Nasib Petani Dan Ketahanan Pangan Wilayah (Studi Tentang Kebijakan Pemerintah Dan Respons Masyarakat Desa Mulyodadi, Bantul Ketika Harga Komoditas Pertanian Naik)

https://doi.org/10.22146/jkn.32923

Pajar Hatma Indra Jaya(1*)

(1) UIN Sunan Kalijaga
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRACT

The background of this research was the continuously increasing phenomenon of the land use and job conversions from agricultural to nonagricultural sector. The data showed the reduce of people enthusiasm for being a farmer. Hence, it could threat the regional  food resilience. This research aimed to observed the government policys when the prices of agricultural commodity increased and how the farmers response. To answered the objective of this research, the researcher looked at phenomenon of increasing price of chilli at the beginning of 2017 and the increasing price of rice in the beginning of 2018. Meanwhile, the response of the farmers was sought by making an interview with 33 farmers living in Mulyodadi Village, Bantul Regency. This research found that though the government had a vision to improved the prosperity of the farmer, it seemed that the government tended to reduced the price of agricultural commodity as soon as possible. As a result, it triggered the perception among farmers that the policy on the price of agricultural commodity in Indonesia did not give any hope to obtained the economic prosperity. They also viewed that their life would not be better as long asa the work in agricultural sector. As a consequence, the enthusiasm to be a farmer continously declined and weakened the regional/national  food resilience.

 

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena alih fungsi lahan dan konversi pekerjaan dari pertanian ke non-pertanian yang setiap tahun angkanya selalu meningkat. Data tersebut menunjukan gairah masyarakat untuk bertani semakin hari semakin kecil sehingga dapat membahayakan ketahanan pangan wilayah. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini bertujuan untuk melihat kebijakan apa yang diambil pemerintah ketika harga-harga komoditas pertanian naik, serta bagaimana respons petani terhadap kebijakan tersebut. Untuk menjawab tujuan penelitian itu, peneliti melakukan kajian terhadap kebijakan yang diambil pemerintah ketika terjadi kenaikan harga cabai pada awal tahun 2017 dan kenaikan beras pada awal 2018. Sedangkan respons petani dicari dengan melakukan wawancara terhadap petani yang tinggal di Desa Mulyodadi Kabupaten Bantul. Penelitian ini menemukan bahwa meskipun pemerintah mempunyai visi berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan petani, namun berdasarkan kebijakan-kebijakan yang diambil ketika harga komoditas pertanian naik menunjukkan bahwa pemerintah cenderung tidak suka dan berusaha menurunkan harga komoditas pertanian secara cepat. Akibatnya muncul pengetahuan di kalangan petani bahwa kebijakan harga komoditas pertanian di Indonesia tidak memberi mereka harapan untuk mendapatkan kesejahteraan ekonomi. Muncul pengetahuan bahwa nasib mereka tidak akan baik ketika tetap bekerja di sektor pertanian. Akibatnya gairan bertani terus menerus mengalami penurunan yang dapat melemahkan ketahanan pangan wilayah.

 


Keywords


Kebijakan, Konversi Pekerjaan, Kesejahteraan Petani

Full Text:

PDF


References

Asni, Mainil, dkk (editor), Statistik Daerah: Daerah Istimewa Yogyakarta 2016, Yogyakarta: Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo Dalam Angka 2016, Kulon Progo: PT Pohon Cahaya.

Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013, Laporan Hasil Sensus Pertanian 2013 (Pencacahan Lengkap), Yogyakarta: Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik, 2016, Penghitungan Dan Analisis Kemiskinan Makro Indonesia, Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik, 2018, Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi, Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik, Rata-rata Harga Beras di Tingkat Perdagangan Besar (Grosir) Indonesia 2010-2017, https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/963. 17 Januari 2018.

Budiman, Arif, 2000, Teori Pembangunan Dunia Ketiga, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Chattopadhyay M., Ghosh B., 1995, Survival Strategy of Farmers: An Ecological Explanation From West Bengal Farms, Journal of Human Ecology, Vol 6, No 3, Hal. 169-175.

Hermawan, Iwan, 2017, Refleksi Kondisi Perberasan Nasional Dari Kasus PT. Indo Beras Unggul, Majalah Info Singkat Ekonomi dan Kebijakan Publik, Vol. IX, No. 15, Hal. 13-16.

Ikhsan, M., 2001, Kemiskinan dan Harga Beras, dalam A. Suryana dan Mardianto (Penyunting), Bunga Rampai Ekonomi Beras, Jakarta: Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Karini, Dyah May, 2013, Dampak Alih Fungsi Lahan Persawahan Terhadap Produksi Beras Dalam Rangka Ketahanan Pangan (Studi Kasus Di Kabupaten Tangerang), Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. XIX, No. 1, Hal. 12-19.

Kementerian Pertanian RI, 2016, Statistik Pertanian 2016, Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Kementerian Pertanian, 2015, Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019, Jakarta; Kementerian Pertanian RI.

