Profil Hematologi, Kadar Besi (Fe), dan Rasio Mieloid: Eritroid Kuda Hiperimun  yang digunakan dalam Produksi Plasma Antisera

Dinar Arifianto; Anita Esfandiari; I Wayan Teguh Wibawan; Amrozi Amrozi; Maharani Maharani; Darsono Darsono; Hirawan Setiadi; Agus Setiyono

doi:10.22146/jsv.90681

Profil Hematologi, Kadar Besi (Fe), dan Rasio Mieloid: Eritroid Kuda Hiperimun yang digunakan dalam Produksi Plasma Antisera

https://doi.org/10.22146/jsv.90681

Dinar Arifianto^(1*), Anita Esfandiari⁽²⁾, I Wayan Teguh Wibawan⁽³⁾, Amrozi Amrozi⁽⁴⁾, Maharani Maharani⁽⁵⁾, Darsono Darsono⁽⁶⁾, Hirawan Setiadi⁽⁷⁾, Agus Setiyono⁽⁸⁾

(1) Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut Pertanian Bogor
(2) Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut Pertanian Bogor
(3) Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut Pertanian Bogor
(4) Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut Pertanian Bogor
(5) PT. Bio Farma (Persero) Bandung, Jawa Barat
(6) PT. Bio Farma (Persero) Bandung, Jawa Barat
(7) PT. Bio Farma (Persero) Bandung, Jawa Barat
(8) Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, Institut Pertanian Bogor
(*) Corresponding Author

Abstract

Kuda merupakan salah satu hewan yang penting dalam produksi plasma antisera sebagai bahan baku pembuatan serum. Akhir abad ke-19 kuda berperan krusial dalam pengembangan serum pertama terhadap penyakit difteri manusia. Hingga saat ini kuda masih digunakan untuk memproduksi berbagai serum anti-venom, anti-rabies, anti-tetanus, hingga anti-SARS CoV-2. Proses produksi plasma antisera diawali dengan injeksi imunogen pada kuda yang disebut dengan hiperimunisasi. Antibodi dalam jumlah besar yang terbentuk dikoleksi kemudian dipurifikasi untuk digunakan pada manusia. Hiperimunisasi menimbulkan berbagai efek samping, diantaranya adalah penimbunan fibril amiloid pada berbagai jaringan yang dapat mengganggu fisiologi dan fungsi organ tubuh. Sebanyak 12 ekor kuda digunakan dalam penelitian ini dan dibagi menjadi 4 kelompok. Kuda kontrol (n=3) terdiri atas kuda yang belum pernah mendapatkan perlakuan hiperimunisasi, sedangkan 9 kuda lainnya dikelompokkan berdasarkan lamanya waktu produksi plasma antisera dengan metode hiperimunisasi (masing-masing kelompok berjumlah 3 ekor). Kelompok I terdiri atas kuda dengan masa produksi 2-3 tahun, kelompok II terdiri atas kuda dengan masa produksi 4-5 tahun, dan kelompok III terdiri atas kuda dengan masa produksi 6-7 tahun. Sampel darah, serum, dan aspirasi sumsum tulang dianalisis utuk menghitung niali eritrosit, Hb, PCV, trombosit, profil besi (besi serum, UIBC, TIBC, saturasi transferin), rasio mieloid:eritroid (M:E) dan persentase retikulosit. Analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada parameter eritrosit dan rasio M:E (P<0,05), sedangkan niali Hb, PVC, trombosit, prosentase retikulosit, dan profil besi tidak ditemukan perbedaan yang signifikan (P>0,05). Data tersebut menunjukkan bahwa perlakuan hiperimunisasi menyebabkan penurunan eritrosit dan peningkatan nilai rasio mieloid:eritroid (M:E) pada kuda penghasil plasma antisera.

Keywords

antisera; besi; hematologi; hiperimun; kuda

Full Text:

