Pengurangan Zat Warna Remazol Red Rb Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Secara Batch

https://doi.org/10.22146/jrekpros.26900

Novie Putri Setianingrum(1*), Agus Prasetya(2), Sarto Sarto(3)

(1) 
(2) Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No.2 Kampus UGM, Yogyakarta, 55281
(3) Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No.2 Kampus UGM, Yogyakarta, 55281
(*) Corresponding Author

Abstract


Batik is one of the distinctive cultural chacteristic of the Indonesian national that has gained recognition from UNESCO. Batik industries have grown rapidly. However, the activity  industry produces liquid, especially from batik’s dyeing processes.. The conventional method which is used for processing wastewater still has limitation so that an innovation method wastewater treatment is need for example electrocoagulation. Electrocoagulation is  a process of coagulation using unidirectional electrics current through electro-chemical process. In this work, electrocoagulation was employed to treat wastewater (synthetic dyes remazol red (Rb) as wastewater model). The method was carried out by varying the distance between electrode distance and electrical voltage. Variation of distance between electrode range were  2 cm and 3 cm while variation of electrical voltage range were 10 volt and 15 volt. To determine the effect of electrode distance and electrical voltage on treatsment performances the chemical oxygen demand(COD), total suspended solid (TSS) and waste color. The samples were taken at 10 minutes, 20 minutes, 40 minutes and 60 minutes during the process. The results showed that the distance of the electrode and the voltage affected  to thr reduction of COD, TSS and waste color. The optimum elecrode distance and voltage in this research were 2 cm and 10 volt. The research showed the decrease in COD concentration from 428 mg/L to 54 mg/L, TSS concentration from 850 mg/L to 277 mg/L and the decrease in waste color from 2733 PtCo to 75,5 PtCo.

 

ABSTRAK

Batik merupakan salah satu ciri budaya khas bangsa Indonesia yang telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO. Industri batik mengalami pertumbuhan cukup pesat. Aktivitas produksi dalam industri semakin meningkat menyebabkan limbah cair terutama dari proses pewarnaan semakin banyak. Metode konvensional untuk pengolahan limbah cair masih memiliki kekurangan sehingga memerluka metode pengolahan limbah alternatif, yaitu metode elektrokoagulasi. Proses elektrokoagulasi merupakan suatu proses koagulasi  dengan menggunakan arus listrik searah melalui proses elektrokimia. Proses elektrokoagulasi dilakukan dengan memvariasikan tegangan listrik dan jarak antar elektroda yaitu 10 volt dan 15 volt serta 2 cm dan 3 cm. Untuk mengetahui pengaruh tegangan listrik dan jarak antar elektroda maka dilakukan pengukuran COD, TSS dan Warna dimana sampel diambil setiap 10 menit, 20 menit, 40 menit dan 60 menit lalu dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegangan listrik dan jarak antar elektroda memberikan pengaruh terhadap penurunan COD, TSS dan Warna pada limbah cair sintetis Remazol Red RB. Jarak antar elektroda dan tegangan listrik yang optimum pada penelitian ini yaitu 2 cm dan 10 volt dengan penurunan konsentrasi COD yang pada awalnya 428 mg/L menjadi 54 mg/L, penurunan TSS yang pada awalnya 850 mg/L menjadi 277 mg/L dan penurunan Warna yang pada awalnya sebesar 2733 PtCo menjadi 75,5 PtCo.


Keywords


Electrocoagulation; aluminium; electrode distance; electrical voltage; wastewater

Full Text:

PDF


References

Al-Kdasi, A., Idris, A., Saed, K., and Guan, C.T., 2004, Treatment of textile wastewater by advanced oxidation processes, Global Nest the Int. J., 6, 222-230

Can˜izares, P., Jime´nez, C., Martı´nez, F., Sa´ez, C., and Rodrigo, M. A., 2007, Study of the electrocoagulation process using aluminum and iron electrodes, Spain Ind. Eng. Chem. Res. 2007, 46, 6189-6195

