STIGMA TRADISI SASAK DALAM SENI LUKIS WISNU AJI KUMARA

https://doi.org/10.22146/jksks.79839

Lalu Aswandi Mahroni G(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Stigma tradisi Suku Sasak Lombok melekat dalam nilai tradisi dan terbentuk dalam perilaku yang berkembang dalam masyarakat, kecenderungan pada sebuah pemikiran yang kemudian melekat terhadap pemahaman bermasyarakat. Konsep stigma tradisi menjadi konsep perwujudan yang kemudian terepresentasikan dari nilai-nilai tradisi yang berkembang melalui pemahaman bentuk, nilai sejarah dan konsep estetik melalui hasil karya seni  Wisnu Aji Kumara. Penelitian ini berupaya untuk memaparkan, mengklarifikasi stigma tradisi yang berkembang di wilayah pemahaman Suku Sasak Lombok dalam wujud seni rupa melalui karya rupa seni lukis. Hal ini sebagai upaya menambah referensi pustaka terkait nilai sejarah, tradisi, dan nilai sosial kemasyarakatan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis deskriptif guna mengetahui pemahaman dan konsep penciptaan seni rupa terkait konsep stigma masyarakat tradisi.


Keywords


tigma, sasak tribe, work analysis



References

Ariadi, Lalu M., (2004). Orang Sasak dalam Lintas Sejarah Indonesia dalam Badrun AM., et al., ed., Garis Tepi Masyarakat NTB: Membongkar Nalar Sosial, Budaya dan Pembangunan di NTB. Mataram: inSKRIP _____________., (2017). Islam Sasak: Sebuah Manifestasi Fikih-Budaya, Jurnal Schemata,Volume 6, Nomor 2, Desember 2017 (hal 155-166). Budiwanti, Erni, (2000). Islam Sasak Wetu Telu Versus Wetu Lima. Yogyakarta: Lkis Djohani, Rianingsih, (1996). Dimensi Gender dalam Pengembangan Program Secara Partisipatif, Bandung: Driya Media Bandung Etta Mamang S. dan Sopiah (2010) Metodologi Penelitian- Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: CV. Andi Offset Hidayah Budi Qur’ani dan Eggy Fajar Andalas, (2020). Stigma penari gandrung dalam Novel Kerudung Santet Gandrung karya Hasnan Singodimayan. Prosiding Seminar Bahasa Dan Sastra Indonesia (Senasbasa) (4) (2020) (E-ISSN 2599-0519), http://research- report.umm.ac.id/index.php/SENASBASA H. Lalu Wacana, dkk., (1988). Sejarah Daerah Nusa Tenggara Barat. Mataram: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan NTB Holt, Claire, (2000). Melacak Jejak-jejak Perkembangan Seni di Indonesia, Terjemahan R.M. Soedarsono, Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia Koentjaraningrat, (2002). Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Marzuki, (2008). Studi Tentang Kesetaraan Gender Dalam Berbagai Aspek, Makalah disajikan dalam Sosialisasi Kesetaraan Gender Kegiatan KKN Mahasiswa UNY (Kelompok 18) di PKBM “Sekar Melati” Sinduadi Mlati Sleman (tanggal 24 Desember 2008) Muhajir, H. Noeng, (1999). Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin Nurullita, Helvina, (2015). Stigmatisasi terhadap Tiga Jenis Seni Pertunjukan di Banyuwangi: dari Kreativitas Budaya ke Politik. Jurnal Kajian Seni Volume 02, Nomor 01, November 2015. Hal: 35-51. Rahminawati, Nan, Isu Kesetaraan Laki-Laki Dan Perempuan (Bias Gender), Jurnal Mimbar No. 3 Th.XVII Juli-September 2001 (Hal. 272-283) Sukri, Muhammad (2004). Identitas Sasak dalam Garis Tepi Masyarakat NTB: Membongkar Nalar Sosial, Budaya dan Pembangunan di NTB. Mataram: inSKRIP Sunarningsih, (1999). Pola Memusat: Salah Satu Model Kosmologis Pada Masa Prasejarah, Berkala Arkeologi, 19(2), 30–38. https://doi.org/10.30883/jba.v19i2.821 Soedarsono, R.M. (2001) Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia Zuhdi, M. Harfin (2011). Islam Wetu Telu di Bayan Lombok dalam Lombok Mirah Sasak Adi. Jakarta: Imsak Press Internet: Erlis Nur Mujiningsih, Legenda Asal-Usul Terjadinya Gunung Rinjani dan Kearifan Lokal yang terdapat di Dalamnya, https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/artikel-detail/836/legenda-asal-usul-terjadinya-gunung-rinjani-dan-kearifan-lokal-yang-terdapat-di-dalamnya (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/stigmatisasi) Husen Mulachela, Stigma Adalah Ciri Negatif, Kenali Faktor dan Jenis-jenisnya, https://katadata.co.id/safrezi/berita/62022ecc9d53b/stigma-adalah-ciri-negatif-kenali-faktor-dan-jenis-jenisnya (8 Februari 2022)



DOI: https://doi.org/10.22146/jksks.79839

Article Metrics

Abstract views : 1736 | views : 3120

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Lalu Aswandi Mahroni G

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

This journal is published by Performing Arts and Visual Arts Studies, Graduate School, Universitas Gadjah Mada.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

web
statistics View My Stats