Negara Dan Integrasi Etnis Cina Di Indonesia

https://doi.org/10.22146/jkn.19194

Andreas A Susanto(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


ndonesia adalah negara yang mempunyai keragaman etnis yang cukup berwarna-warni, tentu bukan tanpa alasan apabila semboyan nasionalnya menyerukan Bhinneka Tunggal Ika. Namun demikian etnis Cina yang diperkirakan sekitar 4 persen dari total penduduk Indonesia, tetaplah tinggal sebagai kelompok etnis tersendiri. Lepas dari sejarah panjang keberadaan mereka sejak sebelum abad ke-15 lalu, dan fakta bahwa hampir semua sekarang telah menjadi warganegara Indonesia, orang Cina masih tetap dirasakan sebagai outsider oleh sebagian besar warga yang menyebut
dirinya pribumi.
Keberhasilan dan dominasi ekonomi etnis Cina telah melahirkan kecemburuan, kebencian, dan permusuhan. Sementara orang Cina sendiri merasa mereka hanya dijadikan kambing hitam dari berbagai kekecewaan politik. Paralel dengan pengalaman orang Yahudi di Eropa dahulu, orang Cina di Indonesia juga dikenal sebagai pedagang yang pintar dan sukses, kurang sosial atau kurang bermasyarakat, dan
rentan secara politis.
Tulisan ini akan membahas keterpisahan etnis Cina di Indonesia yang terus berlanjut sejak jaman Belanda sampai sekarang. Sudah barang tentu ada banyak penjelasan yang bisa diajukan, namun argumentasi yang akan dipakai dalam tulisan kali ini yaitu negara sebagai salah satu variabel penting yang memberi kontribusi dalam keterpisahan etnis Cina tersebut. Sejak jaman kolonial, keterpisahan itu telah dipelihara dan dimanipulasi untuk melayani kepentingan pemegang kekuasaan politik.

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/jkn.19194

Article Metrics

Abstract views : 4571 | views : 2507

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Andreas A Susanto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


web
analytics View My Stats