Sexing Burung Lovebird Fischer (Agapornis fischeri) Berdasarkan Perkembangan Berat Badan

https://doi.org/10.22146/jsv.96593

Desnita Rizka Fatona(1), Rief Ghulam Satria Permana(2), Afif Muhammad Akrom(3), Yanuartono Yanuartono(4), Soedarmanto Indarjulianto(5*)

(1) Universitas Gadjah Mada, Fakultas Kedokteran Hewan
(2) Universitas Gadjah Mada, Fakultas Kedokteran Hewan
(3) Universitas Gadjah Mada, Fakultas Kedokteran Hewan
(4) Universitas Gadjah Mada, Fakultas Kedokteran Hewan
(5) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Lovebird fischer (Agapornis fischeri) merupakan burung yang banyak diminati karena memiliki warna bulu yang cantik serta suara atau kicauan yang merdu dan lantang. Jenis kelamin burung lovebird biasanya baru dapat dilakukan ketika burung sudah dewasa, tetapi pada umur tersebut suara sulit untuk dibentuk. Perkembangan berat badan LB sampai umur 60 hari merupakan salah satu faktor yang dipakai untuk sexing. Penelitian ini bertujuan membandingkan pekembangan berat badan LB muda sebagai dasar sexing. Penelitian ini menggunakan 12 ekor burung lovebird umur 30 hari. Burung dipastikan jenis kelaminnya berdasarkan sexing secara genotip dengan metode polymerase chain reaction (PCR) untuk amplifikasi gen CHD1 menggunakan pasangan primer CHD1F/CHD1R dengan sampel bulu. Semua burung ditimbang berat badan pada hari ke-30, 45 dan 60. Hasil pengukuran berat badan antara jantan dan betina dibandingkan menggunakan uji t-Test. Hasil penelitian didapatkan bahwa berat badan LB betina umur 30, 45 dan 60 hari berturut-turut adalah 19,81±4,50 gram, 32,29±6,30 gram dan 42,72±3,29 gram, sedangkan LB jantan 19,11±4,72 gram, 31,32±5,82 gram dan 41,96±3,19 gram, namun demikian tidak ada perbedaan nyata antara betina dan jantan (p<0.05). Disimpulkan bahwa berat badan LB umur 30, 45 dan 60 hari tidak berbeda nyata, sehingga tidak dapat dipakai sebagai dasar sexing burung LB.


Keywords


fenotip; genotip, lovebird



References

Akrom, A. M., Indarjulianto, S. Yanuartono., Susmiati, T., Nururrozi, A., dan Raharjo, S. 2020. Penentuan Jenis Kelamin Burung Kenari (Serinus canaria) Berdasarkan Gen Chromodomain Helicase DNA-Binding 1 (CHD1). Jurnal Bioteknologi dan Biosains Indonesia, 7(1): 1-8. Bosnjak, J., Pavlovic1 M.S., Vucicevic, M., Stevanovic, V. and Simeunovic, P. 2013 Feasibility of Non-Invasive Molecular Method for Sexing of Parrots Pakistan J. Zoo. 45:715-720Eiben 2017. Dewi, D. S., Kurtini, T., dan Riyanti, R. 2015. Karakteristik dan Perilaku Lovebird Jantan serta betina Spesies Agapornis fischeri Varian Hijau Standar. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 3(4): 228-233. Dewi, D. S., Kurtini, T., dan Riyanti, R. 2015. Karakteristik dan Perilaku Lovebird Jantan serta betina Spesies Agapornis fischeri Varian Hijau Standar. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 3(4): 228-233. Dubiec, A. dan Zagalska-Neubauer M. 2006. Molecular techniques for sex identification in birds. Biol Lett. 2006;43:3–12. Farner, D.S. dan Wingfield, J. C. 1980. Reproductive endocrinology of birds. Ann Rev Physiol. 42:457-472. Fitriana, F., Setyorini, D. R., Artdita, C. A., Ummami, R., Haryanto, A. ., & Aziz, F. (2023). Komparasi empat jenis primer molecular sexing pada famili burung berbeda: Comparison of four types molecular sexing primers in different bird families. Jurnal Ilmu Peternakan Dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), 13(1), 52–58. Handel, C. M., Pajot, L. M., Talbot, S. L., Sage, G. K. 2006. Use of buccal swabs for sampling DNA from nestling and adult birds. Wildlife society bulletin. 34: 1094 – 1100. Kasiyati, K., Silalahi, A. B., dan Permatasari, I. 2012. Optimasi Pertumbuhan Puyuh (Coturnix coturnix japonica L.) Hasil Pemeliharaan dengan Cahaya Monokromatik. Buletin Anatomi dan Fisiologi Dh Sellula, 19(2), 55-64. Kurtini, T., K. Nova, dan D. Septinova. 2011. Produksi Ternak Unggas. Buku Ajar. Fakultas Pertanian,Universitas Lampung. Lampung. Padang dan Irmawaty. 2007. Pengaruh jenis kelamin dan lama makan terhadap bobot dan persentase karkas kambing kacang. Fakultas Pertanian Universitas Tadulak. Palu. Jurnal Agrisistem, Vol. 3 No. 1. Pamulang, Y. V., dan A. Haryanto. 2021. Molecular bird sexing on kutilang (Pycnonotus sp.) based on amplification of CHD-Z and CHD-W genes by using polymerase chain reaction method. Biodiversitas. 22(1):449-452 Pratama, M. P., Cholissodin, I., dan Natsir, M. H. 2019. Optimasi Komposisi Pakan Burung Lovebird Menggunakan Algoritme Particle Swarm Optimization (PSO). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 3(1): 521-528. Price, T. dan Birch G. L. 1996. Repeated Evolution Of Sexual Color Dimorphism in Passerine Birds. Auk. 113: 842–848. Ritchie, B. W., Harrison, G. J., Harrison, L. R. 1994. Avian Medicine: Principles and Application. Wingers Publishing. Inc: Florida. Taylor, E. J., Lambert, L., dan Moodie, N. 1993. The Energy Intakes of Growing Canaries. Proceedings of the Nutrition Society 52(1): 299. Turcu, M.C., Bel, L.V., Collarile, T., Pusta, D.L. 2020. Comparative Evaluation of Two Techniques of Sex Determination in Lovebirds (Agapornis spp). Bulletin UASVM Veterinary Medicine 77 (2). Turut, R., 2012. Burung Ocehan Juara Kontes. Bekasi: Penebar Swadaya Grup. Yudiantoro dan Sitanggang, M. 2011. Lovebird Si Cantik Bersuara Merdu. Jakarta: Agro Media Pustaka



DOI: https://doi.org/10.22146/jsv.96593

Article Metrics

Abstract views : 4

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2024 Jurnal Sain Veteriner

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Sain Veteriner Indexed by

    CrossrefROADCOREProduct DetailsDESKRIPSI GAMBAR


Copyright of JSV (Jurnal Sain Veteriner) ISSN 0126-0421 (print), ISSN 2407-3733 (online).

Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada

Jl. Fauna No.2, Karangmalang, Yogyakarta

Phone: 0274-560862

Fax: 0274-560861

Email: jsv_fkh@ugm.ac.id

HP. 0895363078367

Jurnal Sain Veteriner is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

free
web stats View My Stats