Dalvand, A., Gholami, M., Joneidi, A., dan Mahmoodi, N. M., 2011, Dye removal, energy consumption and operating cost of electrocoagulation of textile wastewater as a clean process, Wiley online Library, Clean-soil, air, water, Vol. 39 (7), 665-672

Dewi, R., 2009, Kajian penggunaan metode elektrokoagulasi untuk penyisihan cod dan turbidity dalam limbah cair pabrik kelapa sawit, Jurnal Teknik Kimia Politenik Negeri Lhokseumawe, Vol. 7, No.16

Hari, B. dan Harsanti, M., 2010, Pengolahan limbah cair tekstil menggunakan proses elektrokoagulasi dengan sel Al-Al, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”, ISSN 1693-4393

Hendriarianti, E. dan Angelina P. S., 2010, Pengaruh jenis elektrode dan jarak antar elektrode dalam penurunan COD dan TSS limbah laundry menggunakan elektrokoagulasi konfogurasi monopolar aliran kontinyu, Lingkungan Tropis, Vol 4 No. 2, 73-80

Holt, P. K., 2002, Electrocoagulation: Unravelling and Synthesizing the Mechanisme Behind a Water Treatment Process, Thesis, Chemical Engineering, University of Sydney, Sydney.

Lestari, N. D. dan Agung, T., 2014, Penurunan TSS dan warna limbah industri batik secara elektrokoagulasi, Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, Vol. 6 No.1.

Mollah, M.Y.A, Pathak, S. R., Patil, P.K., Vayuvegula, M., Agrawal, T.S., Gomes, J.A.G., Kesmez, M., and Cocke, D. Dl, 2004, Treatment of orange II Azo dye by electrocoagulation (EC) technique in a continuous flow cell using sacrifical iron electrode, J. Hazard. Mater., B109, 165-171

Phalakornkule, C. Polgumhang, S., Tongdaun, W., Karaka, B., and Nuyut, T., 2010, Electrocoagulation of blue reactive, red disperse and mixed dyes and application in treating textile effluent, J. Environ. Manage., Vol. 91 Issue 4, 918-926

Praytino, K. dan Endro, 2012, Percobaan awal proses elektrokoagulasi sebagai metode alternatif pada pengolahan limbah cair, Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah, Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN, Yogyakarta

Ringo, E. S., Kusrijadi, A., dan Sunarya., Y., 2013, Penggunaan metode elektrokoagulasi pada pengolahan limbah industri penyamakan kulit menggunakan aluminium sebagai sacrifical electrode, Jurnal Sains dan Teknologi Kimia, Vol. 4 No. 2, 96-107.

Rully, 2015, Industri Batik Dalam Negeri Meningkat 14,7% dengan Nilai Ekspor Batik mencapai Rp 50,44 Triliun, artikel, http://vibizmedia.com/lensa-vibizmedia/.

Saptarini, D., 2009, Pengolahan Limbah Cair Industri Batik Dengan Metode Koagulasi-Flokulasi Dan Adsorpsi Sistem Batch, Tesis, Program Studi Magister Sistem Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Yulianto, A. dan Hakim, L., Purwaningsih, I., Pravitasari, V. A., 2009, Pengolahan limbah industri batik pada skala laboratorium dengan menggunakan metode elektrokoagulasi, Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol. 5 No. 1, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

Yunitasari, Y., Elystia, S., dan Ivnaini, A., 2017, Metode elektrokoagulasi untuk mengolah limbah cair batik di unit kegiatan masyarakat rumah Batik Andalan PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Jurnal F. Teknik, Vol. 4, No. 1, Universitas Riau. Riau

Zuhria, F., 2014, Penurunan COD, BOD dan TSS Limbah Cair Pewarna Industri Batik Rara Djonggrang dengan Metode Elektrokoagulasi, Tesis, Departemen Teknik Kimia, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta



DOI: https://doi.org/10.22146/jrekpros.26900

Article Metrics

Abstract views : 6412 | views : 6619

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Jurnal Rekayasa Proses

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.