Stasis urin pada Kucing: Evaluasi Klinis dan Laboratoris

https://doi.org/10.22146/jsv.52678

Geovani Meryza Oka Putra Caesar(1), Sitarina Widyarini(2), Soedarmanto Indarjulianto(3*), Alfarisa Nururrozi(4), Yanuartono .(5), Slamet Raharjo(6)

(1) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada
(4) Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada
(5) Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada
(6) Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Stasis urin merupakan diagnosis simtomatif yang menggambarkan tertahannya urin di dalam saluran urinaria yang biasanya ditandai dengan membesarnya vesica urinaria (VU). Gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratoris sangat berperan penting dalam menentukan diagnosanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kejadian stasis urin pada kucing secara klinis dan laboratoris. Materi yang digunakkan di dalam penelitian ini adalah 10 ekor kucing yang menunjukkan gejala klinis kesulitan urinasi. Semua kucing diperiksa fisik secara lege artis meliputi kondisi umum dan keadaan organ urinari khususnya VU. Kucing selanjutnya diambil sampel darahnya untuk diperiksa gambaran hematologi meliputi pemeriksaan jumlah eritrosit dan leukosit, nilai hemoglobin (Hb) dan packet cell volume (PCV). Hasil pemeriksaan pada penelitian ini didapatkan bahwa semua 10 ekor kucing (100%) menunjukkan gejala klinis tidak urinasi lebih dari 24 jam, pembesaran dan distensi VU, penurunan nafsu makan dan minum, lemas dan 3 ekor kucing (30%) menunjukkan penurunan reflek kesadaran. Semua kucing dalam penelitian ini berjenis kelamin jantan, terdiri dari 8 ekor (80%) berumur 13-24 bulan dan 2 ekor (20%) berumur lebih dari 24 bulan. Hasil pemeriksaan VU menggunakan USG didapatkan adanya peradangan dinding pada 9 ekor (90%), penebalan dinding pada 7 (70%) ekor dan adanya urolit pada 9 (90%) ekor kucing. Hasil pemeriksaan hematologi didapatkan semua parameter darah yang diperiksa dalam batasan yang normal. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa stasis urin total menunjukkan gejala klinis tidak urinasi, penurunan nafsu makan, pembesaran dan distensi VU yang pada pemeriksaan menggunakan USG menunjukkan adanya keradangan dan penebalan dinding VU dan ditemukan urolit.

Keywords


FLUTD; kucing; Stasis urin; USG; Urolit

Full Text:

PDF


References

Apritya, D., Yunani, R., dan Widyawati R. (2017). Analisis urin kasus urolithiasis pada kucing tahun 2017 di Surabaya. Agrovet. 6 (1): 82-84. Tariq, A., Rafique, R., Abbas, S.Y., Khan, M.N., Huma, I., Perveen, S., and Kamran, M. (2014). Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD) – An Emerging Problem of Recent Era. J. Vet. Sci. & Anim. Husb. 2 (3):1-5. Cameron, M.E., Casey, R.A., and Bradshaw, J.W.S. (2004). A study of environmental and behavioural factors that may be asso-ciated with feline idiopathic cystitis. J Small Anim. Pract. 45: 144–147. Chew, D.J., Dibartola, S.P., and Schenck, P.A. (2011). Canine and Feline Nephrology and Urology. USA: Elsevier Saunders. Defauw, P.A.M., Maele, I.V., Duchateau, L., Polis I.E., Sauders, J.H., and Daminet, S. (2011). Risk Factors and Clinical Presentation of Cats with Feline Idiopathic Cystitis. J Fel Med Surg. 13: 967 - 975. Dorsch, R., Hartmann K., and Sauter-Louis C. (2014). Feline Lower Urinary Track Disease in a German Cat Population: A retrospective Analysis of Demographic Data. Causes an Clinical Signs. Tierarztliche Praxis Kleintiere. 42(4): 231-9. Forrester, S.D., and Towell, T.L. (2015). Feline Idiopathic Cystitis. Veterinary Clinic North America Small Animal Practice. 45 (5): 783-806. Gandasoebrata. 2007. Penuntun Labiratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat. Lew-Kojrys-Kojrys-Kojrys S., Mikulska-Skupien E., Snarska, A., Krystkiewic, W., and Pomianowski, A. (2017). Evaluation of clinical signs and causes of lower urinary tract disease in Polish cats. Veterinarni Medicina, 62, 2017 (07): 386–393. Lund, H.S., Krontveit, R.I., Halvorsen, I., and Eggertsdottir, A.V. (2013). Evaluation of Urinalysis from Untreated Adult Cat with Lower Urinary Tract Disease and Healthy Control Cat: predictive ability and clinical relevance. J Fel Med Surg.. 15(12): 1086-97. Lund, H.S., Saevik, B.K., Fisntad, O. W., Grontvedt, E.T., Vatne, T. (2015). Risk Factor for Idiopathic Cystitis in Norwegian Cats: a Matched Case-Control Study. J Fel Med Surg. 1-9. Nururrozi, A., Soedarmanto, I., Yanuartono, Purnamaningsih, H., Widyarini, S., Raharjo, S., dan Ramandani, D. (2019). Terapi Ammonium Khlorida-Asam Askorbat untuk Menurunkan Tingkat Keasaman Urin dan Kristalisasi Struvit pada Kucing Urolithiasis. J. Vet., 20 (1): 8 -13. Osborne, C.A., Bartges, J.W., and Luich, J.P. (2006). Canine and feline urolithiasis: relationship of etiopathogenesis to treatment and prevention. Dalam: Canine and Feline Nephrology and Urology. Osborne CA & Finco DR (eds.). Lea & Febiger: Pages: 798– 888 Salasia, S.I.O. dan Hariono, B. (2010). Patologi Klinik Veteriner Kasus Patologi Klinis. Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru. Pages:18-98. Stevenson, A. (2002). The Incidence of Urolithiasis in Cats and Dogs and the Influence of Diet in Formation and Prevention of Recurrence. London. Institute of Urology and Nephrology, University College London. 26(2): 169-179. Sukandar, E. (2006). Nefrologi Klinik. Edisi 3. Bandung : Pusat Informasi Ilmiah Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unpad. Pages:38:45. Triakoso. (2019). Pakan dan Kucing. Kesehatan dan Risiko Penyakit Akibat Pakan Pada Kucing. Disampaikan pada Seminar Hill’s Nutrition tanggal 21 Mei 2016. Pages:12-15. Westropp, J.L., Buffington, C.A., and Chew, D. (2005). Feline lower urinary tract disease. Dalam: Textbook of Veterinary Internal Medicine. Ettinger SJ & Feldman EC (Eds). Saunders. Minnesota chapter 2. 67(4): 731-736. Yanuartono, Nururrozi, A., dan Indarjulianto, S. (2017). Penyakit Ginjal Kronis pada Anjing dan Kucing: Manajemen Terapi dan Diet. JSV 35 (1):2-17. Zaenab, S., Noviana, D., dan Zulfanedi, Y. (2008). Ultrasonographic Findings In A Cat With Feline Lower Urinary Tract Disuse. Bogor Indonesia Agro. Pages:325-326.



DOI: https://doi.org/10.22146/jsv.52678

Article Metrics

Abstract views : 6022 | views : 15901

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2021 Jurnal Sain Veteriner

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Sain Veteriner Indexed by

    CrossrefROADCOREProduct DetailsDESKRIPSI GAMBAR


Copyright of JSV (Jurnal Sain Veteriner) ISSN 0126-0421 (print), ISSN 2407-3733 (online).

Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada

Jl. Fauna No.2, Karangmalang, Yogyakarta

Phone: 0274-560862

Fax: 0274-560861

Email: jsv_fkh@ugm.ac.id

HP. 0895363078367

Jurnal Sain Veteriner is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

free
web stats View My Stats