Space, Time and Discourse: Indonesian Youth Socialising in Urban Places
Pam Nilan(1*), Michelle Mansfield(2)
(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Setelah jatuhnya rezim otoriter, Indonesia mengalami perkembangan kelas sosial baru yang menggabungkan nilai-nilai Islam, religiusitas, modernitas, dan literasi teknologi yang tinggi. Fenomena kelas baru ini sudah dikenal di kalangan pemuda di kota-kota besar Indonesia. Penelitian ini akan mengeksplorasi reproduksi ruang urban dan waktu untuk mendefi nisi ulang makna pemuda Indonesia berdasarkan nilai-nilai religius modern. Dari riset yang mengarah pada praktik-praktik spasial dan maknanya pada pemuda muslim Indonesia di Solo, khususnya di warung internet dan kafe, ditemukan fakta bahwa anak muda dewasa ini telah berpartisipasi politik secara implisit dengan mengembangkan interaksi antar pemuda. Bertentangan dengan paham Islam yang biasanya dapat ditemukan pada aliran politik Indonesia pada umumnya, pemuda cenderung tidak sejalan dengan ide kebijakan-kebijakan garis keras yang aturan moral yang ada sebagaimana yang dimiliki aliran politik tersebut. Pada akhirnya, dapat dikatakan bahwa pemuda di Solo telah ‘memodernisasikan’ diri mereka sendiri melalui cara-cara dengan memakai informasi yang terhubungan dengan lingkup global melalui teknologi komunikasi agar dapat memperkaya dan mendiversifi kasikan norma-norma perilaku kolektif bersifat lokasi yang diambil dari sumber-sumber global di dalam ortopraksi religius.
Kata kunci: ruang urban, praktik spasial, pemuda, dan komunikasi
Kata kunci: ruang urban, praktik spasial, pemuda, dan komunikasi
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/studipemudaugm.32045
Article Metrics
Abstract views : 1064 | views : 1344Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Jurnal Studi Pemuda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Studi Pemuda (Online ISSN 2527-3639; Print ISSN 2252-9020) is published by the Youth Studies Centre in collaboration with Faculty of Social and Political Science, Universitas Gadjah Mada. |