STRUKTUR HISTOLOGI KELENJAR LUDAH BURUNG WALET (Collocaliafusiphaga) DAN BURUNG GEREJA (Passer montanus)
Soehartini Jatman(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Burung walet putih (Collocalia fusiphaga) mempunyai nilai ekonomi tinggi karena menghasilkan sarang dari
cairan ludah yang mempunyai kandungan nutrisi tinggi. Burung tersebut termasuk burung liar, tidak dilindungi, tetapi
habitat dan budidayanya diatur oleh pemerintah Indonesia demi pemanfaatan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan
rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan struktur histologi pada burung walet (Collocaliafusiphaga)
dengan burung gereja (Passer montanus) sebagai pembanding. Empat ekor burung walet dewasa dan empat ekor
burung gereja dewasa, diambil rahang bawab (mandibula) dan lidahnya, dibuat preparat histologi pemotongan serial
dengan ketebalan 5 !lm. Sampel diwarnai dengan metoda hematoksilin-eosin (HE) dan dan alcian blue-periodic acid
schifJ(AB-PAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua tipe kelenjar ludah adalah tubulo alveolar kompleks
yang mengandung mukosakarida bersifat asam. Kelenjar ludah burung walet tersebar merata disepanjang lapisan
mukosa mandibula dan mukosa organ lidah. Distribusinya semakin sedikit ke arah ujung lidah kelenjar, dan kemudian
menghilang di ujung lidah. Pada burung gereja, kelenjar ludah di lapisan mukosa mandibula hanya terdeteksi di lateral
dan dorsolateral secara berkelompok, sedangkan pada organ lidahberada ditepi dorsal, dorso lateraldan ventrolateral.
cairan ludah yang mempunyai kandungan nutrisi tinggi. Burung tersebut termasuk burung liar, tidak dilindungi, tetapi
habitat dan budidayanya diatur oleh pemerintah Indonesia demi pemanfaatan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan
rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan struktur histologi pada burung walet (Collocaliafusiphaga)
dengan burung gereja (Passer montanus) sebagai pembanding. Empat ekor burung walet dewasa dan empat ekor
burung gereja dewasa, diambil rahang bawab (mandibula) dan lidahnya, dibuat preparat histologi pemotongan serial
dengan ketebalan 5 !lm. Sampel diwarnai dengan metoda hematoksilin-eosin (HE) dan dan alcian blue-periodic acid
schifJ(AB-PAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua tipe kelenjar ludah adalah tubulo alveolar kompleks
yang mengandung mukosakarida bersifat asam. Kelenjar ludah burung walet tersebar merata disepanjang lapisan
mukosa mandibula dan mukosa organ lidah. Distribusinya semakin sedikit ke arah ujung lidah kelenjar, dan kemudian
menghilang di ujung lidah. Pada burung gereja, kelenjar ludah di lapisan mukosa mandibula hanya terdeteksi di lateral
dan dorsolateral secara berkelompok, sedangkan pada organ lidahberada ditepi dorsal, dorso lateraldan ventrolateral.
Full Text:
Full TextDOI: https://doi.org/10.22146/jsv.249
Article Metrics
Abstract views : 2752 | views : 0Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2012 Jurnal Sain Veteriner
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Sain Veteriner Indexed by
Copyright of JSV (Jurnal Sain Veteriner) ISSN 0126-0421 (print), ISSN 2407-3733 (online).
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada
Jl. Fauna No.2, Karangmalang, Yogyakarta
Phone: 0274-560862
Fax: 0274-560861
Email: jsv_fkh@ugm.ac.id
HP. 0895363078367
Jurnal Sain Veteriner is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats