Studi Sifat Keterbasahan pada Material Slumpring Bambu dengan Metode Pengukuran Sudut Kontak Permukaan
Yusuf Ahmad(1*), Indraswari Kusumaningtyas(2), Gea Oswah Fatah Parikesit(3)
(1) Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No. 2, Kompleks UGM, Yogyakarta 55281, Indonesia
(2) Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Indonesia
(3) Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author
Abstract
Slumpring merupakan istilah dalam Bahasa Jawa untuk pelepah yang menyelubungi ruas batang bambu. Salah satu pemanfaatan slumpring ini ditemukan pada alat musik bundengan. Sebelum dimainkan oleh musisi, biasanya bundengan dilakukan proses perendaman untuk menghasilkan bunyi yang enak didengar. Selain itu zaman dahulu bundengan ini juga dimanfaatkan sebagai tudung pelindung hujan oleh penggembala bebek. Hal ini membuat interaksi slumpring dan air terlihat unik. Dari informasi tersebut menimbulkan sebuah dugaan bahwa slumpring memiliki dua sifat keterbasahan yaitu hidrofilik berdasarkan perlakuan oleh musisi terhadap bundengandanhidrofobik berdasarkan pemanfaatan bundengan oleh penggembala bebek. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan dugaan tersebut dengan menganalisis sudut kontak pada dinding luar dan dinding dalam slumpring. Tidak hanya itu, penelitian ini juga mengukur sudut kontak yang terjadi pada area tengah dan tepi slumpring. Penelitian ini menggunakan peralatan sederhana dan telepon cerdas untuk merekam citra sudut kontak. Analisis citra yang dilakukan menggunakan bantuan perangkat lunak ImageJ. Hasilnya kedua dinding dengan masing-masing sisinya ternyata memiliki sifat hidrofilik. Sudut kontak dinding luar area tengah dan tepi bernilai 60,4±8,4° dan 60,7±12,4° sedangkan sudut kontak dinding dalam area tengah dan tepi bernilai 42,1±9,7° dan 47,5±1,2°.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
F.W.K.F. Wardani, Analisis mekanika pada slumpring sebagai material penyusun alat musik Bundengan. Universitas Gadjah Mada, 2021. F. W. K. F. Wardani, G. O. F. Parikesit, dan I. Kusumaningtyas, Mechanical analysis of bamboo culm sheaths as the material of the bundengan musical instrument. The 3rd Engineering Physics International Conference (EPIC), 2021. G. O. F. Parikesit dan I. Kusumaningtyas, 2020. Quantitative analysis of the Kowangan resonator. Proceeding Meetings on Acoustics, Vol. 42, no. 035002. H. Bruus, Theoretical microfluidics. Department of Micro and Nanotechnology Technical University of Denmark, 2006. J. M. Wigzell, R.C. Racovita, B.G. Stentiford, M. Wilson, M.T. Harris, I.W. Fletcher, D.P.K. Mosquin, D. Justice, S.K. Beaumont, R. Jetter, dan J.P.S. Badyal, 2016. Smart water channelling through dual wettability by leaves of the bamboo Phyllostachys aurea. Colloids and Surfaces A: Physicochemical and Engineering Aspects, Vol. 506, pp. 344–355. M. S. Abdulloh, Kajian organologi musik bundengan di Wonosobo. Institut Seni Indonesia, 2017. P. Li, J. Wang, J. Huang, dan J. Xiang, 2022. The transitional wettability on bamboo-leaf-like hierarchical-structured Si surface fabricated by microgrinding. Nanomaterials, Vol. 12, p. 2888. S. Wang, 2017. Bamboo sheath - A modified branch based on the anatomical observations. Scientific Reports, Vol. 7, p. 16132.
DOI: https://doi.org/10.22146/jmdt.97743
Article Metrics
Abstract views : 1596 | views : 862Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.