Penerapan Asuhan Keperawatan pada Pasien Langerhans Cell Histiocytosis dengan Pneumonia di Bangsal Onkologi Anak: Studi Kasus

https://doi.org/10.22146/jkkk.95063

Lathifah Infrastuti(1), Ayyu Sandhi(2*), Rahayu PujiLestari(3)

(1) Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Keperawatan Anak dan Maternitas, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(3) Instalasi Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Background: Langerhans Cell Histiocytosis (LCH) is a condition when the body produces many immature Langerhans cells which attack the host’s organs such as the lungs. This can result in the deterioration of patient's condition. LCH among pediatric patients are rare. But among those rare cases, lung involvement cases are widely reported. Unfortunately, nursing care on pneumonia children with LHC study case is scarcely applied.
Objective: To identify the implementation of nursing care in pediatric LCH patient with pneumonia in the pediatric oncology ward of RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Case report: A 1-year-5-month-old boy with LCH in the 13th week of the chemotherapy protocol came into the Pediatric Hemato-Oncology Clinic with rapid breathing and underwent oxygen desaturation up to 75% with nasal flare. The patient was treated in the pediatric oncology ward based on the main medical diagnosis of pneumonia with the differential diagnosis (dd) was lung involvement of LCH. Patient was provided nursing care based on main complaints with ineffective breathing pattern and hyperthermia as the main nursing diagnoses.
Outcome: The interventions included non-pharmacological techniques such as adjusting the semi-fowler position to 30o-45°, administering chest physiotherapy, regulating environment, and monitoring fluid balance. The non-pharmacological techniques were collaborating with pharmacological therapies, such as antibiotic, antipyretic, and oxygen therapy. On the sixth day of nursing care implementation, hyperthermia was fully resolved and ineffective breathing pattern was partially resolved.
Conclusion: Nurses play important roles in dealing with hyperthermia and ineffective breathing pattern in patients with pneumonia and lung involvement of LCH.

INTISARI

Latar belakang: Langerhans cell histiocytosis (LCH) merupakan kondisi ketika tubuh seseorang memproduksi banyak sel Langerhans yang belum matang dan dapat menyerang organ tubuh seperti paru-paru sehingga dapat memperparah kondisi pasien. Kejadian LCH pada anak merupakan kasus langka. Namun, dari kasus LCH pada anak yang berhasil diidentifikasi, keterlibatan organ paru termasuk yang paling sering dilaporkan. Studi kasus terkait asuhan keperawatan pneumonia pada anak dengan LCH belum banyak dilakukan.
Tujuan: Mengidentifikasi penerapan asuhan keperawatan pneumonia pada anak dengan LCH di bangsal onkologi anak RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Laporan kasus: Pasien anak laki-laki berusia 1 tahun 5 bulan dengan LCH dalam protokol kemoterapi minggu ke-13 datang ke Poli Hemato-Onkologi dengan napas cepat, sesak, dan desaturasi oksigen hingga 75% disertai nasal flare. Pasien mendapatkan perawatan di bangsal onkologi anak berdasarkan diagnosis medis utama pneumonia ditandai dengan lung involvement of LCH. Pasien diberikan asuhan keperawatan sesuai keluhan utama dengan diagnosis keperawatan utama, yaitu ketidakefektifan pola napas dan hipertermia.
Hasil: Intervensi yang diberikan mencakup teknik nonfarmakologi seperti pengaturan posisi semi fowler 30°-45°, fisioterapi dada, pengaturan lingkungan, dan pemantauan keseimbangan cairan. Tindakan non-farmakologi dikolaborasikan bersama terapi farmakologi, seperti terapi antibiotik, antipiretik, dan oksigen. Pada evaluasi keperawatan di hari ke-6, hipertermia teratasi dan ketidakefektifan pola napas teratasi sebagian.
Simpulan: Perawat berperan penting dalam menangani masalah keperawatan hipertermia dan ketidakefektifan pola napas pada kondisi pasien dengan pneumonia ditandai dengan lung involvement of LCH.


Keywords


asuhan keperawatan; langerhans cell histiocytosis; pneumonia; studi kasus

Full Text:

PDF


References

  1. Rodriguez G, Carl E. Langerhans Cell Histiocytosis. Blood. 2020;135(16):1319-1331. https://doi.org/10.1182/blood.2019000934.

  2. Su M. Outcome of Children with Langerhans Cell Histiocytosis and Single-System Involvement: A Retrospective Study at a Single Center in Shanghai, China. Pediatric Hematology and Oncology. 2018;35(7-8):385-392. https://doi.org/10.1080/08880018.2018.1545814.

