Menggugat Ruang Publik Melalui Gerakan Masyarakat (Studi Kasus Gerakan Warga Berdaya di Yogyakarta)
Hamada Adzani Mahaswara(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Kehidupan warga di perkotaan tak terkecuali di Yogyakarta juga mengalami dinamika dan perubahan, baik itu perubahan pada aspek fisik, sosial bahkan kultural. Sebagai kota tujuan pendidikan, terdapat lebih dari limapuluh (50) perguruan tinggi di Yogyakarta. Di sisi lain sebagai tujuan wisata, Yogyakarta memiliki sejumlah destinasi yang terjangkau meskipun prasarana transportasi publik masih menjadi hambatan. Selain itu, atmosfer seni dan budaya yang dimiliki Yogyakarta menjadikannya “paket lengkap” dan semakin menarik sebagai tujuan wisata. Tak heran dalam beberapa tahun terakhir Yogyakarta semakin padat, selain itu juga tumbuh sebagai pangsa pasar yang strategis bagi para pemilik modal. Kondisi yang membuat lingkungan kehidupan masyarakat urban di Yogyakarta yang semakin berubah inilah yang memunculkan bentuk protes melalui partisipasi warga khususnya mereka yang memperjuangkan pentingnya ruang publik di Yogyakarta. Gerakan ini menamakan dirinya Warga Berdaya.
Keywords
Partisipasi warga; Ruang Publik; Warga Berdaya
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jps.v3i2.23534
Article Metrics
Abstract views : 4638 | views : 9899Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Jurnal Pemikiran Sosiologi
Jurnal Pemikiran Sosiologi Indexed by:
ISSN 2252-570X (Print), ISSN 2502-2059 (online).