Model Pengembangan Pariwisata Kreatif untuk Mencapai Keberlanjutan di Desa Wisata Kasongan

https://doi.org/10.22146/kawistara.44157

Woro Swesti(1*), John Soeprihanto(2), Dyah Widiyastuti(3)

(1) Program Studi Kajian Pariwisata Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
(2) Fakultas Ekonomi dan Budaya Universitas Gadjah Mada
(3) Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Seiring dengan perkembangan pariwisata khususnya pariwisata budaya yang tidak hanya menempatkan wisatawan sebagai “penonton” atau penikmat saja, maka pengembangan Desa Wisata Kasongan sebagai tujuan wisata pariwisata kreatif diharapkan dapat memaksimalkan potensi wisata budaya melalui kekhasan kerajinan dimiliki. Sayangnya, Desa Wisata Kasongan saat ini dominan pada upaya memenuhi pasokan industri gerabah sebagai komoditas perdagangan daripada tujuan pengembangan pariwisata. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study research). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka, dengan model analisis data kualitatif Spradley. Hasil penelitian menunjukan, tahap perkembangan pariwisata di Kasongan saat ini menurut konsep Tourism Area Life Cycle berada pada tahap kedua yaitu involvement (fase pelibatan). Untuk meningkatkan perkembangan pariwisata di Desa Wisata Kasongan pada tahap ketiga (development phase), maka penulis mengusulkan model pengembangan pariwisata kreatif. Model pengembangan pariwisata kreatif di Desa Wisata Kasongan merupakan gabungan kondisi faktor internal dan eksternal yang memerlukan campur tangan dari institusi atau lembaga yang memiliki perhatian serius pada pariwisata. Model pengembangan pariwisata kreatif di Desa Wisata Kasongan merupakan model pengembangan yang berdasarkan pada pola bisnis industri kreatif subsektor kerajinan yang berkelanjutan, dimana pariwisata berperan memberikan nilai tambah, yang nilai komersialnya ternyata mampu melebihi bisnis/industri kerajinan itu sendiri. Penerapan konsep pengembangan pariwisata kreatif, pada akhirnya diharapkan mampu mendorong terciptanya keberlanjutan dalam pembangunan pariwisata di Desa Wisata Kasongan dari sisi sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi.

Keywords


Desa wisata; Model pengembangan; Pariwisata kreatif; Pariwisata berkelanjutan

Full Text:

PDF


References

Alfian, F. (2017). Model Pengembangan Pariwisata Kreatif pada Saung Angklung Udjo Bandung. Disertasi, Bandung: Universitas Padjajaran.

Ali, F., Ryu, K. dan Hussain, K. (2016). "Influence of Experiences on Memories, Satisfaction and Behavioral Intentions : A Study of Creative Tourism". Journal of Tourism Marketing, Vol. 33, No. 1, page. 85-100. DOI: 10.1080/10548408.2015.1038418.

Amin, C. N. (2018). Strategi Pengembangan Amenitas di Desa Wisata Kasongan Kabupaten Bantul sebagai Destinasi Wisata Belanja. Skripsi, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Arjana, I. G. B. (2016). Geografi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Fandeli, C. (2004). Peran dan Kedudukan Konservasi Hutan dalam Pengembangan Ekowisata. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Febriansyah, R.R. (2015). Kasongan as the Center Pottery Industry in Yogyakarta. Laporan Akhir, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Guntur. (2000). Keramik Kasongan dan Desain Baru. Tesis, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Guntur. (2005). Keramik Kasongan: Konteks Sosial dan Kultur Perubahan. Wonogiri: Bina Citra Pustaka.

Hermantoro, H. (2011) Creative-Based Tourism (Dari Wisata Rekreatif Menjadi Wisata Kreatif). Yogyakarta: Galang Press.

Howkins, J. (2007). The Creative Economy: How People Make Money from Ideas. England: The Penguin Press.

Kotler, P. dan Keller, K. L. (2016). Marketing Management 15th Edition. England: Pearson Education, Inc.

Leu, T. C. (2019). "Tourism as a Livelihood Diversification Strategy Among Sámi Indigenous People in Northern Sweden". Acta Borealia, Volume 36, No.1,. DOI: 10.1080/08003831.2019.1603009.

Marques, L. (2012). "Boosting Potential Creative Tourism Resources : The Case of Siby ( Mali )". Journal of Tourism Consumption and Practice, 4(2), p. p.111-128.

O’Connor, N. (2002). "The Importance of Integrated Tourism Planning". Association of European Schools of XVI AESOP (Association of European Schools of Planning) Congress – Tourism Planning, p. 16. Greece: 2 Juli 2002.

Ohridska-Olson, R. (2009). "Country Branding From A Global Cultural Tourism Perspective". Rossitza Ohridska-Olson. Diakses pada 15 Januari 2020. Dapat diakses di https://culturalrealms.com.

Richards, G. and Wilson, J. (2007). Tourism, Creativity and Development. New York: Routledge.

Richards, G. (2011). "Creativity and Tourism: The State of the Art". Annals of Tourism Research, Volume 38 (4), pp. 1225–1253. DOI: 10.1016/j.annals.2011.07.008.

Sukarini, N. W., Beratha, N. L., dan Rajeg, I. M. (2019). "Industrialisasi Seni Kriya di Desa Mas, Gianyar". MUDRA Jurnal Seni Budaya Volume 34, Nomor, pp. 45–52.

Tao, T. C. H. dan Wall, G. (2009). "Tourism as a Sustainable Livelihood Strategy". Tourism Management, Volume 30(1), pp. 90–98. DOI: 10.1016/j.tourman.2008.03.009.

Tavallaee, S., Asadi, A., Abya, H., dan Ebrahimi, M. (2014). "Tourism Palnning: An Integrated and Sustainable Development Approach". Management Science Letters, Volume 4, pp. 2495–2502. DOI: 10.5267/j.msl.2014.11.008.



DOI: https://doi.org/10.22146/kawistara.44157

Article Metrics

Abstract views : 13708 | views : 12623

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Woro Swesti

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kawistara is published by the Graduate School, Universitas Gadjah Mada.