Efek Kombinasi 2,4 D Dan Kinetin Pada Pembentukan Kalus Daun Catharanthus roseus (L.) G. Don Serta Deteksi Alkaloidnya

https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v19i3.82593

Siti Khoiriyah(1*), Djoko Santosa(2), Indah Purwantini(3)

(1) Magister Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
(3) Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Catharanthus roseus (L.) G. Don dikenal dengan tapak dara merupakan tanaman obat tradisional, yang telah dibudidayakan sebagai tanaman penghasil senyawa alkaloid vinkristin dan vinblastin sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi 2,4 D dan kinetin terhadap keberhasilan pembentukan dan pertumbuhan kalus serta mengetahui adanya kandungan senyawa alkaloid pada kalus. Eksplan diinokulasi dalam media Murashige-Skoog (MS) padat yang ditambahkan 2,4 D 1 mg/L dan kinetin 4 mg/L untuk menghasilkan kalus, kemudian kalus disubkultur dan dipanen setelah berumur 21 hari. Kalus dimaserasi dengan etanol p.a. Identifikasi senyawa dilakukan menggunakan KLT dengan fase diam silika gel 60 F254  dan fase gerak berupa kloroform:metanol (9:1). Bercak pada pelat KLT dideteksi dengan sinar UV 254 dan 366 nm serta pereaksi Dragendorff. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi 2,4 D 1 mg/L dan kinetin 4 mg/L berpengaruh dalam memacu keberhasilan pembentukan dan pertumbuhan kalus dengan rata-rata berat basah dan berat kering kalus masing-masing sebesar 2,359 dan 0,249 gram. Hasil identifikasi senyawa menunjukkan bahwa pada kalus dan tanaman asal mengandung alkaloid yang kemungkinan sama, yaitu senyawa dengan nilai Rf 0,89 dan 0,86.


Keywords


Catharanthus roseus (L.) G. Don; 2,4 D; kinetin; kalus; alkaloid

Full Text:

