belakang: Dikalangan Pimpinan Gereja Toraja dan Yayasan Kesehatan Gereja Toraja cenderung mempertahankan fungsi sosial keagamaan dalam pengelolaan rumah sakit Elim. Sementara, rendahnya pendapatan dan tingginya biaya operasional serta terbatasnya dukungan dana dari donor memaksa pengelola memikirkan fungsi ekonomi. Langkah- langkah ke arah pengembangan kurang diperhatikan dan berusaha mengelolah rumah sakit dengan menggunakan strategi yang ditetapkan oleh Zending pada awal berdirinya.
Tujuan: Sebagai informasi pembanding bagi pengambil keputusan dalam memilih strategi guna menilai kembali strategi masa lalu Pihak Gereja melalui Yayasan sebagai pemilik rumah sakit Elim memperoleh informasi pembanding dalam menentukan visi, misi, tujuan dan strategi rumah sakit Elim.
Metode: Penelitian ini adalah jenis observasi dengan menggunakan pendekatan survey. Data, fakta dan informasi diperoleh melalui pengamatan, dan wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman pertanyaan semacam chek-list. Data diperoleh melalui Pimpinan Gereja & Yayasan, Direktur, dan dokumen.
Hasil: Dari hasil penelitian, pandangan Pimpinan Gereja Toraja, 38% menginginkan pendapatan rumah sakit lebih besar dari pengeluaran, agar rumah sakit memperoleh laba. 62% pendapatan rumah sakit sama dengan pengeluaran. Dalam hal citra didinginkan, 23% menginginkan agar membangun persepsi masyarakat akan keunggulan pelayanan 77% tidak menginginkan demikian. Dalam hal penciptaan produk baru, 77% tidak menginginkan modifikasi bentuk pelayanan baru. Kemudian pembelanjaan kegiatan, 31% menginginkan apabila pembelanjaan dibiayai dari modal sendiri dan pinjaman. Namun 69% tidak sesuai harapannya.
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa, mayoritas pimpinan Gereja Toraja, Yayasan tidak menginginkan pengelolaan rumah sakit Elim berdasakan fungsi ekonomi. Minoritas pimpinan, khususnya direktur menghapkan pengelolaan rumah sakit Elim berdasarkan fungsi ekonomi.

Kata Kunci: Evaluasi, paradigma, fungsi ekonomi, fungsi sosial


Keywords


Evaluation, Paradigm; Economic Function; Social Function.

Full Text:

PDF


References

Purwanto, B. 1994. Peranan Ilmu Sejarah Dalam Pengelolaan Rumah Sakit, Kuliah Perdana Manajemen Rumah Sakit UGM, Yogyakarta. Trisnantoro,L., 1995.a Modul Ekonomi Manajerial, Magister Manajemen Rumah Sakit UGM, Yogyakarta Kottler,P., and Clarke,N.R. 1987. Marketing for Healt Care Organizations, Pretice Hall, New York. Mulyadi, 1995. Pergeseran Paradigma Pengelolaan Rumah Sakit, Kuliah Perdana Magister Manajemen Rumah Sakit UGM, Yogyakarta Wahyudi, A.S. 1996. Manajemen Strategik, Binarupa Aksara, Jakarta Campbell,C.1994. Hospital Plan and Equipment Replacement Decision, A Survey of Hospital Financial Managers, Submitted to the Journal, 22(10): 538-556 Kissler,G.D. 1991. The Change Riders: Managing The Power of Change, Addison Wesley Publishing Company, New York. Cynthia,S.D., and Jaffe,D.T. 1989. Managing Organisational Change, Kogan Page, London. Veeger, K.J. 1985. Realitas Sosial, Gramedia, Jakarta Handy,C.B. 1983. Understanding Organizations, The Penguin Bussines Library, New York. Johnson,G., and Scholes,K. 1993. Exploring Corporate Strategy, Text and Cases, Prentice Hall, New York Tjosvold, D. 1993. Learning to Manage Confl ict, Maxwell Macmillian International, Canada Bolman,L.G., and Deal,T.E. 1988. Modern Approachs to Understanding and Managing Organizations, Jossey Bass Publisher, San Fransisco



DOI: https://doi.org/10.22146/jkki.v6i2.28932

Article Metrics

Abstract views : 1825 | views : 1726

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

The Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : JKKI [ISSN 2089 2624 (print); ISSN 2620 4703 (online)] is published by Center for Health Policy and Management (CHPM). This website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Built on the Public Knowledge Project's OJS 2.4.8.1.
 Web
Analytics View My Stats