Kemiskinan Perempuan Dayak Benawan di Kalimantan Barat sebagai Bentuk Kolonialisme Baru
Nikodemus Niko(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini mendeskripsikan kondisi kemiskinan perempuan di komunitas adat Dayak Benawan Kalimantan Barat. Akses pengambilan keputusan yang terbatas bagi perempuan Dayak Benawa berimbas kepada adanya struktur pembagian kerja gender yang tidak adil. Tradisi adat yang tidak adil juga ikut menyebabkan kemiskinan. Studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif melalui observasi dan wawancara di lapangan dan data sekunder dari berbagai sumber pustaka seperti buku, dokumen dari kantor desa dan jurnal ilmiah.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemiskinan yang dialami kaum perempuan Dayak Benawan tidak hanya bersifat kultural dan struktural saja, melainkan juga bersifat multidimensi. Diberlakukannya tradisi lokal justru menjadi alat pelemahan posisi perempuan secara politis di dalam komunitas. Hal semacam itu merupakan praktik yang melangengkan patriarki di dalam komunitas masyarakat Dayak Benawan. Narasi kolonialisme baru muncul dalam konteks dimana keterlibatan perempuan ditiadakan melalui tradisi adat sehingga memperparah kondisi kemiskinan khususnya bagi perempuan di dalam komunitas Dayak Benawan.
Keywords
kemiskinan, akses pengambilan keputusan perempuan, kolonialisme baru, adat tradisi, suku Dayak Benawan,
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jps.v6i1.47467
Article Metrics
Abstract views : 8383 | views : 6612Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Pemikiran Sosiologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Pemikiran Sosiologi Indexed by:
ISSN 2252-570X (Print), ISSN 2502-2059 (online).