PDF


References

Admojo, L. dan Indrianto, A., 2016. Pencegahan Browning Fase Inisiasi Kalus Pada Kultur Midrib Daun Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell.Arg) 34: 25–34. Andarwulan, N. dan Faradilla, R.F., 2012. Senyawa Fenolik Pada Beberapa Sayuran Indigenous Dari Indonesia. Bogor: Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center Research and Community Service Institution Bogor Agricultural University. Andaryani, S., 2010. Kajian penggunaan berbagai konsentrasi BAP dan 2,4-D terhadap induksi kalus jarak pagar (Jatropha curcas L.) secara in vitro. Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta, . Corduk, N. dan Aki, C., 2011. Inhibition of browning problem during micropropagation of Sideritis trojana Bornm. an endemic medicinal herb of Turkey. Romanian Biotechnological Letters, 16: 6760–6765. Darsini, N.N., 2011. Perkembangan Latisifer Pada Kultur Kalus Catharanthus roseus (L) G. Don Yang Diinduksi Dengan Kombinasi Zat Pengatur Tumbuh Kinetin + NAA 5. Jurnal Biologi, 15: 34–38. Fitriani, Y., Wijana, G., dan Darmawati, I.A.P., 2019. Teknik Sterilisasi Dan Efektivitas 2,4-D Terhadap Pembentukan Kalus Eksplan Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth) In Vitro. J. Agric. Sci. and Biotechnol, 8: 41–52. George, E.F., Hall, M.A., dan Klerk, G.-J. de, 2008. Plant Propagation by Tissue Culture, 3rd ed. ed. Springer, Dordrecht. George, L. dan Eapen, S., 1999. Biotecnological Approaches For The Development Of Anticancer Drugs From Plants. In Role Of Biotechnology In Medicinal And Aromatic Plants (Eds) 1, 2: 1–10. Hutami, S., 2016. ULASAN Masalah Pencoklatan pada Kultur Jaringan. Jurnal AgroBiogen, 4: 83–88. I’anatushshoimah, Nurchayati, Y., Prihastanti, E., dan Hatuti, R.B., 2020. Effects of Light for Callus Induction of Mangrove Plant (Rhizophora Apiculata Bi) by In Vitro. Life Science, 9: 138–148. Karimi, N., 2014. Effect of Different Growth Regulators on Callus Induction and Plant Regeneration of Satureja species. Annual Research & Review in Biology, 4: 2646–2654. Kartika, L., Atmodjo, P.K., dan Purwijantiningsih, L.M.E., 2013. Kecepatan Induksi Kalus Dan Kandungan Eugenol Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) Yang Diperlakukan Menggunakan Variasi Jenis Dan Konsentrasi Auksin 1–15. Kartikasari, P., Hidayat, M.T., dan Ratnasari, E., 2013. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh 2,4-D (2,4-Dichlorophenoxyacetic acid) dan Kinetin (6-Furfurylaminopurine) untuk Pertumbuhan Tunas Eksplan Pucuk Tanaman Jabon (Anthocephalus cadamba Miq. ex Roxb.) secara In Vitro. LenteraBio, 2: 75–80. Kusumawardhani, L.R., 2017. Analisis Kandungan Flavonoid Dan Alkaloid Pada Kalus Tanaman Pohpohan (Pilea Trinervia W.) Yang Diinduksi Dengan Hormon Kinetin Dan 2,4 Diklorofenoksiasetat. Fakultas Teknobiologi Universitas Atmajaya Yogyakarta., . Lombonbitung, E., Tilaar, W., dan Pandiangan, D., 2015. Kandungan Vinkristin Pada Kultur Kalus Catharaanthus roseus (L) G. Don Yang Diberi Perlakuan Triptofan dana Vindolin. Jurnal Ilmiah Farmasi, 4: 12. Mahadi, I., 2012. Induksi Kalus Kenerak (Goniothalamus umbrosus) Berdasarkan Jenis Eksplan Menggunakan Metode In Vitro. J. Agrotek. Trop, 1: 18–22. Namdeo A. G, 2007. Plant Cell Elicitation for Production of Secondary Metabolites: A Review. Pharmacognosy Reviews, 1: 69–79. Nurhidayah, T., Mardhiansyah, M., dan Mulyani, D., 2017. Pengaruh Sitokinin (Kinetin) dan Auksin (2,4-D) dalam Media Induksi Murashige dan Skoog terhadap Perkembangan Eksplan Meristem Apikal Tunas Anakan Tanaman Sagu (Metroxylon sagu Rottb.). J. Agrotek. Trop, 6: 23–28. Pandiangan, D. dan Nainggolan, N., 2006. Produksi Alkaloid Dari Kalus (Catharanthus roseus (L) G. Don. Jurnal Ilmiah Sains, 6: 48–54. Phillips, G.C. dan Garda, M., 2019. Plant tissue culture media and practices: an overview. In Vitro Cellular & Developmental Biology - Plant, 55: 242–257. PYD, N.M.D., Waeniati, Muslimin, dan Suwastika, I.N., 2012. Pengaruh Penambahan Air Kelapa Dan Berbagai Konsentrasi Hormon 2,4-D Pada Medium Ms Dalam Menginduksi Kalus Tanaman Anggur Hijau (Vitis vinifera L.) 1: 53–62. Samsumaharto, R.A., Harti, A.S., Yuansari, C.P., dan Sutoyo, J.L.J., 2010. Deteksi Alkaloid Dalam Kalus Daun Tapak Dara (Catharanthus roseus (L) G. Don Dengan Perlakuan Kombinasi Hormon NAA dan FAP pada Kultur In Vitro 8. Sartika, D. dan Santosa, D., 2012. Pengaruh Kombinasi Zat Pengatur Tumbuh (2,4 D Dan Kinetin) Terhadap Pertumbuhan Dan Kandungan Metabolit Sekunder Pada Kalus Phaleria Macrocarpa (Scheff.) Boerl. ) 5: 53–62. Shukla, A.K., Shasany, A.K., Gupta, M.M., dan Khanuja, S.P.S., 2006. Transcriptome analysis in Catharanthus roseus leaves and roots for comparative terpenoid indole alkaloid profiles. Journal of Experimental Botany, 57: 3921–3932. Sitorus, E.N., Hastuti, E.D., dan Setiari, N.-, 2011. Induksi Kalus Binahong (Basella rubra L.) Secara In Vitro Pada Media Murashige & Skoog Dengan Konsentrasi Sukrosa Yang Berbeda. Bioma : Berkala Ilmiah Biologi, 13: 1–7. Sugiri, A., 2005. Pembentukan Kalus Embrioid Kultur Ovary Pisang Melalui Beberapa Komposisi Media Kultur. Pengantar Falsafah Sains, 1–8. Sugiyarto, L. dan Kuswandi, P.C., 2014. Pengaruh 2,4-Diklorofenoksiasetat (2,4-D) Dan Benzyl Aminopurin (BAP) Terhadap Pertumbuhan Kalus Daun Binahong (Anredera cordifolia L.) Serta Analisis Kandungan Flavonoid Total. Jurnal Penelitian Saintek, 19: 23–30. Yelnititis, 2012. Pembentukan Kalus Remah Dari Eksplan Daun Ramin (Gonystylus bancanus (Miq) Kurz.). Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan, 6: 181–194. Zulkarnain, 2009. Kultur Jaringan Tanaman. Solusi Perbanyakan Tanaman Budi Daya. Jakarta: Bumi Aksara.



DOI: https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v19i3.82593

Article Metrics

Abstract views : 2267 | views : 1793

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Majalah Farmaseutik Indexed by:

   
 
Creative Commons Licence
 
 
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.