KONSEPSI RECHTERLIJK PARDON ATAU PEMAAFAN HAKIM DALAM RANCANGAN KUHP

https://doi.org/10.22146/jmh.15867

Adery Ardhan Saputro(1*)

(1) Lembaga Kajian MaPPI, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok
(*) Corresponding Author

Abstract


The conception of Non-Imposing of a Penalty/Rechterlijk Pardon/dispensa de pena was unregulated in KUHP (Indonesia penal code). Conceptually, Rechterlijk Pardon is a modified form of “rigid legal certainty” to “flexible legal certainty”. This paradigm of Rechterlijk Pardon is based on from several cases that’s case have proven to commited crime, but his crimes are not feasible imposed a penalty. To respond the problem, RKUHP have created a new regulation (Judicial pardon), that’s judge may determine in the judgement no punishment, where he deems this case not proper to imposed a penalty. Konsepsi Non-Imposing of a Penalty/Rechterlijk Pardon/dispensa de pena merupakan suatu lembaga baru yang belum dikenal pada KUHP saat ini. Secara konseptual Rechterlijk Pardon merupakan bentuk dari modifikasi atas kepastian hukum yang bersifat kaku, menuju kepastian hukum yang bersifat fleksibel. Hal ini berangkat dari beberapa perkara yang sebenarnya telah memenuhi rumusan delik tindak pidana, namun perbuatannya tidak layak untuk dijatuhkan pemidanaan. Merespon masalah tersebut, RKUHP membuat suatu rumusan baru dengan mengatur dimungkinkannya pemaafan hakim terhadap beberapa perkara yang tidak layak dijatuhkan pemidanaan.

Keywords


rechterlijk pardon; KUHP; legal certainty; rechterlijk pardon; KUHP; kepastian hukum

Full Text:

Untitled


References

A. Buku

Arief, Barda Nawawi, 2013, Kapita Selekta Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung. Perjalanan reformasi Hukum (Ambivalensi dan Ketidakpastian hukum), Komisi Hukum Nasional, Jakarta.

Abidin, Andi Zainal dan Hamzah, Andi, 2010, , 2009, Menyelaraskan Pembaharuan Pengantar Dalam Hukum Pidana Indonesia,Yarsif Watampone, Jakarta.

Gruel, 1994, Pardons et Chatiments: Les Jures Francais Face aux Violences Criminelles, Nathan Publishing, Paris.

Harahap, Yahya, 2006, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP, Sinar Grafika, Jakarta.

Hamzah, Andi, 2008, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta.

Hewitt, 1978, The queen’s Pardon, Casell, London. Hazairin, 1981, Tujuh Serangkai Tentang Hukum, Bina Aksara, Jakarta.

Keizer, Nico dan Schaffmeister, 1990, Beberapa Catatan Tentang Rancangan Permulaan 1998 Buku I KUHP Baru Indonesia, Driebergen/ Valkenburg, Belanda.

Marshall, Haen, 1987, Trends in Criminal Rates (Certainty of Punishment and severity of Punishment in Netherlands), Criminal Justice Policy Review, Amsterdam.

McKnight, 1981, The Quality of mercy strained: Wrestling the Pardoning Power From the King, University Press of Hawaii, Honolulu.

Ramalho, Enio dan Gilman, William Theudo, 2006, The Portuguese Penal Code, Verbo Juridico, Lisbon.

Reksodiputro, Mardjono, 2013, Renungan Hukum (Pemberian Abolisi dalam Perkara Mantan Presiden Soeharto Tidak Logis: Benarkah Itu), Komisi Hukum Nasional, Jakarta.

Rolph, 1978, The Queen’s Pardon, Littlehampton Book Services Ltd., Southampton.

Tim Penyusun RKUHP, 1991, Laporan Kegiatan Tim Pengkajian/Rancangan Undang-Undang Bidang Hukum Pidana Bagian Penjelasan, Penyusun RKUHP 1991, Jakarta.

Tim Penyusun Terjemahan, 1997, The American Series of Foreign Penal codes (30 Netheralands), Fred B Rothman & Co., Colorado.

Tim Penyusun RKUHP, 2015, Naskah Akademis RKUHP (edisi 25 Februari 2015), Badan Pembinaan Hukum Nasional, Jakarta.

B. Artikel Jurnal

Tait, David, “Pardons in Perspective: The Role of Forgiveness in Criminal Justice”, U.S, Federal Sentecing Report, Vol.2, Tahun 2001.

C. Makalah

Albrecht, Hans Jorg, “Sanction Policies and Alternative Measure to Incarcetion: European Experiences with Intermediate and Alternative Criminal Penalties”, Makalah, 142nd UNAFEI International Training corse visiting Experts Papers, Fuchu Jepang, Maret 2010.

Bainchi, Herman, “The startegies of Abolition”, Makalah, International Conferences on Prison Abolition, 24-27 Juni 1985

Rey, Manuel Lopez, “Alternative Penal Sanction”, Pidato, Fourth UN Congress, 1970.

Aranzadi, Thomson Reuters, “Study on Criminal Sanction Legislation and Practice in Representative Member States (Settlement of minor cases)”, Makalah, European Union, Brussels, 2014.

D. Tugas Akhir

Marguery, T.P, 2008, Doctoral Thesis Unity and Diversity of the Public Prosecutor Services in Europe: A Study of the Czech, Dutch, French, and Polish System, Disertasi, Fakultas Hukum Universitas Gronigen, Gronigen.

Aryaputra, Muhammad Iftar, 2013, Pemaafan Hakim Dalam Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia, Tesis, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok.

Albrecht, Hans Jorg, 2001, Settlement Out of Court a Comparative Study of European Criminal Justice System Project 73, Hasil Penelitian, South African Law Commision, Afrika Selatan.

E. Internet

King, “Hammurabis Code of LSaws”, http://eawc.evansville.edu/anthology/hammurabi.htm, diakses 13 Oktober 2015.

F. Peraturan Perundang-Undangan

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209).

Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) Tahun 2014.



DOI: https://doi.org/10.22146/jmh.15867

Article Metrics

Abstract views : 21120 | views : 16840

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Adery Ardhan Saputro

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Mimbar Hukum Indexed by:

DOAJ (Directory of Open Access Journal) Bielefeld Academic Search Engine (BASE) COREWorldCatLIVIVOCopac JISTHarvard LibraryElectronic Journals LibraryColumbia University LibrariesLeiden University LibrariesUniversity of Saskatchewan-CanadaGent University LibraryWestern Theological SeminaryUniversity of OxfordThe University of SheffieldThe University of Manchester Toronto Public LibraryEbsco  

Member of :

Crossref


MIMBAR HUKUM ISSN: 0852-100X(print), ISSN: 2443-0994(online)