LIBERALISASI DAN STRATEGI KEAMANAN EKONOMI NASIONAL PENGALAMAN DARI JEPANG

https://doi.org/10.22146/jkn.11688

Nanang Pamuji dan Armaidy Armawi(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Globalisasi dan liberalisasi ekonomi dunia, sebuah gejala yang oleh sebagian teoritasi dianggap memiliki dampak positif, kini mulai dicurigai sebagai bentuk"imperalisasi baru" dari negara maju untuk memotong kreatifitas dan daya saing negara berkembang dalam peraturan politik ekonomi international. Bentuk perlawanan terhadap upaya liberalisasi dapat bemacam-macam: dari membangun koalisi internasional (seperti yang dilakukan kelompok 77), menolak rajim liberalisasi ekonomi (negra-negra sosialisasi yang isoasionis, sepertti Korea Utara dan Kuba), atau dengan memanfaatkan berbagai peluang (loopholes) dari rajim liberalisasi tersebut, agar dapat menekan seoptimal mungkin dampak negatif liberalisasi terhadap sektor domestik.

Dalam konteks tersebut, Jepang merupakan negara yang telah "teruji" kemampuanya untuk mempertahankan diri dari "serangan" liberalisasi tersebut. Tulisan ini merupakan suatu studi kasus untuk memperlihatkan bagaimana suatu ekonomi nasional dapat bertahan dari tekanan rejim internasional (atau tekanan dari negara lain yang lebih kuat) agar melakukan liberalisasi ekonomi. Tujuan tulisan ini adalah mengembangkan suatu studi empirik dalam rangka membangun strategi"ketahanan dan keamanan ekonomi nasional".

 

 

 

 


Keywords


-

Full Text:

PDF


References

-



DOI: https://doi.org/10.22146/jkn.11688

Article Metrics

Abstract views : 2875 | views : 1524

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 1970 Nanang Pamuji dan Armaidy Armawi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


web
analytics View My Stats