PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP JUMLAH PERDARAHAN PASCA PERSALINAN
Sumarah Sumarah(1*), Muhammad Hakimi(2), Shinta Prawitasari(3)
(1) Gadjah Mada University
(2) Gadjah Mada University
(3) Gadjah Mada University
(*) Corresponding Author
Abstract
PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP
JUMLAH PERDARAHAN PASCA PERSALINAN
Sumarah,Mohammad Hakimi, Shinta Prawitasari
ABSTRACT
Background: Mortality and morbidity among women during pregnancy and labour are a major problem in poor
and developing countries including Indonesia. The prevalence of postpartum hemorrhage is between 2-11% out
of all childbirth. Postpartum hemorrhage is the main cause of maternal mortality (28%). Maternal mortality
mainly occurs within the first 4 hours after childbirth. Uterus contraction after childbirth greatly minimizes the
risk of hemorrhage. Early breastfeeding initiation stimulates the back of hypofiche gland to produce oxytoxin
that ignites womb muscle contraction so that the risk for the prevalence of postpartum hemorrhage can be
minimized.
Objective: To identify the impact of early breastfeeding initiation to the amount of postpartum hemorrhage.
Method: The study was observational with prospective cohort design. Subject of the study were normal partum
mothers at Sleman Hospital taken using non probability with consecutive sampling technique (62 samples). Data
analysis used univariate with frequency distribution and percentage, bivariate with independent t-test and
multivariate with linear regression.
Result and Discussion: Average amount of blood in postpartum mothers that practised early breastfeeding
initiation (EBI) was lower than those without EBI. The average amount of hemorrhage in mothers that practice
EBI was 77,26 + 33,6 cc, and in mothers that did not practiced EB was 115,4 +31,0 cc. Average difference in the
amount of hemorrhage in the two groups was -38,1 cc. This difference was statistically significant with p<0,05
(p=0,000), 95%CI=-54,6- -21,7. External variables, either age, parity or education of mothers, had no significant
association with the amount of postpartum hemorrhage (p>0,05).
Conclusion: EBI affected the amount of postpartum hemorrhage. Average amount of postpartum hemorrhage in
mothers that practiced practised EBI was 38,1 cc less than in those that did not practise EBI.
Keywords: postpartum, early breastfeeding initiation, skin to skin contact
ABSTRAK
Latar Belakang: Mortalitas dan morbiditas pada wanita selama kehamilan dan persalinan adalah masalah besar
di negara-negara miskin dan berkembang termasuk Indonesia. Prevalensi perdarahan postpartum adalah 2-11%
dari semua persalinan. Perdarahan postpartum merupakan penyebab utama kematian ibu (28%). Kematian ibu
terutama terjadi dalam 4 jam pertama setelah melahirkan. Kontraksi rahim setelah melahirkan sangat
meminimalkan risiko perdarahan. Inisiasi menyusui dini merangsang bagian belakang kelenjar hypofiche untuk
menghasilkan oxytoxin yangmemicu kontraksi otot rahimsehingga resiko untuk prevalensi perdarahan postpartum
dapat diminimalkan.
Tujuan: Untuk mengidentifikasi dampak dari inisiasi menyusui dini terhadap jumlah perdarahan postpartum.
Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan kohort prospektif. Subyek penelitian adalah
ibu yang melahirkan normal di Rumah Sakit Sleman diambil menggunakan non probability dengan teknik
pengambilan sampel berturut-turut (62 sampel). Analisis data yang digunakan univariat dengan distribusi frekuensi
dan persentase, bivariat dengan t-test independen dan multivariat dengan regresi linier.
Hasil dan Pembahasan: Jumlah rata-rata darah pada ibu pasca melahirkan yang dilakukan tindakan inisiasi
menyusui dini (IMD) lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak dilakukan IMD. Jumlah rata-rata perdarahanpada ibu yang berlatih IMD adalah 77,26 + 33,6 cc, dan pada ibu yang tidak melakukan IMD adalah 115,4 + 31,0
cc. Rata-rata perbedaan jumlah perdarahan pada kedua kelompok adalah -38,1 cc. Perbedaan ini secara statistik
signifikan dengan p <0,05 (p = 0,000), 95% CI = 54,6—21,7. Variabel eksternal, baik usia, paritas atau pendidikan
ibu, tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan jumlah perdarahan postpartum dengan p> 0,05.
Kesimpulan: IMD mempengaruhi jumlah perdarahan postpartum. Jumlah rata-rata perdarahan postpartum pada
ibu yang dilakukan IMD adalah 38,1cc lebih sedikit dibanding mereka yang tidak berlatih IMD.
Kata kunci: postpartum, inisiasi menyusui dini, kontak kulit dengan kuli
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jkr.4915
Article Metrics
Abstract views : 7825 | views : 11383Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
SEKRETARIAT JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI
Departemen Obstetri dan Ginekologi, FK-KMK, UGM/RS Dr. Sardjito
Jl. Kesehatan No. 1, Sekip Utara, Yogyakarta 55281
Tlp: (0274) 511329 / Faks: (0274) 544003
Email: jurnal.kesehatanreproduksi@ugm.ac.id
Cp: Dwi Astuti +6281802698043