FANATISME, EKTREMISME, DAN PENYINGKIRAN CIRI ANTROPOLOGIS PENGETAHUAN
Najiyah Martiam(1*)
(1) Prodi Agama dan Lintas Budaya, Sekolah Pascasarjana, UGM
(*) Corresponding Author
Abstract
perlunya seorang ilmuwan atau agamawan mempunyai keyakinan yang teguh, baik keyakinan agama atau keyakinan intelektual, tetapi tak terjebak pada dogmatisme keduanya. Menurut Supelli sikap dogmatis inilah yang melahirkan fanatisme dan ektrimisme yang pada gilirannya akan memunculkan tindakan kekerasan dan kebrutalan, baik atas
nama agama maupun ilmu pengetahuan
nama agama maupun ilmu pengetahuan
Keywords
Resensi
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/kawistara.3984
Article Metrics
Abstract views : 6551 | views : 8940Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
Jurnal Kawistara is published by the Graduate School, Universitas Gadjah Mada.