PDF

References

Aros K, Carrasco J, Briones R, Tadich TA. 2017. Hematological and serum biochemical reverence values for urban-working equines in Chile. Austral J Vet Sci (1) 27-33.Balan M, McCullough M, O’Brien PJ. 2018. Equine blood reticulocytes: reference intervals, physiological and pathological changes. Comp Clin Pathol. https://doi.org/10.1007/s00580-018-2820-4 Borges AS, Divers TJ, Stokol T, Mohammed H. 2007. Serum iron and plasma fibrinogen concentration as indicator of sistemic inflamatory disease in horses. J Vet Intern Med (21) 489-494. Cacelia G, Clement MD, Luan D, Truong MD. 2014. An evaluation of Congo red fluorescence for the diagnosis of amyloidosis. Human Pathology (45) 1766-1766 Costa CBP da, Martins FJ, Cunha LER, Ratcliffe NA, Paula RC de, Castro HC. 2021. COVID-19 and hyperimmune sera: a feasible plan b to fight against coronavirus. International immunopharmacology (20). doi.org/10.1016/j.intimp.2020.107220. Galushko EA. 2014. The clinical significance of hepcidin detection in the patients with anemia and rheumatoid arthritis. Klin Med (Mosk). 92: 21–27. Hablovarid A, Eslampanah MH, Akbari M. 2017. Prognosis of hepatic amyloidosis status and insufisiensi in snake antivenom producing horses. Razi Institute. 72(2):113-122. Harvey J. W. 2008. Iron metabolism and disorders. Clinical biochemistry of domestic animals. 269-270. Inoue Y, Matsui A, Asai Y, Aoki F, Matsui T, Yano H. 2005. Efect of exercise on iron metabolism in horses. Biological trace element research. 103: 33-42. 0163-4984/05/10701–0033. Kaufmann SHE. 2017. Remembering Emil von Behring: from tetanus treatment to antibody cooperation with phagocytes. Mbio. (8). doi:ARTN e00117-1710.1128/mBio.00117-17. Kumar M, Bhoi S. 2016. Cytokines, granulocytemonocyte colony stimulating factor, interleukin- 3 and erythropoietin: can they be a therapeutic option for the stimulation of hematopoietic progenitor cells in trauma-hemorrhagic shock? Indian J Crit Care Med. 20: 207–209. Lavatelli F, Albertini R, Di Fonzo A, Palladini G, Merlini G. 2014. Biochemical markers in early diagnosis and management of systemic amyloidosis. Clin Chem Lab Med. 52(11):1517–1531. Lonker NS, Fechner K, El Whed AA. 2020. Horses as crucial part of one health. Vet Sci. 7(28):1-15. Madu AJ dan Ughasoro MD. 2016. Anemia of chronic diseasi: an in-depth review. Medical principles and practice 26: 1-9. DOI: 10.1159/000452104 Moreira AS, Dreyfus JM, Peek SF. 2019. Suspected hepatic amyloidosis in horse. Equine veterinary education. doi: 10.1111/eve.13087. Murakami T, Inoshima Y, Sakamoto E, Fukushi H, Sakai H, Yanai T, Ishiguro N. 2013. AA amyloidosis in vaccinated growing chikens. J comp path. 149: 291-297. http://dx.doi.org/10.1016/j.jcpa.2013.02.002. Seida AA, Soliman R. 2017. Hybridomas Producing Monoclonal Antibodies against Tetanus Toxin Replaces the Polyclonal Horse Anti-Tetanic Serum. ARC Journal of Immunology and Vaccines (2):1-9 Soto AM, Arguedas M, Brenes H, Bujan W, Aguilar EC, Diaz C, Echeverri A, Diaz MF, Gomez A, Hernandez A, Marrera M, Leon G, Macaya R, Kuhne A, Mora JAM, Mora J, Sanabria A, Sanchez A, Sanchez L, Segura A, Segura E, Solano D, Soto C, Stynoski JL, Vargas M, Villalta M, Reusken CBEM, Drosten C, Gutiererez JM, Giron AA, Drexler JF. 2021. High efficacy of therapeutic equine hyperimmune antibodies against SARS-CoV-2 variants concern. Journal Frontiers in Medicine (8). doi:10.3389/fmed.2021.735853 Theelen MJP, Beukers M, Grinwis GCM, Sloet van Oldruitenborgh-Oosterbaan MM. 2018. Chronic iron overload causing haemochromatosis and hepatopathy in 21 horses and one donkey. Equine Veterinary Journal. doi:10.1111/evj.13029 Walton RM, Cowell RL, Valenciano AC. 2021. Equine hematology, cytology, and clinical chemistry. John Wiley and Son. Hoboken. NJ: 10-11 Warmuth V, Eriksson A, Bower MA, Barker G, Barrett E, Hanks BK, Li SC, Lomitashvili D, Ochir-Goryaeva M, Sizonov GV, Sayonov V, Manica A. 2012. Reconstructing the origin and spread of horse domestication in the Eurasian steppe. Proc Natl Acad Sci USA. 109: 8202–8206. doi:10.1073/pnas.1111122109 WHO Expert Committee on Biological Standardization: WHO Technical Report Series 1004. 2017. WHO Library Cataloguing-in-Publication Data. Woldemeskel M. 2012. Review of amyloidosis in animals. Hindawi Publishing Corp. Veterinary Medicine International. doi:10.1155/2012/427296 Zheng X, Wong G, Zhao Y, Wang H, He S, Bi Y, Chen W, Jin H, Gai W, Chu D, Cao Z, Wang C, Fan Q, Chi H, Gao Y, Wang T, Feng N, Yan F, Huang G, Zheng T, Li N, Li Y, Qian J, Zou Y, Kobinger G, Gao GF, Qiu X, Yang S, Xia X. 2016. Treatment with hyperimmune equine immunoglobulin or immunoglobulin fragments completely protects rodents from Ebola virus infection. Scientific Report. 6(24179):1-11. doi: 10.1038/srep24179