  3. Luciana L, Rusyati L. Histiositosis Sel Langerhans pada Seorang Anak. Medicina. 2016;47(2):144-150. https://www.medicinaudayana.org/index.php/medicina/article/view/79.

  4. Aprilia A, Hanggara D. Laporan Kasus: Multisystem Langerhans Cell Histiocytosis dengan Peningkatan Hbf pada Anak Perempuan Berusia 2 Tahun. Majalah Kesehatan. 2020;7(2):126-136. https://majalahfk.ub.ac.id/index.php/mkfkub/article/view/350/208.

  5. Widodo I. Case Series of Cutaneous Langerhans Cell Histiocytosis in Indonesian Children: The Clinicopathological Spectrum. Dermatology Reports. 2020;12(2):62-65. https://doi.org/10.4081/dr.2020.8777.

  6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Mengenal Pneumonia pada Anak [homepage on the internet]. c2023. [updated 2023 Des 21; cited 2024 Jan 20]. Available from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3039/mengenal-pneumonia-pada-anak#:~:text=Terjadinya%20pneumonia%20ditandai%20dengan%20gejala,dada%20bagian%20bawah%20ke%20dalam

  7. Vakil E, Evans S. Viral Pneumonia in Patients with Hematologic Malignancy or Hematopoietic Stem Cell Transplantation. Clinics in Chest Medicine. 2017;38(1):97-111. https://doi.org/10.1016/j.ccm.2016.11.002.

  8. Ottink M. Langerhans Cell Histiocytosis Presenting with Complicated Pneumonia: A Case Report. Respiratory Medicine Case Reports. 2013;(8):28-31. https://doi.org/10.1016/j.rmcr.2012.12.004.

  9. Setyanto, Suardi, Setiawati, Triasih. Pneumonia. Dalam: Pedoman Pelayanan Medis Jilid I. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2019.

  10. Barclay M, Devaney R, Jayesh M. Paediatric Pulmonary Langerhans Cell Histiocytosis. Breathe. 2020;16(2):1-9. https://doi.org/10.1183/20734735.0003-2020.

  11. Eckstein OS. Management of Severe Pulmonary Langerhans Cell Histiocytosis in Children. Pediatric Pulmonology. 2020;55(8):2074-2081. https://doi.org/10.1002/ppul.24822.

  12. Li C. Pulmonary Langerhans Cell Histiocytosis: Analysis of 14 Patients and Literature Review. Journal of Thoracic Disease. 2016;8(6):1283-1289. https://doi.org/10.21037/jtd.2016.04.64.

  13. Histiocytosis Association. Histiocytosis Sel Langerhans pada Anak [homepage on the internet]. c2023. [updated 2023; cited 2023 Des 11]. Available from https://histio.org/histiocytic-disorders/langerhans-cell-histiocytosis-in-children.

  14. Eky I, Maimun, Susanto N, Budiman. Laporan Kasus: Multisistem Langerhans Cell Histiocytosis pada Anak Perempuan Usia Dua Tahun. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2016;29(1):83-87. https://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/view/1130/490.

  15. Suri H. Pulmonary Langerhans Cell Histiocytosis. Orphanet Journal of Rare Diseases. 2012;7(1):1-13. https://doi.org/10.1186/1750-1172-7-16.

  16. Herdman T, Kamitsuru S. NANDA-I Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. Jakarta: EGC; 2018.

  17. Bulechek GM. Nursing Interventions Classification (NIC). Elsevier Health Sciences; 2018.

  18. Moorhead S, Swanson E, Johnson M. Nursing Outcomes Classification (NOC)-E-Book: Measurement of Health Outcomes. Elsevier Health Sciences; 2023.

  19. Lurdes L, Ariawati K. Cholestasis as Manifestation of Langerhans Cell Histiocytosis in an 18-months-old boy. Medicina. 2017;48(2):133-137. https://doi.org/10.15562/medicina.v48i2.42.

  20. Kurniawan C, Sutiningsih D. Sistem Aplikasi Berbasis Website dalam Deteksi Dini dan Edukasi Pneumonia. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah Stikes Kendal. 2023;13(2):507-518.

  21. Deta N, Maemunah, Hastutiningtyas. Asuhan Keperawatan Pneumonia pada Anak dengan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif di Ruang Anak Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soedarsono Pasuruan. Diss. Fakultas Ilmu Kesehatan; 2023.

  22. Hidayatin T, Riyanto, Handayani. Monograf Fisioterapi Dada dan Pursed Lips Breathing pada Balita dengan Pneumonia; 2023.

  23. Syafiati NA, Immawati, Nurhayati S. Penerapan Fisioterapi Dada dalam Mengatasi Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada Anak Pneumonia Usia Toddler (3-6 Tahun). Jurnal Cendikia Muda. 2021;1(1): https://jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/JWC/article/view/188.