Kementerian Pertanian, 21 Februari 2017, Kedaulatan Pangan Nasional, www.pertanian.go.id.

Mulyani, A., Kuncoro, D., Nursyamsi, D., Agus, F., 2016, Analisis Konversi Lahan Sawah: Penggunaan Data Spasial Resolusi Tinggi Memperlihatkan Laju Konversi yang Mengkhawatirkan, Jurnal Tanah dan Iklim, Vol. 40, No. 2 Hal. 121-133.

Narayan, Deepa, 2000, Voices of The Poor: Can Anyone Hear Us?, New York: Oxford University Press.

Popkin, Samuel L, 1976, The Rational Peasan: The Political Economy of Rural Society in Vietnam, Berkeley: University of California Press.

Pramadiba, Istman Musaharun, 12 Januari 2018, Kalla Jamin Impor Beras Tak Akan Cederai Petani, https://bisnis.tempo.co/read/1049842/kalla-jamin-impor-beras-tak-akan-cederai-petani.

Putra, Randa Nurianansyah, 2015, Implementasi Kebijakan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Di Kota Batu Sebagai Kawasan Agropolitan, Vo. 3, No. 2. Hal. 71-80.

Rahim, Manat, 2010, Dampak Kebijakan Harga dan Impor Beras terhadap Nilai Tukar Petani di Pantai Utara Jawa Barat, Trikonomika, Vol. 9, No. 1, Hal. 29–36.

Rai, 10 Januari 2017, 2 BUMN Operasi Pasar Cabai, http://www.bulog.co.id/berita/37/5988/10/1/2017/2-Bumn-Operasi-Pasar-Cabai.html.

Scott, James C., 1985, Weapons of The Weak: Everyday Forms of Peasant Resistance, New Haven: Yale University.

Sekretariat BKKP, Bazaar Pangan Murah, BKPP DIY Sediakan 4 Ton Beras, Berita BKKP 15 Januari 2018, http://bkpp.jogjaprov.go.id/content/read/1033/Bazaar-Pangan-Murah%2C-BKPP-DIY-Sediakan-4-Ton-Beras.

Siringo, H. B., Daulay, M., 2014, Analisis Keterkaitan Produktivitas Pertanian Dan Impor Beras Di Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vo. 2, No. 8, Hal. 488-499.

Soekarno, 1952, Soal Hidup atau Mati, dalam A. Fariyanti, A. Rifin, S. Jahroh, dan B. Krisnamurthi, 2014, Pangan Rakyat: Soal Hidup atau Mati 60 Tahun Kemudian, Bogor: Departemen Agribisnis FEM IPB dan PERHEPI.

Solivetti, Luigi M., 2005, W.W. Rostow and His Contribution to Development Studies: A Note, Journal of Development Studies, Vol. 41, No. 4, Hal. 719-724.

Suryana, A., Rachman, B., dan Hartono, M. D., 2014, Dinamika Kebijakan Harga Gabah Dan Beras Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional, Pengembangan Inovasi Pertanian, Vol. 7, No. 4, Hal. 155-168.

Tribun Yogyakarta, 15 September 2017, Petani Di Bantul Ini Bagi-Bagikan Cabai Miliknya Secara Gratis Ternyata Begini Kisah Di Baliknya, http://jogja.tribunnews.com/2017/09/15/petani-di-bantul-ini-bagi-bagikan-cabai-miliknya-secara-gratis-ternyata-begini-kisah-di-baliknya.

Wibowo, Catur Setyo, 2015, Dampak Pengalihan Fungsi Lahan Sawah Pada Produksi Padi Sampai Tahun 2018 Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Pangan Wilayah (Studi Di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa Tengah), Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 21, No. 2, Hal. 107-117.

Yanuar, Jurus Meredam 'Pedasnya' Harga Cabai di Yogyakarta, 10 Januari 2017, http://regional.liputan6.com/read/2822421/jurus-meredam-pedasnya-harga-cabai-di-yogyakarta.

Peraturan Perundangan

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016 tentang Penugasan Kepada Perum Bulog Dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2017 tentang Penugasan Perum Bulog dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional.

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras Dan Penyaluran Beras Oleh Pemerintah.

Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 63/M-DAG/PER/9/2016 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian Di Petani dan Harga Acuan Penjualan Di Konsumen.

Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 27/M-DAG/PER/5/2017 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian Di Petani Dan Harga Acuan Penjualan Di Konsumen.

Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2017.

Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2018 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Beras.

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 12/PERMENTAN/PP.320/5/2017 tentang Operasi Pasar Menggunakan Cadangan Beras Pemerintah Dalam Rangka Stabilisasi Harga.

Wawancara

Jono, petani di Desa Mulyodadi, tanggal 13 Januari 2018.

Slamet, petani di Desa Mulyodadi, tanggal 19 Januari 2018.



DOI: https://doi.org/10.22146/jkn.32923

Article Metrics

Abstract views : 8840 | views : 16241

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Pajar Hatma Indra Jaya

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


web
analytics View My Stats