Swear Words dalam Ujaran Kebencian Pada Kolom Komentar Terhadap Karya Idol K-Pop Tahun 2023

https://doi.org/10.22146/jla.94828

Velayeti Nurfitriana Ansas(1), Fina Fianita(2), Didin Samsudin(3), Jayanti Megasari(4*)

(1) Universitas Pendidikan Indonesia
(2) Universitas Pendidikan Indonesia
(3) Universitas Pendidikan Indonesia
(4) Universitas Pendidikan Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini didasari atas ditemukannya banyak komentar negatif berisikan ujaran kebencian disertai kata-kata kasar yang ditujukan kepada idol K-Pop. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-kualitatif dan menggunakan teori tindak tutur untuk mengolah data komentar-komentar dengan ujaran kebencian dan mencari kata-kata umpatan apa saja yang paling banyak digunakan untuk mengutarakan ujaran kebencian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah komentar ujaran kebencian yang disampaikan oleh warganet Korea pada forum diskusi daring Korea yaitu Pann dan theqoo, kolom komentar Instagram, YouTube, dan Melon, serta halaman X (dulunya Twitter) tahun 2023. Ditemukan bahwa terdapat sembilan swear words yang digunakan pada kolom komentar yaitu 존나 [jon-na], 조카 [jo-jkha], 개- [gae], 시발 [si-bal], 개소리 [gae-so-ri], 병신[byeong-sin]/병신아[byeong-sin-a], 양아치 [yang-a-chi], 쓰레기 [sseu-re-gi], dan 그지 [geu-ji] serta terdapat lima jenis bentuk ujaran kebencian, yaitu merendahkan, menyinggung, menghina, memojokkan, dan menistakan. Ujaran yang paling banyak dilakukan adalah bentuk merendahkan dengan menggunakan kata 존나 [jon-na]. Penggunaan kata-kata tersebut banyak digunakan untuk menekankan emosi dengan tujuan untuk merendahkan kualitas karya yang telah dirilis oleh idol K-Pop, menistakan karya yang telah dirilis oleh idol K-Pop demi merendahkan reputasi mereka, menumbuhkan stereotip yang negatif dari idol K-Pop, dan memaki idol K-Pop.

Kata Kunci: K-Pop, swear words, tindak tutur, ujaran kebencian

 

Keywords


K-Pop; swear words; tindak tutur; ujaran kebencian

Full Text:

PDF


References

Agnensia, N. P. (2019). Fan war fans K-pop dan keterlibatan penggemar dalam media sosial Instagram (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Allan, K., & Burridge, K. (2006). Forbidden words: Taboo and the censoring of language. Cambridge University Press.

Andang, K., & Bram, B. (2018). Swear words and their implications for English language learning-teaching. LLT Journal: A Journal on Language and Language Teaching, 21, 43–49. https://doi.org/10.24071/llt.v21iSuppl.1195

Annisa, F. (2023). Ujaran kebencian terhadap artis K-pop dalam opening ceremony FIFA World Cup 2022. Jurnal Komunikasi Global, 12(1), 71–97. https://doi.org/10.24815/jkg.v12i1.31107

Ardiansyah, Y. M. (2021). Tindak tutur ilokusi hate speech (ujaran kebencian) netizen dalam kolom komentar media sosial (Instagram dan TikTok) pada akun Denis Chariesta [Skripsi]. Universitas Islam Malang Institutional Repository. http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/3978

Claudia, V. S., & Wijayanto, Y. R. (2020). Tindak tutur ujaran kebencian (hate speech) pada komentar forum diskusi COVID-19 dalam jejaring sosial Facebook "Ini Kebumen" [Prosiding Seminar Nasional Linguistik dan Sastra (SEMANTIKS) 2020]. https://jurnal.uns.ac.id/prosidingsemantiks/article/download/45046/28770

Hasanah, U., & Kharismawati, M. (2019). Penggunaan budaya pop Korea dalam proses pembelajaran bahasa Korea bagi mahasiswa dengan gaya belajar campuran. JLA (Jurnal Lingua Applicata), 3(1), 10–19. https://doi.org/10.22146/jla.52060

Im, Y. H. (2019). A comparative study on the forms and origins of swear words in Korean and Indonesian. Southeast Asian Studies, 29(2), 97–128. https://doi.org/10.21485/hufsea.2019.29.2.004

Kurniasih, D. (2019). Ujaran kebencian di ruang publik: Analisis pragmatik pada data Pusat Studi Agama dan Perdamaian (PSAP) Solo Raya. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 15(01), 49–57. https://doi.org/10.23971/jsam.v15i1.1153

Nasution, E. H. (2019). Analisis ujaran kebencian bahasa di media sosial [Skripsi]. Repository UMSU. http://repository.umsu.ac.id/bitstream/handle/123456789/778/SKRIPSI%20ERIKA.pdf?sequence=1

Nasution, M. M., Izar, J., & Afifah, I. H. (2021). An analysis of hate speech against K-pop idols and their fans on Instagram and Twitter from the perspective of pragmatics. Journal of English Teaching and Linguistics (JETLi), 2(2), 91–99. https://doi.org/10.55616/jetli.v2i2.143

Nurazizah, R. S., & Usmi, U. (2021). Penerjemahan umpatan dalam Webtoon Yakhan Yeongung ke dalam Bahasa Indonesia. JLA (Jurnal Lingua Applicata), 4(2), 99–121. https://doi.org/10.22146/jla.58401

Permatasari, D. I., & Subyantoro, S. (2020). Ujaran kebencian Facebook tahun 2017–2019. Jurnal Sastra Indonesia, 9(1), 62–70. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi

Prayuda, P. E., Suarnajaya, I. W., & Juniarta, P. A. K. (2019). The analysis of swear words used by the characters in Moonlight. International Journal of Language and Literature, 3(4), 138–146. https://doi.org/10.23887/ijll.v3i4.28414

Rinata, A. R., & Dewi, S. I. (2019). Fanatisme penggemar K-pop dalam bermedia sosial di Instagram. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(2), 13–23. https://doi.org/10.14710/interaksi.8.2.13-21

Soesilo, R. (1991). Kitab Undang-Undang Hukum Pidana serta komentar lengkap pasal demi pasal. Politea.

Timbuleng, C. M., & Hanan, D. (2023). Diplomasi publik Korea Selatan melalui K-pop era Moon Jae In. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 3(8). https://doi.org/10.59141/cerdika.v3i08.654

Waristha, P. N. (2014). Umpatan dalam komentar video klip SMASH di YouTube (Kajian pragmatik). Jurnal Bahtera Sastra Indonesia, 2(2). https://ejournal.upi.edu/index.php/BS_Antologi_Ind/issue/view/74

Yule, G. (1996). Pragmatics. Oxford University Press.

Yulianti, W. (2022). Fenomena fanwar di kalangan penggemar K-pop pada media sosial Instagram. Jurnal PUBLIQUE, 3(1), 1–21. https://doi.org/10.15642/publique.2022.3.1.1-21



DOI: https://doi.org/10.22146/jla.94828

Article Metrics

Abstract views : 809 | views : 988

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 JLA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.