HUBUNGAN SIPIL-MILITER YANG HARMONIS DAN SINERGIK DALAM NEGARA KESATUAN R.I
H. Budisantoso S(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Sejak Zaman purba, manusia yang hidup bermasyarakat dalam kelompok-kelompok, suku, dan kemudian masyarakat tersebut bersepakat membentuk negara (bernegara), manusia selalu membutuhkan kesejahteraan juga mencakup kebutuhan spriritusl seperti keadilan dan harga diri. Sedangakn kebutuhan keamanan antara lain meliputi ketentraman, ketertiban, perlindungan terhadap bahaya/ancaman baik yang berasal dari alam maupun manusia.
Fungsi penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan dalam masyarakat pada mulanya berada pada pemimpin masyarakt, seperti kepala suku, atau pada raja dan para bangsawan dalam negara yang berbentuk kerajaan. Dalam hal ini juga terjadi di Indonesia, Sultan Agung dari Mataram bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo, Senopati Ing Alogo, Sayidin Panotogomo, Khalifatulah Ing Tanah Jawa, yang berarti Sultan Agung adalah penguasa pemerintah(raja), juga Panglima Angkatan Perang serta Pemimpin Agama
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Lemhannas, Hubungan Sipil Militer,
Peran Kontribusi dan Tanggung
Jawab Sipil-Militer, Peran Kontri-
busi dan Tanggung jawab Sipil-
Militer dalam Penyelenggaraan
Negara, (Jakarta: Lemhanas Dephankam Mei 1999).
Wiranto, "Membangun Format Baru Hubungan
Sipil-Militer", Kompas, Mei 1999
Pokja Tannas Lemhannas, Ketahanan Nasional Indonesia,
(Jakarta:lemhannas, April 1999)
Budiarto Shambazy, Kompas Mei 1999.
DOI: https://doi.org/10.22146/jkn.11377
Article Metrics
Abstract views : 3959 | views : 6937Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 1970 H. Budisantoso S
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats