Kebijakan Kesehatan Berbasis Gugus Pulau (Studi kasus Kebijakan Rumah Tunggu di Kecamatan Selaru Tahun 2008/2009)
Willy Jambor(1*)
(1) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Salah satu persoalan kesehatan masyarakat di wilayah kepulauan Maluku Tenggara Barat adalah tingginya angka kematian ibu dan bayi. Beberapa faktor penyebabnya antara lain letak geografis pulau-pulau, keterbatasan sarana transportasi, keterbatasan tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan. Sejak dimekarkan tahun 1999 angka kematian tertinggi tercatat di tahun 2007 yakni 670 dari 100.000 kelahiran hidup sehingga belum dapat memenuhi target Indonesia Sehat tahun 2010 yaitu 150 dari 100.000 kelahiran hidup. Sementara angka kematian bayi adalah 74 kematian bayi per 2837 kelahiran hidup dimana belum dapat memenuhi target Indonesia Sehat yaitu 40 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup. Kebijakan kesehatan berbasis gugus pulau merupakan salah satu solusi untuk mengatasi persoalan kematian ibu hamil dan bayi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan konsep kebijakan kesehatan berbasis gugus pulau dan penerapan kebijakan rumah tunggu bersalin sebagai pilot project konsep gugus pulau tahun 2008/2009 di Selaru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian adalah Kecamatan Selaru kabupaten Maluku Tenggara Barat yang merupakan pilot project kebijakan kesehatan berbasis gugus pulau tahun 2008/2009. Kebijakan kesehatan berbasis gugus pulau adalah pola pengelompokan pulau-pulau yang berdekatan menjadi satu wilayah/gugus yang saling terhubung dalam pelayanan kesehatan yang memadai menurut kemudahan transportasi maupun kecenderungan ekonomi. Kebijakan kesehatan berbasis gugus pulau berorientasi kepada kedekatan geografis, kedekatan sosial budaya serta kemandirian. Rumah tunggu bersalin adalah pilot project kebijakan kesehatan berbasis gugus pulau yang telah dilaksanakan tahun 2008/2009 di kecamatan Selaru dan dianggap berhasil.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik Kabupaten Maluku Tenggara Barat, 2010, Selaru Dalam Angka 2010, BPS MTB
Badan Pusat Statistik Kabupaten Maluku Tenggara Barat, 2007, MTB Dalam Angka 2007, BPS MTB
Baiquni, 2004, Membangun Pusat-pusat di Pinggiran Otonomi di Negara Kepulauan, Yogyakarta : ideAs dan PKPEK
Bardolet, E., Sheldon, PJ 2008, Tourism in Archiplegos Hawai’i and the Balearics. Annals of Tourism Research,35 900-923
Buse, Mays & Walt, 2005, Making Health Policy. Understanding Public Health. Open University Press McGraw – Hill House. Berkshire England. UK.
Davies, JK, 2001, Back to the Future? Prospects for healthy public policy. Public Health Medicine 3, (2): 62–6.
Delinom, Rober M, 2007, Sumber Daya Air di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Indonesia. Bandung: LIPI Press
Departemen Kelautan dan Perikanan, 2002, Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10 Tahun 2002. Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu.
Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara Barat., UNICEF, 2011, Pedoman Pelaksanaan rumah tunggu. Saumlaki
Gormley, K, 1999, Social Policy and Health Care. Churchill Livingstone
Grenn J and Thorogood N, 1998. Analysing Health Policy. A sociological Approach. Addision Wesley Longman Ltd. Essex
Hehanusa, P.E dan Bakti, Hendra 2005, Sumber Daya Air di Pulau Kecil. Bandung:LIPI Press
John Field, 2014, Modal Sosial, Yogyakarta : Kreasi Wacana
Kevin B Smith and Cristopher W. Larimer, 2009 The Public Theori Primer. Westview Press. United State. Khusus bab II.
Kodoatie, Robert J, 2012, Tata Ruang Air Tanah. Penerbit Andi, Yogyakarta
Milio, 2001, Glossary: healthy public policy. Journal of Epidemiology and Community Health 55(9) (September 1): 622–3.
