Pengendapan nikel sulfat hasil pelindian bijih nikel laterit (limonit) menggunakan metode Solvent Displacement Crystallization (SDC)
Muhammad Ridwan Septiawan(1*), Justiadi Justiadi(2), Dewi Purnama Sari(3), Vincentius Sulistyoaji Nugroho(4), Muhammad Ikbal Rianto(5)
(1) Program Studi Teknik Kimia Mineral, Politeknik Industri Logam Morowali Desa Labota, Morowali, 94974
(2) Program Studi Teknik Listrik dan Instalasi, Politeknik Industri Logam Morowali Desa Labota, Morowali, 94974
(3) Program Studi Teknik Kimia Mineral, Politeknik Industri Logam Morowali Desa Labota, Morowali, 94974
(4) Program Studi Teknik Perawatan Mesin, Politeknik Industri Logam Morowali Desa Labota, Morowali, 94974
(5) Program Studi Teknik Listrik dan Instalasi, Politeknik Industri Logam Morowali Desa Labota, Morowali, 94974
(*) Corresponding Author
Abstract
Penggunaan nikel sulfat sebagai bahan baku baterai litium akan meningkatkan permintaan nikel di masa depan. Peningkatan permintaan tersebut akan diikuti oleh peningkatan permintaan bijih nikel yang saat ini banyak berasal dari bijih nikel laterit. Khususnya, permintaan bijih nikel laterit kadar rendah (limonit, Ni ≤ 1,5%) yang saat ini belum banyak diolah. Berdasarkan hal tersebut, pada penelitian ini akan dilakukan pengolahan bijih nikel laterit kadar rendah (limonit) secara hidrometalurgi untuk memperoleh padatan nikel sulfat melalui proses pelindian menggunakan asam sulfat dan pengendapan menggunakan metode Solvent Displacement Crystallization (SDC). Tahapan pada penelitian ini meliputi preparasi, pelindian, pengendapan dan karakterisasi. Sampel bijih hasil preparasi dilarutkan dengan menggunakan asam sulfat pada proses pelindian dan dinetralisasi menggunakan CaCO3 untuk memperoleh larutan nikel sulfat yang kemudian diendapkan pada proses pengendapan menggunakan metode SDC. Endapan nikel sulfat selanjutnya dipisahkan dari larutan untuk dikarakterisasi menggunakan XRD, XRF, AAS dan SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan organik air (OA) 1,6:1; pH 2, waktu pengadukan 3 jam dan temperatur 20oC adalah parameter terbaik dengan persen pengendapan nikel yang diperoleh adalah 98,3%.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aktas S. 2011. A novel purification method for copper sulfate using ethanol. Hydrometallurgy. 106(3-4):175–178. doi: 10.1016/j.hydromet.2011.01.001.
Aktas S, Gürcan H, Keskin A, Morcali MH, Özbey S, Yücel O. 2013. Investigation of cobalt sulfate precipitation by alcohol and influencing factors. Minerals and Metallurgical Processing. 30(3):174–179. doi: 10.1007/bf03402265.
Arif A. 2015. Kendala dan kemungkinan pengembangan proses caron untuk bijih nikel laterit kadar rendah Indonesia. Metalurgi. 26(1):7. doi:10.14203/metalurgi.v26i1.3.
Dalvi A, Bacon W, Osborne R. 2004. The past and the future of nickel laterites.
Girgin I, Obut A, Üçyildiz A. 2011. Dissolution behaviour of a Turkish lateritic nickel ore. Minerals Engineering. 24(7):603–609. doi: 10.1016/j.mineng.2010.10.009.
Ichlas ZT, Mubarok MZ, Magnalita A, Vaughan J, Sugiarto AT. 2020. Processing mixed nickel‐cobalt hydroxide precipitate by sulfuric acid leaching followed by selective oxidative precipitation of cobalt and manganese. Hydrometallurgy. 191:105185. doi:10.1016/j.hydromet.2019.105185.
Moldoveanu GA, Demopoulos GP. 2002. Producing highgrade nickel sulfate with solvent displacement crystallization. Jom. 54(1):49–53. doi: 10.1007/BF02822606.
Mubarok M, Lieberto J. 2013. Precipitation of nickel hydroxide from simulated and atmospheric-leach solution of nickel laterite ore. Procedia Earth and Planetary Science. 6:457–464. doi:10.1016/j.proeps.2013.01.060.
Olivier MC, Dorfling C, Eksteen JJ. 2012. Evaluating a solvent extraction process route incorporating nickel preloading of Cyanex 272 for the removal of cobalt and iron from nickel sulphate solutions. Minerals Engineering. 27-28:37– 51. doi:10.1016/j.mineng.2011.12.006.
Oustadakis P, Agatzini-Leonardou S, Tsakiridis PE. 2006. Nickel and cobalt precipitation from sulphate leach liquor using MgO pulp as neutralizing agent. Minerals Engineering. 19(11):1204–1211. doi:10.1016/j.mineng.2005.11.006.
Prasetyo P. 2016. Sumber daya mineral di Indonesia khususnya bijih nikel laterit dan masalah pengolahannya sehubungan dengan UU Minerba 2009.
Pratama BE, Sibarani D, Puspandaru A. 2011. Ekstraksi nikel dari bijih nikel laterit melalui proses pelindian dengan memanfaatkan bakteri. Technical report. Institut Teknologi Bandung.
Solihin, Mubarok MZ, Hapid A, Firdiyono F. 2014. Pelindian bijih nikel laterit Sulawesi Tenggara dalam media asam sulfat. Prosiding Pemaparan Hasil Penelitian Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Tahun 2014. Bandung. p. 527– 534.
Wanta KC, Petrus HT, Perdana I, Astuti W. 2017. Uji validitas model shrinking core terhadap pengaruh konsentrasi asam sitrat dalam proses leaching nikel laterit. Jurnal Rekayasa Proses. 11(1):30. doi:10.22146/jrekpros.23321.
DOI: https://doi.org/10.22146/jrekpros.83282
Article Metrics
Abstract views : 1775 | views : 2471Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 The authors
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.