Gambaran Terapi Antibiotik Empirik dan Luaran Klinik pada Pasien Anak dengan Community Acquired Pneumonia dirawat inap RS Akademik UGM

https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v19i2.77146

Nanang Munif Yasin(1*), Samsul Alam(2), Tri Murti Andayani(3)

(1) Faculty of Pharmacy UGM
(2) Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi UGM
(3) Departemen Farmakologi dan Faramsi Klinik Fakultas Farmasi UGM
(*) Corresponding Author

Abstract


Community acquired pneumonia (CAP) merupakan peneumonia yang berasal dari komunitas yang merupakan infeksi akut parenkim paru meliputi aveolus dan jaringan intestinal yang disebabkan oleh mikroorganisme. Penggunaan antibiotik empirik di setiap negara dapat berbeda-beda sesuai dengan sensitifitas bakteri maupun pola kuman di negara tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan terapi antibiotik empirik serta hubungannya terhadap luaran klinik pada pasien anak dengan CAP dirawat inap RSA UGM Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cohort retrospektif. Subjek dalam penelitian ini adalah pasien anak dengan CAP dirawat inap RSA UGM Yogyakarta pada periode Januari 2021 – Januari 2022. Data pada penelitian ini bersumber dari catatan medik RSA UGM, selanjutnya dilakukan analisis hubungan antara ketepatan penggunaan antibiotik empirik dengan luaran klinik menggunakan analisis chi-square. Jumlah pasien pada 1 Januari 2021 – 1 Januari 2022 didapatkan total 90 pasien kemudian yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 69 pasien dengan 80 regimen terapi antibiotik empirik. Sebanyak 55 pasien dengan umur < 5 tahun, pasien pada penelitian ini lebih banyak ditemukan pada jenis kelamin perempuan sebanyak 39 pasien. Pasien pada penelitian ini paling banyak menggunakan terapi tunggal dengan antibiotik sefalosporin generasi 3 yakni seftriakson sebanyak 38 pasien, terapi kombinasi yang paling banyak adalah ampisilin dan gentamicin sebanyak 8 pasien. Berdasarkan penilaian Gyssens sebanyak 30 pasien menerima terapi antibiotik empirik dengan tepat. Berdasarkan uji chi-square terdapat hubungan antara ketepatan antibiotik empirik dengan luaran klinik pasien dengan nilai p= 0,039 (p= <0,05) sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh ketepatan penggunaan antibiotik empirik terhadap luaran klinik pasien

Keywords


antibiotik empirik, CAP, ketepatan antibiotik, luaran klinik

Full Text:

PDF


References

Pudjiadi AH, Hegar B, Handryastuti S, Idris NS, Gandaputra EP, Harmoniati ED. IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA. IDAI. Published online 2009:344.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. PNEUMONIA KOMUNITI PEDOMAN DIAGNOSIS & PENATALAKSANAAN DI INDONESIA. PDPI. Published online 2003.

Olson G, Davis AM. Diagnosis and Treatment of Adults With Community-Acquired Pneumonia. JAMA. 2020;323(9):885. doi:10.1001/jama.2019.21118

Lutfiyya MN. Diagnosis and Treatment of Community-Acquired Pneumonia. 2006;73(3):9.

Abeja CJ, Niyonzima V, Byagamy JP, Obua C. Antibiotic prescription rationality and associated in-patient treatment outcomes in children under-five with severe pneumonia at Bwizibwera health center IV, Mbarara District, South-Western Uganda. Pneumonia. 2022;14(1):3. doi:10.1186/s41479-022-00095-0

Pneumonia. Accessed August 6, 2022. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/pneumonia

Dinas Kesehatan DIY. PROFIL KESEHATAN TAHUN 2021 KOTA YOGYAKARTA. Dinkes DIY. Published online 2021.

Corica B, Tartaglia F, D’Amico T, Romiti GF, Cangemi R. Sex and gender differences in community-acquired pneumonia. Intern Emerg Med. Published online July 19, 2022. doi:10.1007/s11739-022-02999-7

Kumar M, Ghunawat J, Saikia D, Manchanda V. Incidence and risk factors for major infections in hospitalized children with nephrotic syndrome. Braz J Nephrol. 2019;41(4):526-533. doi:10.1590/2175-8239-jbn-2019-0001

Bradley JS, Byington CL, Shah SS, et al. The Management of Community-Acquired Pneumonia in Infants and Children Older Than 3 Months of Age: Clinical Practice Guidelines by the Pediatric Infectious Diseases Society and the Infectious Diseases Society of America. Published online 2011:52.

Elvina R, Rahmi N, Oktavira SA. EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN COMMUNITY-ACQUIRED PNEUMONIA (CAP) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT “X” JAKARTA. 2017;(01):11.

RSA UGM. Standar Pelayanan Kluster Kesehatan Anak. Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada; 2011.

McCarthy K, Avent M. Oral or intravenous antibiotics?

Aust Prescr. 2020;43(2):45-48. doi:10.18773/austprescr.2020.008

World Health Organization, Department of Maternal N Child and Adolescent Health, World Health Organization. Revised WHO Classification and Treatment of Pneumonia in Children at Health Facilities: Evidence Summaries.; 2014. Accessed July 18, 2021. http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/137319/1/9789241507813_eng.pdf?ua=1

Makaba S, Mallongi A. Rationality of Antibiotic Drug Used to Medical Patient Post-Operatively in Selebe Solu Hospital Sorong City Papua Barat Province 2018. 2019;(1):10.

Tambun SH, Puspitasari I, Laksanawati IS. Evaluasi Luaran Klinis Terapi Antibiotik pada Pasien Community Acquired Pneumonia Anak Rawat Inap. J Manaj DAN PELAYANAN Farm J Manag Pharm Pract. 2019;9(3):213. doi:10.22146/jmpf.47915

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2406/MENKES/PER/XII/2011 Tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Kemenkes RI. Published online 2011.



DOI: https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v19i2.77146

Article Metrics

Abstract views : 876 | views : 924

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Majalah Farmaseutik Indexed by:

   
 
Creative Commons Licence
 
 
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.