Penggunaan Ventilator dalam Menunjang Keberhasilan Operasi Hernia Diafragmatika karena Trauma Pada Kucing Lokal

Dhirgo Adji

doi:10.22146/jsv.69547

Penggunaan Ventilator dalam Menunjang Keberhasilan Operasi Hernia Diafragmatika karena Trauma Pada Kucing Lokal

https://doi.org/10.22146/jsv.69547

Dhirgo Adji^(1*)

(1) Faculty Of Veterinary Medicine Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Ventilator merupakan perangkat vital pada mesin anestesi inhalasi yang sangat diperlukan untuk penanganan hernia diafragmatika, yang banyak ditemukan kasusnya pada kucing, di Daerah Istimewa Yogyakarta. Mayoritas kasus hernia diafragmatika disebabkan akibat trauma, baik karena jatuh dari ketinggian, rudapaksa maupun tertabrak kendaraan bermotor. Operasi penanganan hernia diafragma tergolong sulit dikarenakan hilangnya kemampuan ventilasi akibat sobeknya diafragma akan berakibat kolapsnya paru paru yang rawan menyebabkan kematian. Penggunaan mesin ventilator akan sangat membantu dalam proses operasi, karena ventilasi mekanik akan mempertahankan suplai oksigen secara stabil sampai dengan operasi selesai dilaksanakan. Monitoring stabilitas kondisi pasien sebelum, selama dan sesudah operasi merupakan prosedur yang tidak kalah pentingnya dalam penanganan hernia diafragmatika. Hewan biasanya akan bernafas normal dan menunjukkan perbaikan kondisi dalam beberapa hari setelah operasi selesai.

References

Aditianingsih, D., Sedono, R., Y. Baktiar. (2016). Efek perbedaan volume tidal Ventilasi Mekanik Selama Operasi terhadap Rasio PaO2/FiO2 Pascakraniotomi Efektif. JNI 2016; 5(3): 163-72.

Adji,D. (2019). Pengantar Anestesiologi Veteriner. Penerbit Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada. ISBN: 978-623-7068-01-3

Besalti, O., Pekcan, Z., Calıskan, M., Aykut, Z.G. (2011). A retrospective study on traumatic diaphragmatic hernias in cats. Ankara Univ Vet Fak Derg; 58: 175-179.

Fossum, T.W. (2002): Traumatic Diaphragmatic Hernia. In: TW Fossum (Ed), Small Animal Surgery, 2nd ed., Mosby, Missouri, pp795-798.

Gibson, T.W., Brisson, B.A., Sears, W. (2005). Perioperative survival rates after surgery for diaphragmatic hernia in dogs and cats: 92 cases (1990–2002). J.AmVetMedAssoc. 227(1):105-109.

Hammond, R. (2007) dalam Seymour, C and Novakovski, T.D., 2007. BSAVA Manual of Canine and Feline Anaesthesia and Analgesia. 2 ed. British Small Animal Veterinary Association. Woodrow House, 1 Telford Way, Waterwells, Business Park, Quedgeley, Gloucester GL2 2AB. England.

Hyun, C. (2004). Radiographic diagnosis of diaphragmatic hernia: Review of 60 cases in dogs and cats. J Vet Sci.; 5: 157-162.

Minihan, A.C., Berg, J, Evans, K.L. (2004): Chronic diaphragmatic hernia in 34 dogs and 16 cats. J.Am.Anim.Hosp.Assoc, 40: 51-63.

Morgan, R.V. (2008). Normal Physiologic Values dalam Handbook of Small Animal Practice. 5 ed. Missouri US, Elsevier. p.1272.

Randall, E.K. (2018). Canine and Feline Diaphragm. In: Textbook of Veterinary Diagnostic Radiology. Ed: Thrall DE. 7th Ed. 33-648.

Ruszkai, Z., and Szabo, Z. (2020). Maintaining Spontaneous Ventilation During Surgery-A Review Article. J. Emerg Crit Care Med. DOI : 10.21037/jeccm.2019.09.06. 1-7.

Schmiedt, C.W., Karen, M.T., Stevenson, M. (2003): Traumatic diaphragmatic hernia in cats: 34 cases (1991- 2001). J.Am.Vet.Med.Assoc, 222: 1237-1240.

Seymour, C.D and Novakovsky,T.(2007). BSAVA Manual of Canine and Feline Anaesthesia ... British Small Animal Veterinary Association. Gloucester, UK: 133-149.

Slatter, D. (2003). Textbook of Small Animal Surgery. 3 ed. Saunders An Imprint of Elsevier Science. The Curtis Center Independence Square West, Philadelphia, PA 19106.

Sorrel-Raschi, L.(2009). Blood gas and oxymetri monitoring. In: Silverstein, D.C., Hopper, K. (Eds), Small Animal Critical Care Medicine. Elsevier, St.Louis, pp.878-872

Stampley, A.R. and Waldron, D.R. (1993): Reexpansion pulmonary edema after surgery to repair a diaphragmatic hernia in a cat. J.Am Vet Med Assoc, 203: 1699-1701.

DOI: https://doi.org/10.22146/jsv.69547