ANALISIS BIAYA PERAWATAN FRAKTUR TULANG DALAM PENETAPAN PEMBIAYAAN KESEHATAN BERDASAR INA-CBGS

https://doi.org/10.22146/jmpf.256

Farida Munawaroh(1*), Tri Murti Andayani(2), Satibi Satibi(3)

(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Pemberlakuan INA-CBGs untuk kasus fraktur tulang membutuhkan perencanaan pengobatan dan analisis biaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor pasien dan faktor operasi terhadap lama waktu perawatan pasien fraktur tulang, memperoleh gambaran mengenai besarnya biaya total perawatan, dan kesesuaian besarnya biaya total perawatan sesuai dengan tarif INA-CBGs. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian cross sectional menurut perspektif rumah sakit. Metode pengambilan data secara retrospektif. Subjek yang digunakan adalah seluruh pasien di RSUD Panembahan Senopati Bantul dari bulan Januari-Desember 2011 yakni pasien dengan satu lokasi fraktur, dirawat di kelas III dengan Jamkesmas, menjalani pembedahan ORIF (Open Reduction with Internal Fixation), dan mempunyai data lengkap. Variabel penelitian adalah faktor pasien, faktor pembedahan, biaya dan outcome terapi (lama perawatan). Analisis data menggunakan Chi-Square, korelasi Spearman, dan Mann Whitney.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara faktor pasien yakni umur dan jenis kelamin dengan lama perawatan (LOS). Sedangkan faktor pembedahan yaitu lokasi pembedahan, lama operasi, dan lama penundaan operasi memiliki hubungan signifikan dengan lama perawatan pada pasien fraktur tulang. Rata-rata biaya total perawatan adalah Rp 4.567.422,2 ± Rp 1.426.742,5 untuk prosedur anggota tubuh bagian atas ringan (M-1-80-I), Rp 5.956.427,5 ± Rp 2.337.127,2 untuk prosedur lutut dan tungkai bawah selain kaki ringan (M-1-70-I), dan Rp 8.181.788,4 ± 1.271.180,5 untuk prosedur paha dan sendi panggul selain sendi mayor ringan (M-1-20-I). Rata-rata biaya total tersebut lebih tinggi dan berbeda signifikan dibandingkan dengan tarif INA-CBGs.

 

Kata kunci: fraktur tulang, analisis biaya, INA-CBGs, LOS


Full Text:

PDF


References

Barbara, J., Billie, F., Brahm, P., 2006, Buku Ajar Perawatan Perioperatif, Volume 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Delubis, A., Hanis, M., Sukriyadi, 2013, Hubungan antara Usia, Jenis Kelamin, dan Lokasi Fraktur dengan Lama Perawatan pada Pasien Bedah Tulang di Ruang Rawat Inap RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar, e-library STIKES Nani Hasanuddin.

Departemen Kesehatan, 2011, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 903/Menkes/PER/V/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Departemen Kesehatan, 2013, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Harmono, S., 2002, Faktor Resiko Infeksi Luka Operasi pada Pasien Bedah Dewasa di Unit Bedah RSUP Dr. Sardjito nfeksi Luka Operasi pada Pasien Bedah Dewasa di Unit Bedah RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Tesis, Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta.

Khan, S.K., Rushton, S.P., Dosani, A., Gray, A.C., deehan, D.J., 2013, Factor Influencing Length of Stay and Mortality after first and Second Hip Fractures: An Event Modeling Analysis, J Orthip Trauma, 27 (2): 82-6.

Levaivre, K.A., Macadam, S.A., Davindson, D.J., Gandhi, R., Chan, H., Broekhuyse, H.M., 2009, Length of Stay, Mortality, Morbidity and Delay to Surgery in hip fractures, j Bone Joint Surg Br., 91 (7): 922-7.

Manolagas, S.C., Kousteni, S., Jilka R.L., 2002, Sex Steroids and Bone, The Endocrine Society, kota??.

Nazar, H.N., 2013, BPJS-Ina CBG’s: Yang Seyogyanya Harus Kita Ketahui, Buletin IKABI.

Pendleton, A.M., Cannada, L.K., Guerrero-Bejarano, M., 2007, Factors Affecting Length of Stay After Isolated Femoral Shaft Fractures, J Trauma, 62 (3): 697-700.

Reksoprawiro, S., 2008, Penggunaan Antibiotik Profilakis pada Pembedahan, Departemen/ SMF Ilmu Bedah. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, RSU Dr. Soetomo.

Roshan A. and Ram S., 2008, The Neglected Femoral Neck Fracture inYoung Adults:Review of a Challenging Problem (Review), Clinical Medicine & Research, Volume 6, Number 1:33-39.

Septianis, Misnaniarti, D., Masnir, A., 2010, Perbandingan Biaya Pelayanan Tindakan Medik Operatif terhadap Tarif INA-DRG pada Program Jamkesmas, Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan (JMPK), 13 (03), pp. 133-139, ISSN 1310-6515.

Shabbat, S., Heller, E., Mann, G., Gepstein, R., Fredman, B., Nyska, M., 2003, Economic Consequences of Operative Delay for Hip Fractures in a Non- Profit Institution, Orthopedics, 26: 1197-9.

Smeltzer, S.C. and Bare, B.G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol.2. EGC, Jakarta.

Wartawan, I.A., 2012, Analisis Lama Hari Rawat Pasien yang Menjalani Pembedahan di Ruang Rawat Inap Bedah Kelas III RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2011, Tesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Kajian Administrasi Rumah Sakit Universitas Indonesia Depok.



DOI: https://doi.org/10.22146/jmpf.256

Article Metrics

Abstract views : 6568 | views : 11737

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2014 JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

©Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi
Faculty of Pharmacy
Universitas Gadjah Mada
Creative Commons License
View My Stats