Kemiskinan: Tantangan Struktural Dan Peluang Kultural

https://doi.org/10.22146/jkn.22170

Irwan Abdullah(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Pembangunan itu problematis karena is melahirkan ketimpangan dan ketergantungan. Ketimpangan terjadi dalam berbagai bentuk pada saat proses pembangunan tidak mampu mengendalikan konsentrasi pembangunan di Jawa atau di wilayah barat atau di pusat-pusat pertumbuhan. Ketimpangan juga menjadi gejala pada saat proses pem-bangunan tidak berhasil menjamin keseimbangan hubungan antaretnis, antarkelompok, atau menjamin distribusi "kue pembangunan" kepada kelompok yang paling membutuhkan. Ketergantungan terjadi pada saat yang kecil tidak memiliki hak suara, sebaliknya menerima keputusan-keputusan yang dibuat oleh kepentingan pusat, penguasa, kelompok dominan, atau elite. Istilah pembangunan itu sendiri menjadi persoalan yang belum selesai yang tidak dapat diterinza begitzz saja sebagai sebuah konsep yang bersifat directive dalam keseluruhan tingkah laku perubahan yang dilakukan, karena istilah pembangunan masih bersifat sepihak.

Full Text:

PDF


References

Abdullah, Irwan. 1999. "Dari rakyat atau untuk rakyat? Peminggiran suara orang kecil daram wacana pem-bangunan", Wacana, Vol. I, No. I, hlm. 22-35.

. 2006. Konstruksi dan

Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pel-ajar. Ali, Fachry. 1989.

"Tanah dan Eksistensi Petani", Prisma, Vol. 18, No.4.

Effendi, Sofian; Sairin, Sjafri dan Dahlan, Alwi (ed.). 1992. Mernbangun Martabat Manusia.

Yogyakarta: Gadjah Mada Uni-versity Press.

Friedmann, J. 1991. Empawen-nent: The Politics of Alter-native Development. Cam-bridge: Blackwell.

Kartodirdjo, Sartono. 1973. Pro-test Movement in Rural Java. Singapore: Oxford University Press.

Korten, David. 1986. Communi-ty Management: Asian Ex-perience and Perspective. West Hartford: Kumarian Press.

"Pembangunan

yan,g berpusat pada rak-yat' , dalam David Korten dan Sjahrrr (ed.), Pemba-ngunan Berdimensi Ke-rakyatan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, hlm. 373- 388.

Kudhori. 2002. Neoliberalisme Menumpas Petani. Yog-yakarta: Resist Book.

Kwik Kian Gie et a1.1990. Kong-lomerasi Indonesia: Per-masalahan dan Sepak Ter-jangnya. Jakarta: Sinar Harapan.

Lansberger. 1981. Pergolakan Pet-ani dan Perubahan Sosial. Jakarta: Rajawali Press. Mahasin, Aswab. 1989. "Pola Gerakan Pinggir- an", Prisma, Vol. 18, No.7.

Irwan Abdullah, Kemiskinan: Tantangan Struktural dan Peluang Kultural 17

Muhaimin, Yahya. 1991. Bisnis dan Kebijakan Ekonomi Indonesia 1950-1980. Jakarta: LP3ES.

Onghokham. 1997. "Penelitian Sumber-sumber Gerakan Mesianis", Prisma, Vol. 6, No. 1.

Scott, James. 1998. Seeing Like a State: How Certain Schemes to Improve the Human Condition Have Failed. New Heaven: Yale Uni-versity Press.

Utomo, Djoko. 1983. "Pemogok-an Buruh Tani Abaci- ke-19: Kasus Yogyakarta", Prisma, Vol. 12, No.8.

Newspaper

Bernas. 1500 pedagang protes renovasi pasar Klewer, 10 Oktober 1995.

. Puluhan rumah dinas

guru SD di Purbalingga rusak parah, 10 Novem-ber 1995.

. Harga kios mahal,

pedagang di terminal Pe-malang resah, 23 Novem-ber 1995.

Demo pembangunan

rumah dinas Gubernur Jateng, rakyat masih mis-kin Pak Soewardi, 29 No-vember 1995.

Jawa Pas. 10 hektar sawah tergu-sur inclusion 2 Desember 1995.

Kedaulatan Rakyat. Kasus tanah bermasalah di Tawang-mangu, penduduk selalu gagal temui Gubernur, 5 Desember 1995.

Kampas. Penggarap di Taru-manegara resah, ganti rugi hanya Rp. 50 per meter persegi, 13 Desem-ber 1994.

. Ganti rugi Rp. 50 per

meter persegi sungguh menusuk nurani, 15 Desember 1994.

. Tanah adat diambil,

warga Sawangan meng-adu ke DPR, 18 Novem-ber 1995. Republika. Seng-keta tanah Sukolilo: War-ga ancam menginap di DPR, 4 Desember 1995.



DOI: https://doi.org/10.22146/jkn.22170

Article Metrics

Abstract views : 5043 | views : 2993

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Irwan Abdullah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


web
analytics View My Stats