  24. Sartiwi W, Nofia VR, Sari IK. Latihan Batuk Efektif pada Pasien Pneumonia di RSUD Sawahlunto. Jurnal Abdimas Saintika. 2021;3(1):152-156. https://dx.doi.org/10.30633/jas.v3i1.1124.

  25. Sari DPY, Musta’in M. Gambaran Pengelolaan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada Anak dengan Pneumonia di Desa Jatihadi Kecamatan Sumber. Journal of Holistics and Health Sciences. 2022;4(1). https://doi.org/10.35473/jhhs.v4i1.111.

  26. Anjani N. Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Respirasi: Pneumonia dengan Memberikan Terapi Pursed Lips Breathing untuk Mengurangi Sesak Napas di RSUD Kota Padang Sidempuan [Tugas akhir]. Universitas Aufa Royhan; 2023.

  27. Awaliah JY. Aplikasi Penerapan Teori Konservasi Levine pada Anak Pneumonia dengan Gagal Napas. Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya. 2023;9(2):9-15. http://dx.doi.org/10.59374/jakhkj.v9i2.347.

  28. Kartika IR. Penerapan Prinsip Pemberian Obat “Enam Benar” dan Kepuasan Pasien pada Pelayanan Keperawatan. Idea Nursing Journal. 2023;14(1):1-8. https://doi.org/10.52199/inj.v14i1.9841.

  29. Purnami NMA. Gambaran Pelaksanaan Penerapan Prinsip 7 Benar dalam Pemberian Obat Injeksi Intravena Perset di Ruang Interna dan Bedah RSUD Sanjiwani Gianyar [Skripsi]. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali; 2022.

  30. Utami S, Risca F. Pemberian Posisi Semi Fowler 30o terhadap Saturasi Oksigen Pasien Covid-19 di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang. Prosiding Seminar Nasional UNIMUS. 2021;4:1378-1387. https://prosiding.unimus.ac.id/index.php/semnas/article/view/910/917.

  31. Widiyawati I. Efektivitas Aloevera (Lidah Buaya) terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Bayi yang Mengalami Demam Pasca-imunisasi [Skripsi]. Poltekkes Tanjungkarang; 2022.

  32. Lestari AF, Triana NY, Murniati. Asuhan Keperawatan Hipertermi pada Anak dengan Demam Tifoid di RST Wijayakusuma Purwokerto. Journal of Management Nursing. 2023;2(2):207-210. https://doi.org/10.53801/jmn.v2i2.94.

  33. Sudibyo DG, et al. Pengetahuan Ibu dan Cara Penanganan Demam pada Anak. Jurnal Farmasi Komunitas. 2020;7(2):69-76. https://doi.org/10.20473/jfk.v7i2.21808.

  34. Özen M. A Quasi-Experimental Study Analyzing The Effectiveness of Portable High-Efficiency Particulate Absorption Filters in Preventing Infections in Hematology Patients during Construction. Turkish Journal Of Hematology. 2016;33(1):41-47. https://doi.org/10.4274/tjh.2014.0010.

  35. Jannah M. Analisis Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Pneumonia Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Banda Raya Kota Banda Aceh Tahun 2019. Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh. 2020;6(1):20-28.

  36. Sudrajat A. Pendidikan Kesehatan pada Kasus Pneumonia Anak Berbasis Riset. Pekalongan: Penerbit Nem; 2023.

  37. Grief S, Loza K. Guidelines for The Evaluation and Treatment of Pneumonia. Primary Care: Clinics in Office Practice. 2018; 45.3: 485-503. https://doi.org/10.1016/j.pop.2018.04.001.

  38. Samuel A. Bronkopneumonia on Pediatric Patient. Journal Agromed Unila. 2014;1(2): 185-189. http://juke.kedokteran.unila.ac.id.

  39. Nabila H. Profil Penderita Bronkopneumonia pada Anak yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu Tahun 2020-2021 [Skripsi]. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim; 2022.

  40. Chaves GS. Chest Physiotherapy for Pneumonia in Children. Cochrane Database of Systematic Reviews. 2019; 1. https://doi.org/10.1002/14651858.CD010277.pub3.

  41. Bauw P. Fisioterapi Dada pada Anak Pneumonia terhadap Bersihan Jalan Napas. Sby Proceedings. 2023; 2.1: 46-52. https://jurnal.stikesbethesda.ac.id/index.php/p/article/view/418/282.



DOI: https://doi.org/10.22146/jkkk.95063

Article Metrics

Abstract views : 2206 | views : 1530

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Lathifah Infrastuti, Ayyu Sandhi, Rahayu PujiLestari



Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) 
collaborates with DPW PPNI DIY

Lisensi Creative Commons  

Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.