Pemungutan Kurkumin dari Kunyit (Curcuma domestica val.) dan Pemakaiannya Sebagai Indikator Analisis Volumetri

https://doi.org/10.22146/jrekpros.557

Ratna Sri Harjanti(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Analisa volumetri merupakan salah satu metode analisa kwantitatif, yang sangat penting penggunaannya dalam menentukan konsentrasi zat yang ada dalam larutan. Keberhasilan analisa volumetri ini sangat ditentukan oleh adanya indikator yang tepat sehingga mampu menunjukkan titik akhir titrasi yang tepat. Kurkumin, zat warna yang terkandung dalam umbi tanaman kunyit (Curcuma domestica val.) ternyata mampu berfungsi sebagai indikator karena terjadinya perubahan warna dari kuning muda coklat menjadi coklat pada pH sekitar 4,5 – 9,9. Untuk mengambil kurkumin dari umbinya, dilakukan dengan cara ekstraksi. Hasil ekstraksi disebut oleoresin. Dalam hal ekstraksi oleoresin, peranan pelarut, lama ekstraksi, suhu ekstraksi, dan kehalusan partikel sangat penting. Pada pengambilan zat warna kurkumin, kunyit yang sudah dihaluskan dikenakan proses ekstraksi dengan variasi suhu operasi, lama ekstraksi, dan kehalusan serbuk kunyit. Solven yang digunakan adalah etanol. Hasil ekstraksi kemudian didistilasi dan ditimbang . Kurkumin yang diperoleh pada kondisi optimum diuji kadarnya menggunakan TLC Scanner. Pemanfaatan kurkumin sebagai indikator dalam analisa volumetri dilakukan dengan cara titrasi menggunakan beberapa sampel asam basa dan membandingkannya dengan titrasi menggunakan indikator pp dan mo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum pengambilan kurkumin adalah pada suhu 70°C, ukuran partikel kunyit 100 mesh selama 120 menit menggunakan pelarut alcohol. Kurkumin yang dihasilkan memiliki kadar 5,158 mg/mL. Kurkumin yang akan digunakan sebagai indikator titik akhir pada analisa volumetri harus diencerkan terlebih dahulu menjadi 5% volume sebanyak 4 tetes.

Kata kunci: indikator, kurkumin, titrasi, ekstraksi

Volumetric analysis is one of quantitative analysis methods; a very important method used in determining the concentration of substances in solution. The success of this analysis was determined by the existence of an appropriate indicator that can show the exact end-point of titration. Curcumin, a natural dye contained in the plant root of turmeric (Curcuma domestica val.) was able to function as an indicator for the color change from light yellow brown to brown at pH around 4.5 to 9.9. Curcumin is extracted from the tuber which result is called oleoresin extraction. In the case of extraction of oleoresin, the role of solvent, extraction duration, temperature, and the fineness of particles is very important. In the present work curcumin pigment was extracted from turmeric paste in ethanol as solvent at varying operating conditions; i.e temperature, duration of extraction, and particle size of turmeric powder. The extract was further distilled and weighed. The curcumin obtained at optimum conditions was then determined using a TLC Scanner. The use of curcumin as an indicator in volumetric analysis was done by mean of titration using a few acid-basic samples. The results were compared with results from titrations using phenolphthalein (pp) and methyl-orange (mo) as indicators. The results showed that the optimum condition of curcumin extraction were at a temperature of 70°C for 120 minutes with a turmeric particle size of 100 mesh. The curcumin produced had a relatively high concentration of 5.158 mg/mL. In order to use it as an indicator for the end-point of volumetric analysis, the curcumin should be diluted to obtain 5% solution and use as much as 4 drops of the solution for the titration.

Key words: indicator, curcumin, titration, extraction

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/jrekpros.557

Article Metrics

Abstract views : 44434 | views : 201121

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2012 Jurnal Rekayasa Proses

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.