Konstruksi Sistem Perta Hanan Negara Dalam Meng Hadapi Aksi Terorisme
![](/public/site/images/admin/icons/icon-doi.png)
Bambang Murgiyanto(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Aksi teroris tanggal 11 September 2001 yang meruntuhkan gedung WTC di New York Amerika Serikat (AS) dan menelan ribuan korban telah merubah pandang duni tentang terorisme. Setelah itu gerakan anti terorisme menjadi thema yang terus digaungkan banyak negara di dunia dengan dimotori oleh AS. Aksi terorisme juga telah memicu perubahan sistem pertahanan di beberapa negara. Di AS sendiri telah di bentuk Departemen Keamanan Dalam Negeri (Departement of Internal Security), yang merubah doktrin : bahwa militer AS hanya dapat digunakan di luar daratan Amerika, menjadi doktrin bahwa ancaman terorisme harus dihadapi oleh segenap elemen kekuatan bangsa termasuk kekuatan militer.
Full Text:
PDF![](/public/site/images/admin/icons/icon-doi.png)
Article Metrics
![](/public/site/images/admin/icons/icon-graph.png)
![](/public/site/images/admin/icons/icon-pdf.png)
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Bambang Murgiyanto
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.