POLA PEMELIHARAAN BURUNG WALET PADA PULAU-PULAU UTAMA PENGHASIL SARANG BURUNG WALET DI INDONESIA
Dede Sri Wahyuni(1*), Hadri Latif(2), Mirnawati B Sudarwanto(3), Chaerul Basri(4)
(1) Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Badan Karantina Pertanian Kota Tangerang Banten
(2) Departemen IPHK Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
(3) Departemen IPHK Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
(4) Departemen IPHK Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
(*) Corresponding Author
Abstract
Burung walet di Indonesia umumnya dibudidayakan pada rumah burung walet (RBW) secara tradisional dengan pola pemeliharaan tertentu. Pola pemeliharaan menjadi salah satu faktor pendukung bagi burung walet untuk memproduksi sarang burung walet (SBW) dengan kualitas baik secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola pemeliharaan burung walet di RBW di pulau-pulau utama penghasil SBW di Indonesia. Suatu survei terhadap total 44 RBW di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan telah dilakukan untuk mengetahui pola pemeliharaan di masing-masing pulau tersebut. Data dikumpulkan melalui wawancara secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Pertanyaan dalam kuesioner terdiri atas karakteristik bangunan, kebersihan, sumber makanan dan udara, dan lingkungan RBW. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan RBW umumnya bertingkat, dengan atap beton, dinding bata semen, lantai plester semen, dan sirip kayu. Rumah burung walet dibersihkan dibersihkan dengan cara digores/disapu dalam waktu kurang dari dua bulan. Kotoran burung walet umumnya digunakan untuk kebutuhan sendiri. Rumah burung walet umumnya tidak menyediakan bahan untuk menarik serangga atau pakan tambahan. Pakan burung walet umumnyaHymenoptera , dan sumber airnya adalah kolam di dalam gedung RBW. Lingkungan RBW merupakan kawasan pemukiman dan dekat dengan jalan raya. Pembinaan dan pemantauan terhadap pola pemeliharaan burung walet perlu terus dilakukan untuk mendapatkan SBW yang berkualitas baik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Azahar, I., Abdullah, A.A., and Munirah, A.R. (2013). An Overview of the Study on the Right Habitat and Suitable Environemntal Factors that influences the Success of Edible Bird Nest Production in Malaysia. Asian Journal of Agricultural Research. 8(1):1-16. Babji, A.S., Nurfatin, M.H., Syarmila, E.I.K., and Masitah, M. (2015). Secrets of Edible Bird’s Nest. UTAR Agriculture Science Journal. 1(1):32–37. Badan Pusat Statistik. (2021). Ekspor Sarang Burung menurut Negara Tujuan Utama, 2012-2020 Retrieved July 27, 2021, from https://www. bps.go.id/statictable/2019/02/25/2022/ekspor-sarang-burung-menurut-negara-tujuan-utama-2012-2019.html. But, P.P.H., Jiang, R.W., and Shaw, P.C. (2013). Edible Bird’s Nests – How Do the Red Ones Get Red? Journal Ethnopharmacology. 145(1):378-380. Daud, N.A., Yusop, M.S., Babji, A.S., Lim, S.J., Sarbini, S.R., and Yan, H.T. (2019). Edible Bird’s Nest: Physicochemical Properties, Production, and Application of Bioactive Extracts and Glycopeptides. Food Reviews International. 1-20. Fujita, M., and Leh, C. (2020). The Feeding Ecology of Edible-Nest Swiftlets in a Modified Lands-cape in Sarawak. In Anthropogenic Tropical Forests (pp. 401-415). Singapore: Springer. Koon, L.C., and Cranbrook, E. (2002). Swiftlets of Borneo – Builders of edible nests (pp. 1–171). Sabah, Malaysia: Natural History Pub-lication (Borneo) SDN., B.H.D. Li, Y.F., Zhang, Z.F., Li, Y.F., Xiao, H.X., Liu, G.H., Gu, L.R., and Zhang, Y. (2018). Aerodramus fuciphagus and “Bird house” technology in Malaysia. Journal of Forest Science. 34(2):131–135. Lourie, S.A., Tompkins, D.M. (2000). The diets of Malaysian swiftlets. Ibis. 142 (4):596–602. Marni, S., Marzura, M.R., Norzela, A.M., Khairunnisak, M., Bing, C.H., and Eddy, A.A. (2014). Preliminary study on free sialic acid content of edible bird nest from johor and kelantan. The Malaysian Journal of Veterinary Research. 5(1):9-14. Saengkrajang, W., Matan, N., and Matan, N. (2013). Nutritional Composition of the Farmed Edible Bird’s Nest (Collocalia fuciphaga) in Thailand. Journal of Food Composition and Analysis. 31:41-45. Setiawan, T.H. (2013). Studi penelitian pembangunan rumah walet studi kasus rumah walet Rawaluku Propinsi Bandar Lampung. Jurnal Teknik Sipil UAJY. 12(2):14166. Turede, Y. (2020). Kiat Sukses menjadi Konsultan Burung Walet. Bandung: CV. Ahamedia. Hal 93.
DOI: https://doi.org/10.22146/jsv.69112
Article Metrics
Abstract views : 3530 | views : 5005Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Sain Veteriner
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Sain Veteriner Indexed by
Copyright of JSV (Jurnal Sain Veteriner) ISSN 0126-0421 (print), ISSN 2407-3733 (online).
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada
Jl. Fauna No.2, Karangmalang, Yogyakarta
Phone: 0274-560862
Fax: 0274-560861
Email: jsv_fkh@ugm.ac.id
HP. 0895363078367
Jurnal Sain Veteriner is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats