Hubungan Kesesuaian Terapi dengan Luaran Klinik Pasien Demam Berdarah Dengue di RSUD dr. TC. Hillers Kabupaten Sikka, Provinsi NTT

https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v18i2.71969

Maria hurek Making(1), Nanang Munif Yasin(2*), Ika Puspita Sari(3)

(1) Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi
(2) Farmasi UGM
(3) Fakultas Farmasi
(*) Corresponding Author

Abstract


Kabupaten Sikka adalah salah satu kabupaten di Provinsi NTT dengan angka kasus DBD tertinggi diawal tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesesuaian terapi dengan luaran klinik pasien demam berdarah dengue di RSUD dr. TC. Hillers, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT. Penelitian ini dilakukukan dengan cara studi observasional dengan rancangan penelitian cohort retrospektive. Subjek penelitian adalah pasien anak usia ≤ 18 tahun yang dirawat di RSUD dr.TC. Hillers pada periode Januari-Maret 2020 dengan diagnosis akhir DBD grade I,II,dan dengue shock syndrome (grade III dan IV) yang dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Luaran yang dinilai adalah keadaan klinis pasien, data laboratorium dan lama perawatan/lama sakit. Sebanyak 80 pasien yang masuk kriteria inklusi dibagi dalam 2 kelompok yaitu  kelompok yang sesuai dan tidak sesuai dengan PPK. Penilaian kesesuaian dilakukan dengan membandingkan rekam medik pasien dengan panduan praktik klinik (PPK) Rumah Sakit, selanjutnya setiap kelompok dianalisa kondisi membaik dan tidak membaik menurut kriteria WHO 2011 dan PPK RS. Analisis hubungan antara kesesuaian dengan luaran klinik menggunakan uji Chi-Square atau Fisher’s Exact sedangkan untuk mengontrol pengaruh variabel pengganggu terhadap luaran klinik digunakan  analisis multivariate regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan pasien yang masuk  dalam kriteria sesuai dengan PPK sebesar 77,5%  dan pasien tidak sesuai sebesar 22,5%, dimana dari kategori sesuai terdapat 49 pasien dikatakan membaik sedangkan 13 pasien tidak membaik. Hasil uji Fisher’s Exact menunjukkan p-value =0,546 yang berarti pemberian terapi suportif dan simpotomatis tidak memiliki pengaruh yang bermakna terhadap luaran klinik pasien. Hasil analisis Chi-Square atau Fisher’s Exact antara kesesuaian terapi dengan trombosit, hematokrit dan lama rawat  berturut-turut adalah (p=0,637; p= 0,7; dan p=1,00) yang menunujukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara pemberian terapi cairan suportif dan terapi simptomatis terhadap luaran klinik. Hasil analisis multivariate menunjukkan variabel perancu usia, jenis kelamin, derajat penyakit dan komorbid tidak memiliki pengaruh terhadap luaran klinik.

Keywords


KLB demam berdarah dengue; Kesesuaian terapi; Luaran klinik

Full Text:

PDF


References

Berlian, G., Tandrasasmita, O. M., & Tjandrawinata, R. R. (2017). Trombinol, a bioactive fraction of Psidium guajava, stimulates thrombopoietin expression in HepG2 cells. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 7(5), 437–442. https://doi.org/10.1016/j.apjtb.2016.09.010

Harapan, H., Michie, A., Mudatsir, M., Sasmono, R. T., & Imrie, A. (2019). Epidemiology of dengue hemorrhagic fever in Indonesia: Analysis of five decades data from the National Disease Surveillance. BMC Research Notes, 12(1), 4–9. https://doi.org/10.1186/s13104-019-4379-9

IDAI. (2016). Konsensus Kebutuhan Air pada Anak Sehat. Badan Penerbit IDAI, 1–7.

Karyanti, M. R., Satari Hindra Irawan, & Sjarif Damayanti. (2005, March). View of The effect of Ringer’s acetate versus Ringer’s lactate on aminotransferase changes in dengue hemorrhagic fever. Paediatrica Indonesiana.

Kemenkes RI. (2017). Demam Berdarah Dengue Indonesia. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Demam Berdarah Di Indonesia, 5(7), 9.

Purwaningrum, D. . (2017). Pengaruh tata laksana demam berdarah Dengue di RSUD Tarakan terhadap luaran dan biaya perawatan. Thesis. Gadjah Mada University.

Rachim, W. (2019). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap lama rawat inap pasien demam berdarah Dengue. Thesis, Gadjah Mada University.

Rahmawati, A., Perwitasari, D. A., & Kurniawan, N. U. (2019). Efektivitas Pemberian Terapi Cairan Inisial Dibandingkan Terapi Cairan Standar WHO terhadap Lama Perawatan pada Pasien Demam Berdarah di Bangsal Anak Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 8(2), 91. https://doi.org/10.15416/ijcp.2019.8.2.91

Rajapakse, S., Rodrigo, C., & Rajapakse, A. (2012). Treatment of dengue fever. Infection and Drug Resistance, 5(1), 103–112. https://doi.org/10.2147/idr.s22613

Sari, R. C., Kahar, H., & Puspitasari, D. (2017). Pola Jumlah Trombosit Pasien Infeksi Virus Dengue yang dirawat di SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Sari Pediatri, 19(1), 1.https://doi.org/10.14238/sp19.1.2017.1-6

WHO. (2009). Dengue Guidelines For Diagnosis, Treatment,Prevention and Control.

WHO. (2011). Comprehensive guidelines for prevention and control of dengue and dengue haemorrhagic fever. In WHO Regional Publication SEARO (Issue 1). http://scholar.google.com/scholar?hl=en&btnG=Search&q=intitle:Comprehensive+Guidelines+for+Prevention+and+Control+of+Dengue+and+Dengue+Haemorrhagic+Fever#1



DOI: https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v18i2.71969

Article Metrics

Abstract views : 2031 | views : 3414

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Majalah Farmaseutik Indexed by:

   
 
Creative Commons Licence
 
 
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.