Matje Meriaty Huru, 2014, Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan rumah tunggu oleh ibu bersalin di Kabupaten Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur, Semarang :Universitas Diponegoro Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Priyantoro Kabul, 2008, Hand Over Report Mother and Child Health MTB District 2006 – First Quarter 2008, Unicef – Saumlaki
Ritsatakis, Barnes R, Dekker E, Harrington P, Kokko S, Makara P, 2000. Exploring health policy development in Europe.WHO regional publications. European series; No. 86. Copenhagen Denmark
Roy G.A Massie dan Grace D. Kandou, 2013, Kebutuhan Dasar Kesehatan Masyarakat di Pulau Kecil: Studi Kasus di pulau Gangga Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol.16 No.2 April 2013:176-184
Subarsono, AG, 2005, Analisis Kebijakan Publik, Konsep Teori dan Aplikasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Suharmiati, Agung Dwi Laksono dan Wahyu Dwi Astuti, 2013, Review Kebijakan Tentang Pelayanan Kesehatan Puskesmas Di Daerah Terpencil Perbatasan (Policy Review on Health Services in Primary Health Center in the Border and Remote Area). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 16 No. 2 April 2013: 109–116
Tri Rini Puji Lestari, 2011, Masalah Kesehatan di Pulau Morotai dan Kabupaten Pulau Raja Ampat, Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Setjen DPR RI.
Watloly, 2013, Cermin Eksistensi Masyarakat Kepulauan Dalam Pembangunan Bangsa Perspektif Indigenous Orang Maluku, Jakarta: PT. Intimedia Cipta Nusantara
Widjajanto, 2007, Makalah Strategi Penurunan Kematian ibu melalui Pendekatan Gugus Pulau Untuk Wilayah Kepulauan. Unicef – Saumlaki
World Health Organisation (WHO), 2000. The World Health Report: Health System: Improving Perfomance (p. 1–125). Geneva.
................2009, Rekomendasi Hasil Evaluasi Persiapan Implementasi Gugus Pulau dan Audit Maternal dan Perintal Kabupaten Maluku Tenggara Barat. TIM DTPS Kabupaten Maluku Tenggara Barat
................2008, Proposal Implemantasi Gugus Pulau di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, DTPS Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
......................., 2008, Laporan Kegiatan Kunjungan Kerja Lapangan Tim DTPS-MPS Kabupaten Maluku Tenggara Barat ke Kabupaten Wonosobo, DTPS – MPS Kabupaten Maluku Tenggara Barat
...........................2007, Data Fasilitas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Unicef Kabupaten Maluku Tenggara Barat
Ghirmay Andemimichael, Berhana Haele, Andrew Kosia Jacob Mufunda (2009), Maternity Waiting homes: A panacea for maternal/neonatal conundrums in Eritrea, Journal of Eritrean Medical Association Jema. www.ajol.info/index.php/jema/article/viewFile/52112/40740. diakses November 2015
Kayli Wild, Lesles Barclay, Paul Kelly & Nelson Martins, 2011, The tyranny of distance:maternity waiting homes and access to birthing facilities in rural Timor-Leste. http://www.who.int/bulletin/volumes/90/2/11-088955/en/ diakses November 2015
Michele Andina dkk (1996), Safe Motherhood Maternity Waiting Homes: A rewiew of Experience,http://www.who.int/reproductivehealth/publications/maternal_perinatal_health/MSM_96_21/en/. Diakses maret 2015
Satti H, McLaughlin, MM, Seung KJ, 2013, http://www.who.int/reproductivehealth/publications/maternal_perinatal_health/MSM_96_21/en/. Diakses maret 2015
Suwidi Tono, 2017, Pembangunan Bias Daratan https://www.pressreader.com/indonesia/kompas/20170922/281565175942385 Diakses 28 mei 2018)
https://www.bps.go.id/publication.html? Statistik Sumber Daya Laut dan Pesisir 2016, Badan Pusat Statistik. Diakses tanggal 26 mei 2018)
DOI: https://doi.org/10.22146/jkki.38079
Article Metrics
Abstract views : 8603 | views : 8767Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : JKKI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : JKKI [ISSN 2089 2624 (print); ISSN 2620 4703 (online)] is published by Center for Health Policy and Management (CHPM). This website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Built on the Public Knowledge Project's OJS 2.4.8.1.
View My Stats